Part 3

1K 70 7
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh para readers.

"Jangan pernah menilai seseorang dari luarnya saja. Selama engkau tidak dekat dengannya, engkau tidak akan tau sifat aslinya"

Author

" Ohh gitu ya," ucap Aina lalu memakan baksonya.

"Eh Aina, kamu jangan deket deket dengan mereka ya!" Ucap Athifa sambil minum.

"Iya jangan coba coba deket sama mereka," lanjut Fathin.

"Emangnya kenapa?" Tanya Aina dengan alis terangkat.

"Nanti lo di baperin sama mereka," jawab Ara.

"Iya Na, mereka itu playboy cap badak. Kecuali Rafael sih," cetus Fathin.

"Iya betul tuh. Mereka itu hobby ngebaperin, bikin nyaman, ngasih harapan tanpa kepastian, terus ninggalin pas lagi sayang sayangnya. Tapi kalau Rafael, dia gak playboy kok. Cuman sombong banget terus dingin juga," ucap Athifa.

"Terus yah, mereka itu nakalnya gak ketulungan. Semua guru aja, sampai geleng-geleng kepala lihat kelakuan mereka," Sambung Ara

Mendengar itu, telinga Aina jadi terasa panas. Ia sangat risih mendengar para teman-teman nya mengghibah. Selain karena para teman-teman nya yang mendapat dosa, dia juga akan ikut mendapat dosa karena mendengar ghibahan itu.

"Udah stop. Kenapa pada ghibah sih? Kita bahas yang lain aja ya," ucap Aina berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Kita gak ghibah Na. Tapi itu fakta" kekeuh Fathin.

"Iya Na. Betul tuh. Kita gak ghibah. Tapi itu memang faktanya" ucap Athifa membenarkan ucapan Fathin.

"Kalian tau gak arti dari ghibah?" Tanya Aina kepada mereka.

Sedangkan mereka hanya diam. Mereka sudah lumayan lupa dengan definisi ghibah. Selama ini, mereka selalu saja mengghibah.

Melihat mereka terdiam, Aina mengambil nafas, lalu membuangnya. Ia akan mencoba menjelaskan apa arti ghibah kepada teman-teman nya.

Semoga dengan ini, semoga mereka bisa mendapat hidayah sampai tidak mengghibah lagi.

"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

"'Tahukah kalian, apakah itu ghibah? Para sahabat menjawab, 'Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.' Rasulullah SAW bersabda, 'engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai. Salah seorang sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku? Rasulullah SAW menjawab, jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mendustakannya." (H.R. Muslim).

Ghibah adalah perkara yang diharamkan sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat : 12)

AinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang