Love Struggle © Kelompok 4
Chapter 07
Written by dinihs17
Dengan langkah santai Clara bersenandung riang. Hari ini suasana hatinya cukup bagus.
"Zovia yuhuuuu!" Clara menghampiri Zovia yang masih setia duduk di kursinya sambil bercanda ria dengan Rino.
"Hai Cla," ujar Zovia tersenyum.
"Ini siapa?" tanya Clara menatap Rino dengan tajam.
"Oh dia ini ketua kelas gue Cla. Kenalin namanya Rino," ujar Zovia memperkenalkan Rino pada Clara.
"Kayak pernah denger," ujar Clara mengingat-ingat.
"Dia yang kemaren nolongin bawa gue ke Rumah Sakit Cla," ujar Zovia mengingatkan.
"Ooh iya iya. Kemarin udah kenalan ya kita," ujar Clara berubah ramah.
"Kantin kuy, laper gue," ajak Clara sambil menepuk perutnya bergaya seperti tidak makan tiga hari.
"Yuk, biar lo tau juga Zov gimana ramenya kantin sekolah kita." Rino mendukung ajakan Clara.
"Hm.... Ya udah deh yuk," ujar Zovia beranjak dari kursinya.
Ketiganya melangkah beriringan menuju kantin. Dengan wajah sumringah dihiasi senyum bahagia. Hari ini tak akan dilupakan oleh Zovia.
"Eh, kenapa tuh ribut-ribut?" Rino menunjuk kerumunan siswa-siswi di depan kantin.
"Lagi berantem kali ya?" Hipotesis Clara.
"Samperin aja kuy," ujar Rino mengajak Zovia dan Clara yang dibalas anggukan oleh keduanya.
"Astaga Cla! Itukan Elyn," ujar Zovia terkejut melihat seorang siswi menjambak rambut adiknya.
"Gue harus tolongin," ujar Zovia melangkah maju bahkan sebelum Clara sempat mencegahnya.
"Eh Zov, jangan!" Clara ikut membelah kerumunan untuk mencegah Zovia, sayangnya ia kalah cepat oleh gadis itu.
"Lepasin Elyn!" Zovia menarik paksa lengan siswi yang mengganggu adiknya.
Siswi itu terperanjat, siapa yang berani-berani melawannya.
"Siapa lo? Mau cari mati sama gue?" tanya siswi itu dengan suara menggelegar.
"Lo yang siapa? Berani banget gangguin adek gue!" Zovia balas berteriak membela adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
04:Love Struggle✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok4 ••• Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...