LS - 31

47 6 3
                                    

Love Struggle © Kelompok 4

Chapter 31

Written by dinihs17

Written by dinihs17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Semangat!!!'

Zovia membubuhkan beberapa tanda seru pada kalimat terakhir yang ia tuliskan di bagian akhir bukunya. Beberapa kali ia memang suka menulis satu sampai tiga kalimat sebagai penyemangat untuk dirinya sendiri. Bukan suatu privasi sih, karena Rino dan Clara juga sering membacanya.

"Mau kemana No?" tanya Zovia menatap Rino yang sudah melangkah ke depan kelas.

"Ke ruang kesiswaan Zov, gue tinggal bentar ya."

Rino melangkah pergi setelah mendapat anggukan dari Zovia.

"Ke kelas Clara aja kali ya?" monolog Zovia.

Ia membereskan buku dan peralatan tulisnya lalu beranjak menuju kelas Clara. Dengan bersenandung ringan, langkah kecil Zovia mengayun pelan di tengah keramaian jam istirahat. Siang ini rambutnya ia kuncir kuda dan tentu saja dengan pita biru kesayangannya.

"Siang Zov," sapa seseorang dari arah belakang.

Zovia berbalik dan menatap beberapa orang yang tengah melangkah ke arahnya. Senyuman itu melengkung sempurna menyambut satu diantara empat siswa yang dikagumi seisi sekolah mereka.

Di sisi lain, Jovien menatap tajam si pemilik suara.

"Resek lo Dav," ujar Jovien pelan namun penuh penekanan.

"Hahaha apaan sih Jo. Emang gak boleh nyapa putri Sofia?" tanya Davian sengaja dikeraskan.

Entah sejak kapan nama Zovia ia ganti jadi Sofia. Katanya karena gadis itu cantik dan baik hati seperti Sofia di film Sofia the first.

"Siang Jo," ujar Zovia tersenyum manis.

Jovien menatap Zovia sekilas lalu menjawab tanpa minat, "siang."

"Mau ke kantin ya? Bareng aja kuy," ujar Zovia menawarkan.

"Gue-"

"Nah iya tuh Jo. Lo kan mau ke kantin, bareng Zovia aja. Ya gak Dit? Kita mau ke perpustakaan dulu nih soalnya," ujar Alvaro memotong ucapan Jovien.

"Iya Jo. Lo bareng Zovia aja dah," tambah Adit mengiyakan.

Zovia berbinar bahagia. Dengan senyum yang mengembang ia menatap Jovien penuh pengharapan. Sedangkan yang ditatap menghela napas berat. Kenapa teman-temannya malah menyudutkan dirinya begini?

04:Love Struggle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang