Love Struggle © Kelompok 4
Chapter 20
Written by dinihs17
Gelapnya malam menyadarkan Zovia bahwa setiap hal memang akan gelap pada waktunya. Tapi disetiap kegelapan selalu ada penerangan. Karena itu lah jangan pernah menganggap hidup ini terus gelap dan tak berwarna. Tuhan telah menyiapkan takdir terbaik untuk para hambanya. Begitulah yang diyakini Zovia saat ini di balkon kamarnya.
Zovia menatap indahnya suasana kota dengan kerlap-kerlip lampu rumah warga. Ternyata dunia ini seindah itu. Ia merogoh saku piyama yang ia kenakan lalu mengambil ponselnya. Zovia menghubungi Clara, sahabatnya.
"Halo Zov," ujar Clara di seberang sana.
Hening.
"Kenapa Zov?"
Tak ada jawaban.
"Zov, lo kenapa?"
"Zov, lo-"
"Ajarin gue cara dapetin hati Jovien," ujar Zovia setelah sekian lama hening.
Hening, Clara terlalu syok mendengar penuturan Zovia.
"Whahaha. Kesambet apaan mbaknya? Udah gue duga lo emang suka sama Jovien," ujar Clara mengejek.
"Gak usah ngeledek!"
"Gak usah malu segala deh, whahaha."
"Ajarin gue makanya," ujar Zovia.
"Boleh boleh, besok lo siap-siapnya lebih cepet ya. Biar gue dandanin yang cantik."
"Gue gak mau didandanin Cla!"
"Katanya mau dapetin hati Jovien," ujar Clara sarkas.
"Tapi gak harus didandanin segala Cla."
"Dimana-mana cowok itu sukanya cewek yang cantik Zov," ujar Clara meyakinkan Zovia.
"Masa sih?"
"Lo gak pernah nonton drakor apa?"
"Pernah deng."
"Harusnya lo tahu dong."
"Enggak, gue kan tempe."
"Apaan sih Zov, garing banget."
"Gue cuma membumbui suasana."
"Lo pikir mie instan, mau dibumbui segala."
"Dahlah capek."
"Pokoknya besok lo harus siap lebih cepet. Oke?!"
"Hm."
"Gue seneng akhirnya lo jatuh cinta juga Zov."
"Iya Cla, setidaknya sekali sebelum gue pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
04:Love Struggle✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok4 ••• Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...