Love Struggle © Kelompok 4
Chapter 28
Written by gloriarafael
Hari Minggu yang cerah. Sudah beberapa hari berlalu sejak percobaan bunuh diri, kini Zovia tampak baik-baik saja.
Hari Minggu adalah hari dimana Ia dapat melihat kedua orang tuanya lebih lama, Karena pada hari biasa orang tuanya sibuk atau memang sok sibuk.
Usai mandi pagi Zovia turun ke dapur tetapi langkahnya terhenti saat ia bertemu dengan Evelyn di tangga. Zovia menyirit kebingungan saat Evelyn tersenyum lebih dulu padanya.
Sesampainya di dapur Zovia disambut oleh senyuman hangat Bi Imeh. Pagi ini ia benar-benar bahagia karena ia mendapat senyuman dari banyak orang. Karena hal itu Zovia tidak habis-habisnya tersenyum saat ia membuat milkshake untuk dirinya sendiri.
Setelah selesai membuat milkshake, Zovia langsung duduk di meja makan tetapi ada yang berbeda, Evelyn lagi-lagi tersenyum dan meja makan penuh dengan buah-buahan. Zovia memilih untuk mengabaikan itu semua dan melanjutkan sarapan paginya. Pagi ini ia sarapan berdua saja dengan Evelyn karena Sabrina dan Fandi sudah lebih dulu.
"Katanya, buah bagus untuk orang sakit. Nih, gue beliin buat lo, " ujar Evelyn menuju semua buah-buahan dengan dagunya.
Seketika kedua bibir Zovia terangkat membentuk lekukan indah. Hal sederhana ini membuat Zovia sangat bahagia. Ini adalah kejadian langka karena ia mendapatkan perhatian dari salah satu keluarganya.
"Makasih banyak ya Lyn. Gue senang lo seperhatian itu ke gue," ujar Zovia tak habis-habisnya tersenyum.
Samar-samar Evelyn memutar bola matanya sambil mengangguk, "eumm ya sama-sama."
Pagi ini entah kenapa Zovia lebih selera untuk melahap habis buah-buahan daripada nasi goreng buatan Bi Imeh. Iya terus melahap buah-buahan sambil tersenyum dan memandang Evelyn yang tengah sibuk memainkan ponselnya sambil tersenyum juga.
"Chatan sama siapa sih Lyn? Kayaknya seru banget," tanya Zovia menggoda. Ia merasa ia sudah sangat akrab dengan adik perempuannya itu.
"Bukan urusan lo!" ketus Evelyn kembali memainkan ponselnya.
Zovia hanya bisa tersenyum getir dan melanjutkan makan buah. Ia sudah terbiasa dengan sikap Evelyn yang seperti itu.
Zovia sudah merasa cukup kenyang melahap semua buah-buahan itu kemudian ia membereskan meja makan dan berniat untuk kembali ke kamar.
Meja makan yang cukup besar membuat Zovia sedikit lebih lama membereskan meja makan itu lagipula ia sedang kurang kerjaan. Ketika ia sibuk membersihkan Evelyn bangkit berdiri dan pergi ke kamarnya. Evelyn tidak benar-benar pergi, ia berdiri dan menatap Zovia sejenak dan itu membuat Zovia sedikit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
04:Love Struggle✔
Novela Juvenil#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok4 ••• Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...