LS - 18

65 11 10
                                    

Love Struggle © Kelompok 4

Chapter 18

Written by gloriarafael

Tempat nongkrong kali ini ditentukan oleh Zovia, walau Clara menolak keras tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat nongkrong kali ini ditentukan oleh Zovia, walau Clara menolak keras tempat itu. Menurut Clara tempat ini terlalu jauh dari kota dimana akan sulit menemukan rumah sakit jika terjadi sesuatu pada Zovia. Terdengar berlebihan tetapi Clara benar-benar khawatir.

Zovia tersenyum lebar melihat indahnya pemandangan. Saat ia kecil, Dokter Andi pernah pamer menghabiskan akhir pekan bersama istrinya di tempat ini. Dari foto-foto yang Zovia lihat, membuatnya berambisi harus menginjakkan kaki di tempat ini bersama orang yang ia cintai sebelum ia berakhir. Mungkin Clara adalah orang yang ia cintai saat ini.

Clara, Reno, dan Jovien terpukau menatap pantai dengan lautan lepas dari caffe tempat mereka berdiri. Caffe ini sederhana, terbuat dari kayu yang dengan hiasan bunga-bunga dan cangkang seafood bergelantungan rapi, tetapi pemadangannya yang membuat caffe itu sangat istimewa.

Ya, Zovia membawa mereka ke pesisir. Tempat yang tak banyak bangunan dan orang-orang sibuk, hanya suara ombak yang menghantam bebatuan dan kicauan burung-burung.

Senyum Zovia semakin melebar dikala kini ia berdiri di balkon Caffe berdua saja dengan Jovien. Clara dan Rino sibuk berdebat dalam memesan camilan untuk mereka.

Jovien menutup matanya menikmati semilir angin. Alis tebal dan rambut hitam lebatnya berantakan tersapu angin. Ketampanan yang jarang tampak dan beruntungnya hanya Zovia yang menikmatinya.

"Zov?!"

"Iya, Jo?" sahut Zovia.

"Gausah liatin gue. Tutup mata ikutin cara gue!" perintah Jovien.

Zovia mulai menutup mata dan merentangkan tangannya seperti Jovien.

"Apa yang lo rasain?" tanya Jovien tak lama setelah itu.

"Damai," jawab Zovia.

"Siapa yang berantem?"

"Gaada sih," jawab Zovia tenang.

"Hah? Pfttt hahahaha!!!" Jovien tertawa membuat Zovia membuka mata dan menatap kesal ke arah Jovien.

Bisa-bisanya Jovien mengacaukan suasana ala-ala anak Indie.

"Apa yang lucu, Jo?"

"Astaga humor," ujar Jovien terkekeh.

Lanjut Jovien, "seharusnya jawabannya tenang, Zov."

"Hmm ya benar. Sekarang gue ngerasa tenang, tapi bukan karena pemandangannya doang."

"Jadi?"

"Karena gue berhasil datang ke sini dan berdiri di balkon ini dengan orang yang gue sayang."

04:Love Struggle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang