LS - 47

56 6 12
                                    

Love Struggle © Kelompok 4

Chapter 47

Written by gloriarafael

Mobil mewah itu berhenti dengan mulus di depan gerbang tertutup setinggi 3 menter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mewah itu berhenti dengan mulus di depan gerbang tertutup setinggi 3 menter. Hari ini adalah hari pertama Zovia berangkat bersama Evelyn dan menjadi hari pertama juga ia terlambat ke sekolah.

Tak ada habisnya Evelyn mengoceh seakan-akan keterlambatan ini adalah kesalahan Zovia karena membawa mobil terlalu lambat. Zovia hanya bisa diam karena melawan Evelyn sama saja menambah masalah.

Satpam sekolah melihat mereka tetapi peraturan sekolah adalah membiarkan siswa terlambat menunggu barisan pagi bubar sampai gerbang dibukakan oleh guru BK untuk mereka.

Entah apa yang dikatakan Bu Ram selama pengumuman, yang pasti pagi ini terasa lebih lama. Terik matahari mulai tampak sementara kakak beradik itu masih diam di dalam mobil.

Taklama, gerbang dibuka menampakkan sosok Bu Ram memandang mereka sinis seraya memberi isyarat untuk masuk.

Zovia dan Evelyn mengernyit kebingungan. Mengapa harus Bu Ram? Sudah pasti hukuman mereka tidak seperti hukuman pada umumnya.

Setelah berhasil memarkirkan mobil, Zovia dan Evelyn langsung menemui Bu Ram. Zovia mengedik seram menyadari bahwa yang terlambat hanya mereka berdua.

"Letakkan tas kalian di aula, setelah itu pergi ke toilet gedung satu dan bersihkan!" perintah Bu Ram.

"Yahh Bu, kita kan cuma berdua sementara toilet itu adalah toilet terbesar di sekolah ini," keluh Evelyn mendapat pelototan dari Bu Ram.

"Kamu mau saya skors?!" ancam Bu Ram.

"Eumm maaf Bu! I-iya saya akan bersihin toiletnya. Tapi adik saya jangan di skors ya, Bu?" tanya Zovia lembut berharap Bu Ram luluh.

Bukannya penakut, tetapi Bu Ram adalah tipe orang yang tidak main-main dengan ucapannya.

"Laksanakan segera! Batas waktunya sampai bel istirahat," ujar Bu Ram tanpa memandang mereka dan berlalu pergi.

"Kak! Gausah sok belain gue deh! Lihat sekarang, kita jadi harus bersihin toilet kan gara-gara lo!" bentak Evelyn kesal.

"Lyn, ayolah. Apa salahnya sih kita jalanin hukumannya? Daripada lo di skors kan? Pendidikan lo itu penting Lyn," jelas Zovia berusaha ramah walau ia juga kesal.

"Oh yaudah terserah lo! Tapi seperti yang lo bilang, lo yang bersihin gue gak urus! Gue capek!"

Evelyn meninggalkan Zovia yang lagi-lagi hanya bisa menghela napas sabar. Niat baiknya memang tak pernah dipandang positif oleh Evelyn.

*
*
*

Zovia menghela napas kesekian kalinya seraya membersihkan toilet wanita yang sangat luas itu. Sejujurnya gadis kerempeng itu sudah sangat lelah apalagi melihay Evelyn yang hanya duduk di luar sambil memainkan ponselnya. Evelyn tidak membantu sedikitpun.

04:Love Struggle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang