Love Struggle © Kelompok 4
Chapter 44
Written by ByunManuRa
🌅 HAPPY READING ! 🌅
***
Mengingat kejadian semalam, sepertinya dirinya sudah sangat keterlaluan. Terlebih sebelum Claire dilarikan kerumah sakit, ia memimpikan Zovia. Dan menuduh Zovia lah yang telah menabrak Claire.
Bukan tanpa alasan dirinya menuduh seperti itu pada Zovia, jelas sangat ada. Ia hanya tidak ingin menunjukkan keperdulian dirinya pada Zovia sebab mimpi kemarin malam terlihat jelas didepan gadis itu.
Mimpi yang masih menjadi tanda tanya besar di kepala Jovien. Entah apa dan kenapa akhir-akhir ini ia selalu memimpikan Zovia. Dan yang paling diingatnya adalah mimpi kemarin malam.
Flassback.
"ZOVIAAA!!"
Teriaknya dengan napas yang ngos-ngosan serta peluh keringat membanjiri dahi Jovien. Ia mengatur napas, refleks dengan kepalanya menengok ke arah jendela kamar. Masih gelap.
"Zovia? kenapa gue mimpiin dia terus? dan kenapa perasaan gue gak enak?" tanya Jovien pada diri sendiri.
Masih dengan keadaan peluh keringat disekitar wajah sampai lehernya, Jovien mengibaskan selimut, perlahan bangun dengan mata yang masih melek. Ia berjalan kearah cermin dan mengambil handphone miliknya.
Pukul 01.08. Sepertinya ia terbangun sangat cepat.
Mengikuti apa kata hatinya, Jovien ingin sekali menelpon Evelyn untuk menanyakan kabar Zovia. Tapi itu pasti akan menjadi tanda tanya bagi Evelyn. Juga, ia takut mengganggu tidur Evelyn.
"Telpon gak ... telpon," racaunya sambil bolak-balik keluar masuk aplikasi bergambar telepon genggam berwarna hijau itu.
Jovien melongok jendela kamarnya, lalu membuka tirai sedikit, "masih gelap banget ... iyalah Jo, jam 1 gini." gumamnya bermonolog sendiri sambil kepalanya mengitari komplek sekitar rumahnya.
Keadaan Jovien masih acak-acakan, apalagi terbangun dengan keringat banjir dimana-mana. Baju nya sudah lepek seperti habis mandi hujan, sangat-sangat basah.
Jovien berbalik, kembali ke tempat tidur. Ia membanting badan, dan berbaring dengan memandang langit-langit kamarnya. "Telpon Zovia gak ya? apa Evelyn? jangan kali ya, gue takut ganggu. Tapi perasaan gue gak enak. Astaga," gusarnya kesal sambil mengacak-acak rambutnya, walau tak memudarkan ketampanannya. Jovien berdecak, bangun dari tidurnya lalu meraih handphone miliknya yang tadi ia taruh di nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
04:Love Struggle✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok4 ••• Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...