#LavenderWritersSeason4
#TemaMemperjuangkan
#Kelompok4
•••
Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari ini, Zovia sarapan lebih dulu dibandingkan keluarganya, ia takut jika nanti ia sarapan setelah keluarganya, ia takut kalau Ayahnya nanti akan melarang untuk pergi ke sekolah.
Bi Imeh yang sedang mempersiapkan sarapan ke meja makan, melihat Zovia tengah menyatap sepotong roti sendirian, ia merasa heran dengan Zovia.
"Non, tumben sarapannya duluan?" tanya Bi Imeh seraya merapikan meja makan.
"Iya Bi. Lagi pengen duluan aja," jawab Zovia dengan senyuman.
Zovia sudah melahap makanannya sampai habis, ia segera pergi kerumah Clara, karena hari ini masih pagi, jadi Clara belum menjemputnya.
Matahari belum sepenuhnya terbit, angkotan umum, taxi, dan ojek belum terlihat oleh Zovia, ia terus berjalan.
Sejuknya pagi ini membuat Zovia kedinginan, bulir-bulir air hujan mulai turun sedikit demi sedikit, hingga air itu menjadi deras, badan Zovia mulai menggigil, seluruh tubuhnya basah kuyup, wajahnya sudah benar-benar pucat, kini tidak ada tempat untuk berteduh.
Ia terpaksa berjalan kaki sampai kerumah Clara, ia paksakan itu, walau kakinya sudah tidak kuat untuk berjalan.
Tok... tok... tok...
Suara ketukan pintu dari luar rumah Clara terdengar oleh Mamanya Clara yang hendak berjalan ke luar, Mama Clara membukakan pintu, terlihat Zovia dengan menggunakan seragam sekolah itu basah.
"Zovia. Kamu kesini sama siapa?" tanya Mama Clara khawatir melihat baju Zovia yang basah.
"Sendiri, Tan."
"Sendiri? Ya sudah, kamu masuk ya, diluar dingin, badan kamu aja sudah menggigil," suruh Mamanya Clara mempersilahkan Zovia masuk ke Rumahnya.
Zovia duduk diruang tamu, terdapat Clara melihat Zovia terkejut bukan main.
Clara menghampiri Zovia, ia duduk disebelahnya.
"Zov, udah dari tadi? Ko lo nggak bilang-bilang mau kesini? Kenapa lo bisa basah kuyup gini? dan pasti lo kehujanan kan?" tanya Clara berturut-turut, habisnya ia cemas dengan keadaan Zovia yang sudah pucat.
"Satu-satu Cla. tanyanya," ujar Zovia.
"Eh iya Zov. Lo nggak bilang-bilang si mau kesini?" tanya Clara memulai pertanyaan yang pertama.
"Iya gue sengaja," jawabnya datar.
Mama Clara menghampiri Zovia diruang tamu, seraya membawakan air hangat dan handuk.