Love Struggle © Kelompok 4
ENDING
Written by alifiyani
Hari ini merupakan hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh kelas 12 termasuk Jovien sendiri. Selama 3 tahun sudah berjuang di bangku SMA akhirnya mereka akan melanjutkan ke perguruan tinggi.Jovien menatap seragam sekolah bersamaan dengan ketiga sahabatnya. Mereka akan mementaskan sebuah drama musikal sebelum berpisah dengan semua teman kelasnya. Jovien sangat senang sekaligus ingin menangis secara bersamaan.
Senang, karena dia sudah lulus dan akan melanjutkan pendidikan nya ke universitas yang akan dia tempuh. Menangis, karena dia akan merindukan suasana ini. Suasana kelas yang ramai dan juga ketiga sahabatnya. Apalagi ketidakhadiran dia yang sudah tiada.
"WOI!" teriak Adit dan lamunan Jovien sudah buyar.
"Berisik banget lu!" ucap Alvaro yang sedikit terganggu.
"Jo, lo mau lanjutin kemana?"
"Kedokteran mungkin." ucap Jovien seadanya.
"Wuss biar apa emang?" tanya Alvaro yang memang tidak tau arah hidupnya akan mau dia bawa kemana.
Jovien diam sejenak, "gue emang gak mau jadi dokter, tapi setelah gue liat Zovia yang sakit. Hati gue tergerak ke sana, gue pengen nyembuhin orang."
Dia jadi teringat dengan seseorang. Seakan senyuman itu membuatnya semakin tenang. Zovia, perempuan itu memang menghilang tapi hati Jovien masih masa. Dia masih menyimpan perasaannya kepada Zovia.
"Bagus deh, jangan kayak Alvaro. Kerjaan nya cewek mulu," sindir Adit mencoba untuk membuat Jovien tersenyum.
Alvaro yang tersindir hanya menatap dengan sinis sambil menunjuk kearah dirinya sendiri. "Lo gak tau gue? Gue itu calon presiden 2025!"
"Aminin aja," celetuk Jovien dengan datar.
Tiba-tiba seorang perempuan mendekat kearah tempat mereka duduk sambil membawa botol air. "Kak, nih minum dulu," tawar seorang perempuan yang tak lain adalah Evelyn. Perempuan yang sudah merebut hatinya sebelum Zovia. Meskipun begitu, Jovien masih belum mengungkapkan cintanya. Karena dia masih belum yakin akan apa perasaan yang dia miliki dan itu pasti membuat Zovia sedih, meskipun dasarnya diri dia sendiri harus perlahan melupakan rasa pada Zovia.
"Punya bang Alvaro?"
"Beli!" ucap Evelyn sambil menjulurkan lidahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
04:Love Struggle✔
Ficção Adolescente#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok4 ••• Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...