LS - 22

56 7 5
                                    

Love Struggle © Kelompok 4

Chapter 22

Written by alifiyani

Evelyn melangkah menuju ke koridor kelas atas sambil membawa bekal makanan untuk orang yang sangat dia kagumi akhir-akhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evelyn melangkah menuju ke koridor kelas atas sambil membawa bekal makanan untuk orang yang sangat dia kagumi akhir-akhir ini.

Mungkin sangat cepat jika dilihat dari sudut pandang orang lain, tapi bagi Evelyn itu hal yang lumrah dalam menyukai seseorang.

"Lyn, lo yakin mau ngasih bekal ke Kakak itu?" tanya temannya yang sedikit takut, karena perilaku Evelyn sangat berlebihan. Apalagi orang itu tidak pernah menyapa Evelyn. Dan sekarang dia berniat untuk memberikan dia makanan.

"Kapan lo raguin gue?" tanya Evelyn tanpa ragu sambil tersenyum miring.

Apapun jika itu membuatnya bahagia, dia pasti akan mendapatkan orang Itu.

"Tapi.... lo gak pernah kayak gini, biasanya cowok yang ngejar-ngejar. Sekarang? Lo tanpa malu ngejar orang itu, kakak kelas lagi."

Evelyn tidak mendengarkan, dia tetap melangkah. Dia harus bisa memberikan bekal ini kepada orang itu.

Baru saja Evelyn memikirkannya tanpa sadar orang itu sedang berpapasan dengan dirinya membuat Evelyn memberhentikan orang itu dengan memanggilnya.

"Kak Jovien!" panggil Evelyn tanpa basa-basi menunjukkan senyuman hangatnya.

Sedangkan Jovien yang tadinya memasang wajah datar berubah menjadi hangat lagi. Senyumannya tampak jelas bagi Jovien kepada Evelyn.

Hatinya terenyuh melihat senyuman manis dari Adik kelasnya sendiri.

"Iya?" sapaan hangat dari Jovien membuat dirinya tidak bisa berkata-kata lagi. Evelyn hanya bisa tersenyum manis kerahnya.

"Dek, mau apa?" tanya Jovien dan itu sudah membuat Evelyn terkejut setengah mati. Jovien sangat ramah dan juga tidak sedingin yang dia dengar.

Evelyn menunjukkan bekal itu, dan memberikannya kepada Jovien. "Kak, ini buat kak Jovien. Anggap aja sebagai tanda terimakasih," ucap nya seketika gugup.

Bagaimana tidak, wajah Jovien kembali datar tanpa suara. Dia seperti tidak ingin menerima bekal itu.

"Kalau kakak gak mau, biar Evelyn makan sendiri aja." ucapan itu membuat Jovien mau tidak mau menerima bekal itu.

Meskipun dia tidak ingin, tapi dia harus menghargai pemberian adik kelasnya.

"Makasih, ya. Kebetulan Gue mau ke kantin. Mau ikut gak?" ajakan Jovien yang jarang dia tanyakan. Membuat Evelyn jadi ingin berteriak. Apa mungkin ini kesempatan besar untuknya?

"Emang boleh, kak?"

Jovien tertawa melihat tingkah aneh Evelyn. Dia seperti ingin mengacak rambut nya dengan gemas, tapi dia tau batasan sekarang. Dia tidak ingin membuat adik kelasnya ini baper karena sifat hangat yang dia berikan.

04:Love Struggle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang