Love Struggle © Kelompok 4
Chapter 32
Written by dinihs17
Evelyn melangkah dengan anggun di sepanjang koridor kelas 12. Hari ini ia mendapat tugas dari ketua OSIS untuk mendata siswa-siswi kelas 12 yang akan diikut sertakan dalam acara ulang tahun sekolah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, SMA Tanpa Narkoba akan mengadakan acara perayaan ulang tahun sekolah. Beragam kegiatan akan diadakan dengan mengikut sertakan siswa-siswi yang berminat ikut. Biasanya akan ada beberapa seleksi terlebih dahulu, karena akan banyak yang berminat mengikuti acara ini.
Evelyn ditemani oleh Aira selaku wakil Sekretaris OSIS memasuki kelas pertama, yaitu kelas 12 MIPA A. Setelah meminta izin pada guru yang mengajar, merekapun memberitahukan maksud dan tujuan mereka datang ke kelas itu.
"Maaf sebelumnya mengganggu PBM teman-temannya sekalian. Adapun kami dari perwakilan OSIS datang kemari untuk merekrut siswa-siswi yang berminat mengikuti acara ulang tahun sekolah. Sebelumnya izinkan kami memberitahukan acara-acara apa saja yang akan diadakan." Aira berhenti sejenak lalu melirik Evelyn, memberitahukan saatnya gadis itu yang bicara.
Evelyn mengangguk tanda mengerti.
"Adapun acara-acara yang akan diadakan adalah Pertunjukan dari masing-masing kelas. Acara yang satu ini wajib diikuti oleh setiap kelas, karena akan ada sanksi bila ada kelas yang melanggar. Selanjutnya-"
"Sanksi mulu perasaan," celetuk salah seorang siswa memotong ucapan Evelyn.
"Paling cuma anceman, tahun lalu juga gitu." Siswa lain menanggapi dengan senyum mengejek.
"Harap tenang! Silahkan dilanjut Evelyn," ujar Bu Lintang menenangkan para siswa yang mulai ribut.
"Selanjutnya akan ada acara puncak, yaitu pementasan drama bawang merah dan bawang putih. Bagi siswa dan siswi yang berminat bisa mendaftarkan diri pada kami dengan langsung mengunjungi ruang OSIS. Sekian dari kami, terimakasih atas waktunya." Evelyn melirik sudut kelas. Tepat saat Zovia juga tengah menatapnya, ia membuang muka lalu berpamitan pada Bu Lintang.
Zovia menatap kepergian adiknya dengan mata sayu. Rasanya hari ini tenaganya terkuras habis. Entah karena apa, ia sendiripun tak tahu. Belakangan ini Zovia memang sudah jarang dirawat di rumah sakit. Ia pikir itu karena kondisinya sudah lebih baik, tapi sekarang ia ragu akan hal itu.
Dalam hati, Zovia memuji kepandaian publik speaking Evelyn yang patut di acungi jempol. Adiknya memang terbaik.
***
Ruangan nuansa putih adalah hal pertama yang ia lihat saat sadar dari pingsannya. Clara mengerjapkan matanya perlahan.
"Cla? Lo gak papa?" tanya Rino cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
04:Love Struggle✔
Ficção Adolescente#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok4 ••• Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...