LS - 06

90 15 3
                                        

Love Struggle © Kelompok 4

Chapter 06

Written by dinihs17

"Menyusahkan," gerutu seorang wanita paruh baya yang tengah melangkah anggun dengan dagu terangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menyusahkan," gerutu seorang wanita paruh baya yang tengah melangkah anggun dengan dagu terangkat.

Gurat wajahnya terlihat lembut meski usianya sudah menjelang kepala empat. Dengan tampilan elegan dan gaya modis khas istri pengusaha kaya, sepatunya berderap seiring langkah pasti memecah kesunyian koridor rumah sakit.

"Selamat malam Bu Sabrina," ujar seorang perawat menyapanya sopan.

Dengan tatapan tajam, ia mengangguk samar membalas sapaan perawat itu.

"Dimana dia?" tanya Sabrina datar tanpa intonasi.

"Zovia sudah dipindahkan ke ruang rawat, Nyonya." ujar si perawat.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Sabrina lagi, meski tak ada gurat khawatir terlukis di wajahnya.

"Keadaannya sudah mulai membaik Bu," jawab si Perawat.

"Lalu untuk apa menghubungi aku, jika dia baik-baik saja?" tanya Sabrina dengan tatapan sarkas yang mematikan.

"Itu Bu-"

"Sudahlah! Urus kepulangannya segera kalau dia sudah baik-baik saja," ujar Sabrina melenggang pergi tanpa melihat sang putri barang sebentar saja.

Sabrina Lubini Lenzie yang tak lain adalah Ibunda Zovia. Tadinya ia sangat sibuk bercengkrama di rumah salah satu temannya dalam acara arisan. Tiba-tiba ia mendapat kabar bahwa putri sulungnya lagi-lagi dilarikan ke Rumah Sakit. Bukan karena khawatir, tapi menjaga image adalah salah satu hal yang sangat dijunjung tinggi dalam keluarga Lenzie.

"Kita pulang Pak!" perintah Sabrina membanting pintu mobilnya dengan kasar.

"Baik Bu," jawab Pak Supir patuh.

***

Ruangan bernuansa putih dengan bau obat menyeruak sudah bukan lagi hal langka bagi Zovia. Hampir setiap minggu ia akan terbaring lemah seperti sekarang ini dan lagi-lagi seorang diri.

Zovia sudah muak dengan kesendirian ini. Rasanya tak ada seorangpun yang menganggapnya ada, kecuali Clara sahabatnya.

Zovia beranjak duduk setelah beberapa lama berbaring dengan tatapan kosong menatap plafon ruang rawatnya.

04:Love Struggle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang