#LavenderWritersSeason4
#TemaMemperjuangkan
#Kelompok4
•••
Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi kembali menjelma, begitu pula garis takdir yang mulai melangkah menghampiri pemiliknya. Barangkali ayat-ayat senja kemarin telah membayar kesedihan hari ini. Begitulah kira-kira yang dipikirkan gadis cantik berpita biru, Zovia. Ia menghembuskan napas pelan. Dengan senyum mengembang Zovia menginjakkan kaki di area sekolah yang mulai terlihat ramai.
"Pagi Zoviaaaaaaaa," teriak Rino memecah kesunyian koridor kelas A.
"Apaan sih?" Zovia tersenyum malu, langkahnya ia percepat agar segera masuk ke dalam kelas.
"Ciee yang kemarin-"
"Kemarin apa?" suara Bu Ramuna atau biasa dipanggil Bu Ram selaku guru Biologi memotong ucapan Rino.
"Eh Bu Ram," ujar Rino cengengesan.
"Ini lho Bu kemarin kita belajar biologi bareng. Kan hari ini kita ada kuis," lanjutnya asal.
"Oh iya ya. Kita ada kuis, saya hampir lupa. Masuk sana!" Bu Ram menatap Rino tajam yang langsung membuat Rino buru-buru masuk ke dalam kelas.
Bagaimana dengan Zovia? Dia sudah kabur duluan saat Bu Ram bicara dengan Rino.
"Selamat pagi anak-anak," ujar Bu Ram menyapa siswa-siswi kelas A yang dijawab serempak oleh semuanya.
"Sepertinya saya lupa bawa buku nilai kelas kalian. Siapa ketua kelasnya?" tanya Bu Ram menatap seisi kelas.
"Rinooooo," jawab mereka kompak.
"Karena saya lagi gak mood melihat si Rino, Zovia kamu tolong ambil buku nilai kelas kita di ruang guru ya," titah Bu Dan kepada Zovia.
"Saya Bu?" tanya Zovia sedikit terkejut.
"Iya kamu. Kamu kan masih baru di sekolah ini. Sekalian kan, biar kamu juga lebih mengenal sekolah kita." Bu Ram mengeluarkan senyumnya yang menurut sebagian besar warga sekolah sangat mengerikan.
Zovia bergidik ngeri melihat deretan gigi Bu Ram yang cukup... ya gitulah, serta senyum yang lebar dan terlihat menakutkan.
"Baik Bu," ujar Zovia melangkah keluar kelas.
Rino yang notabenenya duduk di sebelah Zovia menatap Bu Ram dengan tatapan tak percaya.
"Bisa gak mood segala ya Bu," gerutu Rino pelan.
"Saya dengar ya. Jangan ada yang ngejekin saya di belakang sana." Bu Ram memakai kaca matanya yang membuat seisi kelas menutup mata karenanya.
Bu Ram memang cantik, namun sayang beliau 'galak'.