Love Struggle © Kelompok 4
Chapter 29
Written by ByunManuRa
🎇Happy Reading!🎇
Jovien berusaha menghilangkan pikiran-pikiran aneh yang berkeliaran di kepalanya setelah mendengar ucapan Adit.
'Benarkan jika ia akan menyesal? tapi karena apa? dan apa sebabnya?' batin Jovien berbicara.
Ia pun menggelengkan kepalanya lirih dengan pandangan menatap intens botol yogourt yang berada di tangannya.
Adit yang sedang merauk rakus ciki ditangannya, melirik Jovien dan menatapnya aneh. "Ngapain Jo geleng-geleng?"
Jovien yang terkejut, menolehkan kepalanya ke Adit, "hah? nggak ... gapapa." Mendengar jawaban gugup Jovien, Adit memicingkan matanya, dan tersenyum miring.
Jovien merasa diperhatikan pun melirik lewat ekor matanya, "ngapain lo?" sentakan Jovien membuat senyum Adit luntur, walau tak sedikit Adit masih meninggalkan jejak-jejak senyum menggoda.
Di depan, Alvaro yang mendengar dan tak mengerti perbincangan mereka berdua pun, menyeletukkan diri, "lo pada ngapain sih? ga ajak-ajak gue," ucap Alvaro seraya tak mengalihkan pandangannya dari televisi di depan sana.
Adit menunjuk Jovien dengan dagunya, "tuh, tanya si kulkas berjalan,"
Jovien mengabaikan lontaran Adit. Sedangkan Alvaro, mengernyitkan dahinya. "Apansih? gajelas lo berdua, kayak perempuan aja," celetuk ketus Alvaro yang di abaikan Adit dan Jovien.
Kini, fokus mereka teralihkan pada benda kotak berlayar tipis didepan sana, yang menampilkan film action ala favorit mereka bertiga.
Mereka tidak tahu, jika salah satu diantara mereka akan ada yang terjatuh. Entah itu terjatuh untuk dirinya, atau orang lain. Mungkin, keduanya.
• • •
Gundah.
Sesak.
Dan, kecewa.
Itu suasana hati Zovia sekarang. Tak percaya jika Evelyn akan mengotak-atik privasinya. Tak mengertikah dia jika itu privasi? setidaknya Zovia akan mengizinkan itu, asal Evelyn izin padanya, dan ia akan mempertimbangkannya.
Zovia menghela napas dengan kasar. Nasi sudah menjadi bubur, ia tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa memikirkan mengapa, dan untuk apa Evelyn melakukan itu.
Zovia membuka jendela yang berada dikamarnya, mendongakkan kepalanya pada langit-langit hitam. Sepertinya hujan deras akan turun. Apakah Tuhan mendengar keluh kesah hatinya? mengapa seakan langit tahu isi hatinya yang sedang tak baik-baik saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
04:Love Struggle✔
Ficção Adolescente#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok4 ••• Hidup dengan segala kemewahan bukan kunci suatu kebahagiaan. Bergelimang harta tak jadi jaminan jika pada akhirnya kamu hidup sendirian, kesepian, dan penuh tekanan. Namun, hidup tetaplah hi...