Mengenal Podcast

11 2 0
                                    

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Hallo teman-teman, selamat malam. Gimana kabarnya nih? Aku harap kita semua selalu baik-baik saja, ya. Aamiin. Oh iya, sekarang ini malam kamis, semoga lekukan senyum di bibir kalian terlukis manis, dan pelupuk mata kalian pun tidak lagi merintikkan tangis.

Mungkin di awal tadi, moderator kita ini sudah memperkenalkan sosok aku ya, hihi. Jadi kalau begitu, aku tidak perlu lagi berkenalan karena mungkin sebagian dari kalian pun sudah ada yang mengenalku.

Baiklah, mungkin untuk pembukaan aku cukupkan saja. Dan sebelum kita lanjut kepada penjelasan materinya. Di bawah ini, ada beberapa point-point penting yang akan kubahas mengenai materi podcast kali ini:

1. Apa itu "Podcast"?
2. Perbedaan antara "Podcast" dan "Musikalisasi Puisi"
3. Cara mengedit podcast menggunakan aplikasi (termasuk cara mengatur backsound, background, volume suara, dll)
4. Cara agar podcast kita bisa didengarkan di aplikasi Spotify/Anchor

1. Apa itu "Podcast"?
Istilah podcast sendiri merupakan gabungan dari kata iPod dan broadcasting. Pertama kali muncul pada tahun 2005 bersamaan dengan peluncuran iPod dari Apple, namun baru populer di tahun 2007.
Podcast adalah konten berbentuk audio digital yang tersedia di internet yang membahas berbagai macam topik secara berseri dan bisa didengarkan kapan saja.
Sumber : Dribble.com

2. Perbedaan antara "Podcast" dan "Musikalisasi Puisi"
Sebelumnya, aku akan review sebentar mengenai event podcast Inong Agam kemarin. Sebab banyak sekali peserta yang belum bisa membedakan mana podcast dan mana musikalisasi puisi. Bahkan yang aku lihat, hampir dari mereka menyamakannya dengan musikalisasi puisi, misalnya cara pengucapannya, isinya, dll.

Kalau dalam podcast itu, sebenarnya untuk bahasanya lebih ke menggunakan bahasa sendiri alias tidak harus pakai banyak diksi seperti musikalisasi puisi biasanya. Anggap saja dalam podcast itu kita sedang membahas topik yang biasa kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya yang akan kalian bahas adalah topik kesehatan, nah kalian bisa tuh jelaskan apa saja yang ingin kalian bahas di podcast bertopik kesehatan tersebut, misalnya cara menjaga kesehatan di masa pandemi ini, atau bagaimana cara memilih pola makanan yang sehat, dll.

Berbeda dengan "Musikalisasi Puisi", di dalam musikalisasi puisi banyak hal yang harus diperhatikan juga, salah satunya dari sudut penghayatan. Penghayatan itu penting lho, sebab dalam musikalisasi puisi (mupus) sendiri dari isinya saja sudah banyak kata-kata indah dan termuat pula diksi-diksinya. Jadi kalau dalam mupus itu kita bacanya tidak ada penghayatan alias biasa saja, nanti feelnya gak bakal dapat alias hambar kalau didengarkan.

Untuk di podcast, penghayatan bisa disebut nada/irama suaranya. Kalau kita membuat podcast, gak harus cara pengucapannya seperti orang yang sedang baca puisi. Anggap saja kalian sedang ngobrol dan berbicara langsung dengan pendengar, tapi jangan lupa juga intonasinya, jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat juga.

Nah, supaya kalian bisa lebih paham lagi cara membedakannya. Di bawah ini aku akan kirimkan 2 audio, satu untuk musikalisasi puisi dan satunya lagi untuk podcast, supaya kalian bisa lebih jelas membedakannya.

Untuk bagian point 3 sama 4, aku bakal langsung kasih video rekaman layarnya aja ya.

Nah sekadar info juga, nanti kalau sudah expert bisa download di pc atau laptop, barangkali bisa mengarah ke editor juga. Atau tri tu wan klos the dor.



Tanya-jawab

Gimana supaya pendengar nyaman dengerin podcast kita?

Terima kasih sudah bertanya.
Memang benar, dalam sebuah podcast itu tujuannya adalah untuk membuat si pendengar nyaman ketika mendengar podcast kita. Caranya mudah kok, yang paling utama adalah dari suaranya. Menurutku, suara yang enak didengar alias nyaman itu ketika kita mengatur dengan baik intonasi dan artikulasinya, coba bayangkan ketika membuat podcast itu tidak beraturan intonasinya, tidak ada jeda dalam menyampaikan pembahasannya. Apa yang didapat oleh pendengar? Malah tidak sama sekali merasa nyaman kan? Pun dalam menyampaikan pembahasannya, harus jelas dan tidak berbelit-belit. Nanti pendengar malah tidak akan paham mengenai podcast yang kita bahas.

Celengan Pengetahuan 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang