Sebelum sharing dimulai, saya mau kasih info, kalau sharing kali ini pembahasannya nggak sesederhana yang kemarin-kemarin, karena konflik itu rumit. Fondasinya harus kuat dulu, biar elemen-elemen yang mengikutinya bisa berdiri tegak. Jadi, tolong perhatikan baik-baik. Kalau ada yang kurang dimengerti, bisa tanyakan nanti. Kalaupun ada yang mau menambahkan atau menyanggah, silakan. Terima kasih.
SHARING KONFLIK
Dalam sebuah cerita, tokoh/karakter memiliki andil yang sangat besar. Tanpa adanya tokoh/karakter, cerita tidak akan berdiri. Mengapa demikian? Karena plot digerakkan oleh tokoh/karakter. Tokoh/karakter utama dalam cerita pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah yang akan membuat tokoh/karakter memiliki motivasi, memiliki hasrat untuk bergerak.
Namun, yang menjadi masalah, banyak pengarang zaman sekarang yang kurang memperhatikan tujuan tokoh/karakter utama, bahkan tak jarang mereka kurang tahu apa saja halangan untuk menggagalkan tujuan tersebut, sehinga konflik tidak kuat dan cerita tidak punya nyawa.
Lantas apa masalahnya? Apa saja yang perlu dibenahi? Bagaimana caranya?
Yuk, kita kulik satu per satu!
Tapi sebelum itu, tolong pahami blurb di bawah ini
Dalam perjalanan pulang menjumpai ibunya yang sakit keras, Darby Thorne terjebak badai salju di daerah terpencil, dan terpaksa bermalam di sebuah tempat istirahat bersama empat pengemudi lain yang bernasib sama.
Berusaha memberi kabar ke rumah, Darby mencari sinyal telepon hingga tiba di area parkir. Namun, alangkah terkejutnya dia saat melihat tangan kecil yang melambai lemah dari salah satu mobil. Penasaran, Darby pun mendekat dan menemukan pemandangan mengerikan. Seorang gadis kecil dikurung dalam kerangkeng!
Pelakunya pastilah salah satu dari keempat orang itu. Di tengah ketidaktahuan siapa yang bisa dipercaya, Darby harus berhati-hati menyusun rencana penyelamatan gadis kecil itu. Namun, bagaimana jika sebetulnya sang pelaku adalah psikopat keji yang lihai membaca rencana Darby dan selalu beberapa langkah di depan gadis itu?
(No Exit karangan Taylor Adams)
*Ini blurb No Exit karangan Taylor Adams. Bagi yang penasaran bagaimana novelnya, sila cek di Goodreads.
Bagaimana? Sudah ada gambaran maksudnya seperti apa?
Ya, yang saya maksud dari blurb di atas adalah konflik atau masalah yang dialami tokoh utama, Darby Thorne. Kenapa konflik? Ada apa dengan konfliknya? Sebelum membahas lebih jauh, saya akan lebih dulu mengenalkan apa itu konflik dan mengenyampingkan pembahasan blurb tadi.
Tapi pastinya teman-teman sudah paham kan apa itu konflik? Sudah tahu kan gambara sederhana konflik itu harus seperti apa?
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konflik adalah ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya).
Dalam sebuah cerita, konflik adalah hal penting karena memiliki banyak pengaruh, seperti penopang bergeraknya cerita. Tapi, yang mungkin banyak pengarang zaman sekarang pahami, konflik hanyalah pertentangan yang biasa, yang umumnya dialami oleh tokoh atau lakon.
Ya, benar, setiap tokoh atau lakon dalam cerita memang memiliki konflik, sama seperti manusia biasa, tapi konflik dalam cerita tidak sesederhana itu. Kita sebagai pengarang harus tahu bagaimana cara cerdas mengatur dan mengolah konflik sehingga cerita kita memiliki nyawa yang kuat.
Kenapa bisa begitu?
Karena konflik juga memengaruhi hampir setiap elemen cerita, seperti karakter, tema, nada, dan lain-lain. Jadi tidak hanya soal “pertentangan”, tapi ada juga “perenungan” dan “hal baru yang muncul” ketika konflik itu berhasil diselesaikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Pengetahuan 2
AcakBerisi catatan materi, tips, info, dsb. -> Lanjutan dari Celengan Pengetahuan Cover © to the rightfull owner, from google