Owh ya, Judul Seminar kali barangkali agak kebaca aneh ya?
"Menjadi Bijak dengan Ilmu Nahwu"
🤔🤔🤔Yupz. Sebenernya ada banyak materi dari ilmu nahwu yang disusun oleh ulama'2 pendahulu yang disana tersirat arahan untuk menjadi lebih bijak dalam mengarungi hidup ini ... ce i leh.
Tapi iya bener lho ... yukz belajar.Kebijakan Pertama
∆ Mandiri Itu Unggul
الكلمة ثَلَاثَةٌ : إمّا اِسْمٌ، إِمَّا فِعْلٌ، إِمَّا حَرْفٌ
Kalimah itu ada tiga : Isim, Fi'il, dan HurufKetika awal mula belajar nahwu, kita akan dikenalkan dengan pembagian atau macam-macam kalimah. Bahwa kalimah itu ada tiga : isim, fi'il, dan huruf..
Pernahkah tertanyakan dalam hati, mengapa berurut seperti itu? Tak hanya satu-dua. Tapi Hampir di semua kitab nahwu ketika menjelaskan pembagian kalimah, pasti dengan urutan seperti di atas; Isim, fi'il, baru kemudian huruf?
Mengapa?
Yupz, sebab kemandirian. Yang mandiri tentu lebih unggul dan dikedepankan ketimbang yang bergantung kepada selain.
ISIM, dan FI'IL, keduanya sudah bisa menunjukan arti dengan dirinya sendiri. Hanya bedanya fi'il berkaitan dengan waktu, sedang isim tidak.
Lalu kalimah huruf?
Yupz, dianya tidak akan bisa menunjukan arti kecuali setelah bersambung dengan kalimah lain.
Untuk punya arti dianya perlu gandengan kalimah lain.Sebab inilah yang menjadikan kalimah huruf diletakkan di urutan terakhir. Karena tidak mandiri.
Lalu, kenapa isim lebih didahulukan ketimbang kalimah fi'il?
Untuk menjawabnya, sebab untuk membuat jumlah mufidah. Kalimah isim bisa mandri meski tidak adanya kalimah fi'il.
Seperti : عَلِيٌّ طَالِبٌ (Ali seorang pelajar)
Sedangkan kalimah fi'il, jika ingin membuat jumlah mufidah, tentulah memerlukan kalimah isim. Tidak bisa mandiri seperti kalimah isim.
Ini sebabnya kalimah isim diletakkan paling depan ketimbang kalimah lain. Sebab dialah yang paling mandiri. Diurutan kedua adalah kalimah fi'il, baru lalu kalimah huruf diurutan terakhir.
Kebijakan Kedua
∆ Mengurutkan Skala Prioritas
للرّفع اربع علامة : الضمّة، والواو، والألف، و النّون
Seringkali mungkin, dalam hidup, kita dihadapkan pada banyak pilihan. HIDUP PENUH DENGAN PILIHAN.
Pun seringkali kita merasa salah dalam mengambil keputusan dalam mendahulukan satu hal dan mengakhirkan hal-hal lain.
Ternyata, belajar nahwu, kita pun diajarkan untuk memprioritaskan yang urgen mengalahkan yang tak terlalu penting atau cuma tambahan saja. Mendahulukan yang memang kita butuhkan daripada yang tak terlalu diperlukan.
Sebenarnya banyak yang kita bisa jadikan rujukan, tapi satu kutipan materi nahwu di atas saya rasa cukup untuk mewakili materi lainnya.
Ketika sampai di pelajaran tanda-tanda i'rab rafa', maka kita dikenalkan dengan kaidah di atas. Bahwa tanda rafa' ada 4 : dhommah, wawu, alif, dan nun.
Pertanyaanya: mengapa urutannya demikian?
Jawabanya : sebab ulama' nahwu secara tersirat ingin mengajarkan kepada pelajar untuk mendahulukan yang utama ketimbang yang tidak utama atau pengganti saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Pengetahuan 2
De TodoBerisi catatan materi, tips, info, dsb. -> Lanjutan dari Celengan Pengetahuan Cover © to the rightfull owner, from google