Membangun Atmosfer Cerita Horror

9 0 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam semuanya.

Bagaimana kabarnya? Saya harap baik dan akan selalu baik untuk ke depannya. Aamiin.

Seminar malam ini dengan tema "Membangun Atmosfer Cerita Horror"

Assalamualaikum Guys... Nama aku Lalu Abdul Mubarok, kalian bisa panggil aku Barok, kalau ngerasa kepanjangan.

Sesuai dengan apa yang udah moderator katakan, aku itu salah satu penulis horror di fantasteen, Mizan.

Sebelum mulai aku mau cerita dulu nih seuprit, tentang pentingnya ketakutan pembaca bagi aku, aku itu seneng buat orang orang sekitar takut, takut yang literally sampe buat mereka mengumpat, karena itu adalah sebuah kepuasan, akhirnya dari kejahilan itu aku kembangkan dalam cerita horror, aku buat atmosfer yang horror, aku buat terror terror tanpa akhir, dan saat diterbitkan... Voala!! Pembaca ketakutan, mereka bilang, "Kak... Aku nggak bisa dibuat nafas loh bacanya." "Kak aku nggak bisa tidur kebayang setannya." Nah itu salah satu dari sekian banyak kebanggaan aku menjadi penulis horror, bisa nakutin hanya dengan tulisan.

Seperti yang udah aku singgung di atas, di sini aku mau ngasih sedikit ilmu buat kalian semua tentang "Bagaimana sih cara biar kita bisa membangun atmosfer horror dalam bercerita."

Di sini aku mau menekankan, bahwa butuh effort loh... Buat kita membangun atmosfer cerita kita menjadi horror, dan yang pasti bikin pembaca ketakutan.

To the point aja deh ya, aku akan ngasih tips and triknya disini, check this out!

1. Pertama yang kalian butuhkan adalah niat, bukan niat nakut nakutin ya, tapi niat biar cerita ini bisa diterima pembaca dan bisa membahagiakan mereka.

2. Banyak - banyakin nonton film horror, lihat bagaimana setiap scene dibangun dengan menyeramkan *jangan salah loh dunia perfilman dan dunia penulisan itu adalah dua hal yang saling berkesinambungan.

3. Jangan tanggung - tanggung, kamu harus yakin kamu bisa menulis horror dengan hebat.

4. Posisikan diri kamu itu adalah si main character, dan posisikan temen temen sekitar kamu ikut andil dalam cerita kamu jadi kamu akan lebih mudah untuk melanjutkan ceritanya.

5. Kamu harus punya gambaran, kamu harus tulis setting cerita kamu sedetail mungkin, usahain kalian jangan pernah buat deskripsi setting yang singkat, karena pembaca akan merasa bahwa itu biasa saja, buat mereka deg degan, buat deskripsi yang membuat mereka ingin terus membuka halaman seterusnya, dan membuat mereka menggigit jari ketakutan. Buat setting detail contohnya seperti ini:

'Aku berada didalam sebuah hutan yang legam dan menyeramkan, hitam dan dipenuhi koak gagak yang bertengger entah didahan pohon mana, aku hanya sendiri ditemani degup jantung yang memompa darah lebih cepat, kakiku hanya bisa melangkah tak tahu arah, dengan nafas yang terdengar parau, kucoba menyusuinya, menyusuri lebih dalam hingga yang kurasakan dingin lumpur semi dedaunan di telapak kakiku, perlahan mulai menggelitik, menggelitik sampai tak terasa aku berada disebuah lahan yang dipenuhi belukar berduri, yang perlahan duri durinya mulai mengulitiku perlahan demi perlahan.'

6. "Bagaimana kita tahu pembaca bakal ketakutan kak?" Caranya gampang, rasain sama kalian, kalau kalian udh ngerasa karya kalian bakal bagus, bakal menakutkan, bakal keren, insya Allah pembaca juga bakal ngerasain itu, intinya kalian percaya diri, ini sangat perlu, karena kini kendali emosi pembaca ada di kalian, kalau kalian udh ngerasa serem, pasti energi itu bakal sampai ke pembaca kalian, begitu.

7. Yang terakhir nih. Banyakin berdoa ya saat ceritanya di kirim ke penerbit, biasanya editor yg baca bakal ikut ketakutan juga kalau karya kita bagus karena mereka ikut masuk juga, dan ini bisa membuat mereka semakin yakin untuk meloloskan karya kalian.

Celengan Pengetahuan 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang