Pertanyaan 2: Saya positif Covid-19, apa yang harus saya lakukan untuk menjaga kesehatan mental saya?
Jawab: Jika Anda adalah pasien positif covid-19, yang harus Anda lakukan adalah:
1. mematuhi semua nasehat medis yang diberikan,
2. bekerjasama dengan baik dengan tim medis untuk kesembuhan anda,
3. mengikhlaskan apa yang terjadi,4. mendekatkan diri kepada Allah,
5. melakukan usaha-usaha menenangkan diri, misalnya dengan relaksasi, membaca bacaan yang menenangkan, menndengarkan hal-hal yang membuat tenang,
6. meningkatkan spiritualitas,
7. tetap terhubung dengan orang-orang tercinta.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara kita mengedukasi orang sulit untuk diedukasi terkait dengan COVID-19?
Jawab : Tantangan kita dalam mengedukasi orang lain sebenarnya adalah bahwa: orang tidak otomatis melakukan apa yang diketahui.
Ada sebuah teori namanya "Health Belief Model" yang mengatakan bahwa orang mau mengubah perilakunya jika dia memahami:
1. kerentanannya untuk tertular;
2. keparahannya jika terkena penyakit Covid 19;
3. manfaat yang bisa dia dapat jika berpartisipasi dalam melakukan pencegahan;
4. betapa mudahnya/murahnya melakukan pencegahan dibandingkan dengan mengalami penyakit tersebut. Jadi isi edukasi seharusnya mencakup hal-hal tersebut di atas.
Pertanyaan 4 : Bagaimana mengetahui bahwa kecemasan yang kita rasakan sudah tidak wajar?
Jawab : Kecemasan sudah dianggap sudah tidak wajar jika :
1. Jika kita tidak bisa melakukan hal-hal lain,
2. perasaan itu sangat menguasai diri kita,
3. kita tidak bisa berpikir atau melakukan hal lain.
Pertanyaan 5: Apakah kesehatan mental berpengaruh pada imunitas tubuh?
Jawab : Jelas. Penelitian menyebutkan cemas berlebihan, stres berlebihan dapat menurunkan sistem imun dan menyebabkan seseorang mudah terkena penyakit. Saat seseorang mengalami stress yang tidak terkelola, akan terjadi perubahan fisiologis tubuh kaitannya dengan perubahan kadar hormon, seperti misalnya penurunan hormon serotonin dan dopamin, serta peningkatan hormon adrenalin dan kortisol, serta hormon lain yang berkaitan dengan sistem imun tubuh. Hal inilah yang menyebabkan kondisi stres terus menerus dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan sistem imun sehingga rentan terhadap penyakit.
Pertanyaan 6 : Bagaimana praktik nyata untuk mengubah perilaku orang yang tidak mau atau ogah2an mempraktikkan pencegahan, misal social distancing?
Jawab : Untuk mengubah perilaku orang dari tidak mau mempraktikkan pencegahan agar menjadi mau, kita bisa memakai teori namanya "Theory of Planned Behaviour"
Teori tersebut menyebutkan bahwa orang bisa berubah perilakunya jika:
1. Sikapnya berubah (sikap terdiri dari pengetahuan, perasaan dan perilaku, sehingga edukasi untuk mengubah sikap tidak boleh hanya berupa informasi, namun juga penting sesuatu yang menyentuh perasaan dan perilakunya).
2. Norma sosial, hal ini bisa diubah dengan memberikan contoh-contoh melalui tokoh-tokoh penting, guru, pak RT dan orang-orang yang berpengaruh.
3. Meyakinkan bahwa perilaku yang kita inginkan (misalnya social distancing) adalah hal yang bisa dilakukan - bisa diberikan tips-tips praktis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Pengetahuan 2
Ngẫu nhiênBerisi catatan materi, tips, info, dsb. -> Lanjutan dari Celengan Pengetahuan Cover © to the rightfull owner, from google