Sekarang waktunya kita memasuki acara inti. Baiklah tanpa menunggu banyak waktu lagi. Langsung kita simak "Tips Naskah Tembus Mayor"
Hai, seperti yang dikenalin tadi mungkin kalian bisa jauh lebih mengenal aku di lain kesempatan ya.
Sebelumnya bakal aku jelasin dulu, kenapa sih banyak penulis yang pengen naskahnya terbit mayor? Emang keuntungan nerbitin di penerbit mayor tuh apa?
Nah menurut pengalaman aku, nerbitin di mayor itu enggak selamanya enak. Tapi enaknya juga banyak. Ada beberapa fakta yang aku rangkum di sini.
1. Royaliti mayor biasanya lebih sedikit (sekitar 6%-10% dari harga penjualan buku) dan kalian bisa naik gaji semisal buku yang diterbitin laku keras. Beda sama penerbit indie yang rata-rata royalti 10%-50%)
2. Buku PASTI MASUK TOKO BUKU OFFLINE (Gramedia, togamas, dll) meskipun penjualan buku belum bisa diketahui. Kalau indie biasanya ada patokan (misal laku 5.000 eksemplar baru bisa tembus)
3. Perjanjian dengan Mayor lebih terikat, karena mereka sudah professional. Bahkan waktu tahap revisi, ada yang sampe ditelpon langsung sama CEO penerbitnya biar kita cepet-cepet nyelesaikan tahap revisi.
Udah Segitu dulu faktanya. Sekarang lanjut ke tipsnya yaa!
Jadi, ada 2 cara buku kita bisa terbit di mayor:
A) Mengajukan Naskah
B) Dilamar Penerbit langsungAku bahas yang pertama.
Tips Mengajukan Naskah
1. Pastikan naskah kita PUEBInya sudah benar. Gapapa gak 100% benar, 80% juga bisa lah. Karena, kebanyakan penerbit mayor males revisi naskah yang PUEBInya banyak salah. Jadi usahakan minimalisir kesalahan.
2. Dari sisi isi cerita, pastikan kita tahu apa keunikan naskah kita. *Gak bisa ya kita bilang 'setiap cerita punya keunikan masing-masing', tanpa kalian sebutkan keunikannya apa.* Jadi, di badan email kalian bisa tuliskan keunikan naskah kalian. Inget, keunikan beda ya sama kelebihan.
3. Selain dari sisi naskah, kalian juga harus bisa menunjukkan siapa kalian. Apa keuntungan dari diri kalian yang bisa meyakinkan mereka bahwa kalian layak terbitin naskahnya. Misal; Followers di wattpad, pengalaman nulis, pernah ikut lomba, atau apa aja deh.
Point 3, sekaligus point terakhir itu penting banget ya. Karena aku pernah ada pengalaman.
Aku ngirim naskah berjudul (sebut aja A) ke penerbit Mayor. Mereka gak tau aku, meskipun aku bilang pembaca di wp udah 1jt.
Beberapa minggu kemudian, ada email masuk, bahwa naskahku ditolak gara gara kurang menarik.
Eh beberapa bulan kemudian, mungkin salah satu editor di penerbit itu stalking wp-ku dan mereka melamar naskah A yang aku kirimin ke mereka, yang sebelumnya jelas mereka tolak.
Jadi penting banget kalian cantumkan siapa kalian. Mungkin enggak semua penerbit seperti ini. Tapi ya gak ada salahnya kalian deskripsikan keunggulan diri kalian.
B) Dilamar Penerbit Langsung
Biasanya cara ini digunakan penulis kalau nulis di platform (Kecuali artis-artis dan selebgram yang sebenernya kaku nulis pun kadang tulisan mereka dijadikan buku)
Inget ya, penerbit itu tujuannya uang.Naskah yang dilamar penerbit mayor biasanya:
1) Jelas pembacanya banyak (MMMM)
2) Vote dan komennya banyak
3) Followers kitanya banyakKadang, penerbit gak lihat dulu isinya seperti apa, yang penting ceritanya HYPE.
Gak usah munafik, ada yang bilang mereka lihat isi katanya. Enggak juga. Karena pikiran mereka, kalau ceritanya bagus ya pembacanya banyak. Dan ingat, tujuan mereka adalah 'memasarkan' buku. Yang artinya buku yang mereka terbitkan harus laku terjual di pasaran.
Mereka punya editor, kalau naskahnya kurang oke ya tinggal revisi. Yang penting pasarannya dulu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Pengetahuan 2
AcakBerisi catatan materi, tips, info, dsb. -> Lanjutan dari Celengan Pengetahuan Cover © to the rightfull owner, from google