Sebelumnya kita perlu mengetahui, apa sih Teenfiction?
Teenfiction atau fiksi remaja merupakan sebuah cerita yang ditulis orang perorangan atau lebih yang menggunakan bahasa sederhana dan tidak terlalu berat sehingga bisa dipahami, target untuk pembaca berada pada rentang 12-18 tahun yang baru menginjak masa-masa remaja atau remaja akhir yang sedang masuk dalam proses pencarian jati diri dan proses mencari cinta sejati.
Yakali cinta sejati, putus aja jadi musuh, siapa ayo yang kayak gitu? Jangan ya.
Oke, berikut tips-tips buat nulis Teenfiction.
Ini merupakan cara aku sendiri dalam menulisnya, cuma tergantung temen-temen lagi mau baiknya gimana, senyamannya aja, karena yang nyaman dan bertahan susah buat didapetin✨
Tips-tips Menulis Teenfiction
1. Cintai Karya Sendiri
Maksudnya apa?
Jika kita belum yakin dengan karya kita, bagaimana kita mau meyakinkan orang lain? Jika kita masih berasumsi bahwa tulisan kita biasa-biasa aja, bagaimana kita mengidamkan ungkapan luar biasa dari orang lain?
Nah, disini perlu adanya kita untuk mencintai karya yang kita buat, tak peduli tanda baca salah, typo yang beserak, belum sesuai EBI, dll yang penting jatuh cinta dulu pada karya kita sendiri❣️ Karena cinta dimulai dari diri sendiri, kalau belum mencintai diri sendiri bagaimana mau mencintai orang lain?
2. Jadi Pembaca Unik
Lah pembaca unik ini apaan pulak?
Jadi gini, kita harus pandai mengotak-atik novel atau cerita yang kita baca. Kita bayangkan saat membaca naskahnya, "Kalau kejadiannya dijadiin gini gimana ya?" "Kalau tokoh yang ini wataknya gini gimana ya?"
Dalam artian, temen-temen bisa membangun imajinasi yang lebih saat membaca
Contoh.
Temen-temen membaca cerita, dan ada kejadian di dalamnya:
San menabrak Tet hingga Tet terjatuh dengan buku-buku yang dibawa Tet.
Terus diimajinasikan:
San menabrak Tet, namun malah San yang terjatuh bahkan buku-buku Tet pun turut jatuh ke atas tubuh San.
3. Jangan Takut Dikritik
Nah, ini biasanya ketakutan yang terjadi pada kita semua :)
Contohnya di Grup Calon Penulis Hebat, para seniornya koreksi karya juniornya, ternyata banyak yang salah. Hingga juniornya malas lagi buat nulis karena kesalahan itu.
Nah, jangan gitu ya, semua orang yang benar belum tentu berawal dari hal yang benar.
Ejaan Bahasa Indonesia diperbaiki dari Ejaan Yang Disempurnakan karena apa? Karena ada yang kurang sesuai.
Kalau kritikan membuat temen-temen menjadi down hingga gamau nulis lagi. Balik lagi ke tujuan awal temen-temen, bener mau jadi penulis nggak?
Intinya temen-temen yang benar-benar Calon Penulis Hebat, harus berhati baja menghadapi kritika agar benar-benar menjadi penulis hebat.
4. Jangan takut Gagal
Nah, mungkin ada temen-temen takut jika naskahnya nggak selesai, bisa karena mager, writer block, dan lain-lain.
Sebenarnya ada banyak cara biar bisa konsisten agar naskah kita bisa selesai, salah satunya adalah memasang jadwal menulis.
Satu hari = satu lembar
Dua puluh hari = dua puluh lembar
365 Hari = 365 Lembar.Dari sini mungkin bisa dipahami maksudnya.
Intinya, lawan kemalasan demi menyelesaikan tulisan dan jangan takut bahwa tulisan kita akan gagal.
5. Pilih Topik Yang Digemari Remaja
Membicarakan soal Teenfict atau teenlit, jika temen-temen mengangkat topik tentang pemerintah, politik, tentu akan menjadi pembanding bagi remaja untuk membacanya.
Nah, disini perlu kita mempelajari hal yang diperlukan remaja, baik itu cerita tentang petualangan, persahabatan, percintaan, masa sekolah, dll.
Bagaimana?
Bisa melakukan riset di kelas terlebih dahulu untuk menanyai hal yang diminati temen-temen kita.
6. Memahami Genre
Memahami genre ini maksudnya adalah kita harus menentukan cerita kita itu harus tetap berhubungan dari awal sampai endingnya, jangan ada yang nyelip nggak jelas gitu.
7. Tentukan Rintangan Dan Masalah Tokoh
Nah, untuk poin ke tujuh, jika temen-temen sudah dapat pemerannya nih, anggap saja temannya tentang percintaan. Tentukan masalah yang akan dihadapi tokoh nantinya, bisa jadi suka dulu nanti bertengkar. Bisa jadi ada yang selingkuh, atau lain-lainnya sehingga bisa memunculkan emosi pembaca. Hingga pembaca saat membaca tulisan kita itu nggak datar-datar aja.
Setiap hubungan pasti ada pertikaian bukan
8. Jelaskan Karakter Lebih Detail
Nah, untuk poin ke delapan, usahakan kita mendeskripsikan tokoh yang kita bawa.
Misalnya Tayo, merupakan seorang pria blasteran Indonesia-Jepang, berkulit putih dan dibumbui dengan ginsul pada gigi bagian kanannya, tinggi sekitar 175 cm, berkacamata, berahang kokoh, volume otak, mengumpulkan makanan.... (Malah ke pithecan tropus) wkwkwk.
Nggak lucu? Ya maap ;)
Intinya, usahakan mendeskripsikan tokoh dengan sedetail mungkin. Agar apa? Agar pembaca bisa berimajinasi dalam cerita kita.
Jangan cuma orang yang ganteng sama cantik doang dideskripsiin, yang jelek dan buriq ngiri ntar :)
9. Menulis, Menulis, Dan Menulis
Sedikit quote penyemangat yang aku dapat dari Pramoedya Ananta Toer.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah" -Pramoedya Ananta Toer-
Mungkin ini yang dapat aku sampaikan, lebihnya datang dari yang maha kuasa, kurangnya datang dari aku sendiri. Yang ngomong panjang lebar ini, belum tentu lebih baik daripada temen-temen yang membaca.
"Jangan mati dulu sebelum berkarya."
-Genta Hidayat Tullah-
Terima kasih sudah membuatku tersenyum malam ini gaess :)
Sumber: Genta Hidayat Tullah
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Pengetahuan 2
РазноеBerisi catatan materi, tips, info, dsb. -> Lanjutan dari Celengan Pengetahuan Cover © to the rightfull owner, from google