Selamat malam semuanya. Perkenalkan nama saya Atika Almira, bisa dipanggil Tika. Tahun 2018, saya menempuh pendidikan S2 di Belanda, tepatnya di Erasmus University Rotterdam, fakultas Institute for Housing and Urban Development Studies, jurusan Urban Management and Development dengan spesialisasi Urban Housing, Equity, and Social Justice.
Jujur, kuliah di Eropa itu mimpi saya banget sejak kecil. Rasa syukur saya nggak habis-habis karena Allah akhirnya kasih kesempatan ini, apalagi lewat beasiswa LPDP. Lewat diskusi hari ini saya berharap banget bisa berbagi sama teman-teman semua. Mudah-mudahan bermanfaat ya.
Kenapa kuliah lagi?
Saya sendiri semangat sekolah lagi dengan niat jadi expert di bidang Perumahan dan Permukiman, salah satu sektor yang sedang butuh banyak perbaikan di Indonesia. Saya sadar betul dengan background saya di Arsitektur ITB, nggak cukup untuk bisa memberikan solusi yang komprehensif untuk kebijakan perumahan.
Selepas kuliah, saya menyadari mimpi saya untuk fokus di bidang itu butuh didukung ilmu pengetahuan yang memadai, dan itu bisa saya dapatkan lewat kuliah. Menyadari hal itu, saya segera mendaftarkan diri untuk kuliah di IHS-Erasmus University Rotterdam dan University College London, salah satu tempat terbaik di Eropa untuk mendapatkan ilmu yang saya cari. Alhamdulillah saya diterima di kedua kampus tersebut.
Nah teman-teman harus punya juga motivasi yang kuat. Biar kalau nemu kegagalan gak ingin berhenti gitu aja.
Nah ini mungkin pertanyaan umum yang sering muncul:
Saya ingin bertanya bagaimana caranya bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri?
Yang harus dipupuk pertama kali adalah: KEYAKINAN.
Tentang apa saja:
1. Diri sendiri
2. Kampus yang dituju
3. Bidang yang ingin ditekuniYakin atas diri sendiri. Mengenal diri sendiri, adalah aspek paling penting dari setiap seleksi, apapun seleksinya: kerja, sekolah, beasiswa. Mengenal diri kita dari lahir sampai sekarang, bukan pekerjaan yang bisa dilakukan selewat-selewat. Kita harus mencoba mencari benang merah tentang jalan hidup yang sudah kita lalui dan ke mana kita akan melangkah. Pasti ada alasan kenapa Tuhan memberikan kita takdir seperti itu, tugas kita adalah membaca “kode” dari-Nya. Sehingga, cerita tentang masa depan kita pun menjadi satu kesatuan yang utuh dengan masa lalu kita. Coba cari keunikan yang kita punya. Atau kalau bagian itu justru sulit, fokus sama hal apa yang paling kita senangi dan ingin kita tekuni dalam hidup. Dalam setiap penggalian tentang diri kita, coba fokus ke pertanyaan "kenapa". Dari sana kita bisa gali lebih dalam kita jadinya mau ngapain dalam hidup, kenapa butuh kuliah, dan kuliah apa. Fokus dulu aja ke sana. Jangan dulu soal apa yang mau kita jual dari diri kita.
Bidang yang ingin ditekuni. Setelah tahu kenapa harus kuliah lagi dan mau kuliah apa, cari tahu lagi tentang bidang yang ingin kita tekuni itu. Baca-baca paper/artikel, nonton youtube. Cari tahu keilmuannya sudah berkembang sampai mana. Konteks di Indonesia-nya gimana. Dengan cara itu kita jadi lebih tahu dengan cara apa kita mau berkontribusi.
Kampus. Ada beberapa hal yang bisa dicari tahu. Dari segi akademik, kita bisa mempertimbangkan Major dan Sub-major yang tersedia di kampus tersebut dan mana yang sekiranya cocok dengan kita, ranking universitas dan juga ranking jurusan tersebut di antara jurusan sejenis, durasi perkuliahan, modul-modulnya, sistem tesisnya,_ _sistem belajarnya, scholars-nya apakah ada yang cocok dengan bidang yang ingin kita tekuni, fokus risetnya, stream-nya cocok nggak sama ekspektasi kita, jejaring profesionalnya, alumni, dan fasilitas belajarnya. Silakan diberi bobot lebih besar untuk hal-hal yang menurut kita lebih penting dari yang lain.
Beasiswa. Nah cari tahu dulu beasiswa yang cocok dengan kebutuhan kita dan kiranya mau membiayai kita. Saya memilih untuk fokus ke beasiswa LPDP sejak awal. Selain karena kecocokan waktu (berhubung pada saat persiapan sudah tidak memungkinkan untuk alasan yang lebih baiknya adalah LPDP punya visi mencetak pemimpin masa depan and I would love to be one of them. Selain itu, LPDP punya program Persiapan Keberangkatan dan berbagai program yang bisa membuat awardee dan alumninya bisa punya jejaring. Good news-nya, LPDP juga termasuk beasiswa yang royal karena beasiswanya sudah all-in. Banyak juga kok beasiswa lainnya. Kalau di Belanda contohnya ada OKP, Stuned, dan Orange Tulip. Coba cari saja beasiswa yang syaratnya kira-kira bisa kita penuhi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Pengetahuan 2
AcakBerisi catatan materi, tips, info, dsb. -> Lanjutan dari Celengan Pengetahuan Cover © to the rightfull owner, from google