Celengan Pengetahuan 2

Read Aloud

Haiiii, assalamualaikum, selamat malam semuanya. Apakabar ayah bunda, kakak? Semoga semua dalam keadaan sehat ya, stay safe, stay healthy, semoga corona segera berlalu dan kita bisa beraktivitas seperti biasanya tanpa ada new normal. Aamiin aamiin.

MasyaAllah terimakasih kesempatannya bisa sharing di group ini, dimana isinya para penulis muda yang super kece, juga para pembaca, ku terharu. Alhamdulillah atas nikmat sehat yang Allah berikan, kita bisa kumpul malam ini dimari.
Disclaimer dulu ya, awalnya aku hanya praktisi dari Read Aloud, orang yang setiap harinya -selama 7th- melakukan read aloud ke anak-anak sendiri, lalu sekarang aku sedang belajar menjadi trainer Read Aloud, jadi insyaAllah apa yang mau aku sampaikan valid, karena 2 sesi training lagi aku certified, mohon doanya ya, hehehe.

Mengedukasi tentang Read Aloud ini juga sudah kulakukan lebih intense 3 tahun belakangan. Misinya mudah-mudahan tingkat literasi keluarga Indonesia meningkat yaaa, aamiin.

Jadi, selain jadi ibu rumah tangga yang mengurus dua anak, aku juga suka mengedukasi teman-teman di timeline FB dan instagramku tentang betapa pentingnya menumbuhkan minat baca ke anak. Kami memiliki komunitas pejuang literasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Alhamdulillah, dari Aceh hingga Papua insyaAllah ada.

Baik, kembali ke tema malam ini, mengenal Read Aloud.
Kalo kegiatan membaca buku tampaknya sudah jadi kegiatan sehari-hari ayah bunda kakak semuanya kan ya, hanya aja istilah read Aloud ini baru akhir-akhir ini. Atau mungkin sebagian sudah pernah ada yang mendengar dan tau tentang read aloud.

Pojok Ibu Peri sering bedah buku kan ya, nah sama nih kayak malem ini, yang akan aku sampaikan ini based on buku The Read Aloud Handbook by Jim Trelease.

Jadi apa itu Read Aloud?

Seperti arti dalam bahasa Indonesianya, yaitu membacakan nyaring.

Kegiatan sederhana yang dilakukan antara pembaca, orang yang dibacakan, dan buku. Kegiatannya membacakan buku secara nyaring. Yesss itu artinya.

Ayah bunda kakak disini sebenernya udah jadi contoh yang baik loh untuk anak-anak. Karena memiliki hobi membaca awalnya, kemudian menjadi penulis. MasyaAllah.
Aku concern ke anak-anak, menumbuhkan minat baca anak-anak.

Kenapa penting?

Temen-temen tau gak, bahwa perkembangan otak anak sangat pesat sejak usia 0-6th pertamanya, setelah itu kurvanya melandai.

Ada yang bilang golden age itu 0-3th, ada yang bilang sampe 5th, ada juga yang bilang sampe usia 5th.
Sejak lahir Allah telah memberikan anak kita komputer canggih sebesar kepalan tangan dalam kepala kita yaitu OTAK. Kapasitas otak kita setara dengan 500 ensiklopedia. Terdiri dari 100 miliar neuron dan masing-masing neuron memiliki 20.000 koneksi.
Setiap kita latih otak anak dengan rangsangan positif salah satunya MEMBACA/DIBACAKAN maka akan melahirkan 20.000 koneksi baru, sebaliknya jika tidak maka akan menyusut.

Dengan koneksi antar neuron yang optimal maka ketika seseorang belajar apapun akan cepat memahami, ngobrol tentang segala hal akan nyambung, seperti politik, agama, olahraga dan lain-lain.
Itu artinya setiap rangsangan telah membuat OTAK kita kaya. Semakin dirangsang sambungan otak kita semakin rapat. Maka tugas orangtua harus menyediakan sarana yang dapat merangsang otak anak dan kita semua. Agar otak yang Allah karuniakan teroptimalkan. Prinsipnya USE IT or LOSE IT. Kalau tidak digunakan akan kehilangan.
Kapan kita harus memulai memberikan rangsangan pada otak?
Sebetulnya bisa kita lakukan sejak janin dalam kandungan.

Perkembangan otak anak akan melesat diusia balita. 50% perkembangan fisik otak anak sudah tercapai di usia 2 tahun. Masa ini disebut Golden Age. Masa ini tidak akan pernah terulang.

Lonjakan perkembangan fisik otak akan berakhir di usia 10 tahun. Jika kita tidak memanfaatkan masa masa itu, pasti penyesalan yang kita alami.
Dari fakta-fakta tersebut maka kita tau betapa membacakan buku sejak dini itu sangat penting untuk anak. Bayangkan berapa banyak kosakata yang ia miliki di masa sekolahnya nanti. Bayangkan bahagianya ia saat belajar di sekolah karena ia terbiasa mencari ilmu dari buku.