Dealing With Stress

29 0 0
                                    

Selamat Malam semua. Perkenalkan saya Nanda, pemateri yang akan mengisi Kulwapp pada malam hari ini dengan tema "Dealing with Stress : Menjaga kewarasan di tengah hiruk pikuk kehidupan."

Bicara mengenai stress, banyak anggapan yang berkembang di masyarakat kita diantaranya adalah:

-Stres itu sesuatu yang ngga baik
-Stres itu harus dihilangkan segera
-Stres itu munculnya karena banyak bekerja
-Stres itu berarti lagi banyak masalah
-Stres itu bikin orang jadi gila

Apakah semuanya benar? Kita bahas satu-satu yaaa...

Apa itu stres?

Stres yaitu suatu keadaan tertekan baik itu secara fisik maupun psikologis.

Dari manakah Stres itu berasal?

Stressor (sumber stress) dapat berasal dari dalam diri (seperti kelelahan, postur tubuh, penyakit), maupun dari luar individu (lingkungan). Selain itu, stresor juga dapat terjadi karena adanya konflik antara dua atau lebih kebutuhan atau keinginan yang ingin dicapai.

Apa saja dampaknya?

Dampaknya bisa secara:

a. Fisik, seperti : sakit kepala, gangguan pencernaan, kelelahan yang berlebihan.

b. Psikologis, seperti : merasa sedih, mudah marah, menurunnya daya ingat, berkurangnya konsentrasi.

c. Perilaku, seperti : perubahan pola makan dan pola tidur (menjadi berlebihan atau kurang makan dan kurang tidur), menunda pekerjaan, menarik diri dari lingkungan, merokok dan obat-obatan terlarang.

Tapi ternyata, stress itu ada 2 macam, yaitu:

1. Eustress = jenis stres yang sifatnya positif atau membangun.

2. Distress = jenis stres negatif yang sifatnya mengganggu individu yang mengalaminya.

Dan bisa dikatakan, sumber stres yang sama (stressor) bisa dimaknai berbeda oleh masing-masing individu.

Contoh :
1. Stresor Ujian Nasional Sekolah

Menjadi Eustress jika berdampak pada meningkatnya semangat belajar, menurunya waktu bermain.

Menjadi Distress jika berdampak pada kecemasan berlebihan, sulit tidur, gangguan pencernaan.

2. Kasus banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan dalam waktu yang sama

Menjadi Eustress jika berdampak pada meningkatnya produktivitas kerja, meningkatnya kemampuan membagi waktu.

Menjadi Distress jika berdampak pada kebingungan dan penundaan melakukan pekerjaan, mudah tersinggung dan marah, dsb.

Selain itu, kemampuan individu dalam menghadapi stres (toleransi terhadap stres) berbeda-beda. Hal ini dapat bergantung dari pengalaman masa lalu, kondisi psikologis saat itu, dan dukungan lingkungan sekitar.

Bagaimana Cara Kita Mengelola Stres?

Cara individu untuk mengatasi stres disebut dengan Coping Stress, atau dapat dikatakan sebagai perilaku (terlihat dan tersembunyi) yang dilakukan seseorang untuk mengurangi atau menghilangkan ketegangan psikologi dalam kondisi yang penuh stres.

Coping stress dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Emotional Coping Stress
Coping ini bertujuan untuk melakukan kontrol terhadap respon emosional terhadap situasi penyebab stres, baik dalam bentuk perilaku maupun pikiran. Individu cenderung menggunakan Emotional-Focused Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa stresor yang ada tidak dapat diubah atau diatasi.

Celengan Pengetahuan 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang