Celengan Pengetahuan 2

Tips Dan Trik Tulisan Layak Diterbitkan

Terima kasih untuk sahabat yg masih menyediakan waktu luangnya hari ini. Kami sangat menghargai. Hari ini materi yang disampaikan tentang "Tips dan trik tulisan yang layak diterbitkan".

Halo sahabat semuanya. Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik, ya. Pada diskusi kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai kriteria naskah seperti apa yang bisa memikat sebuah penerbitan untuk menerbitkan dan memasarkan buku kita.

Sebelum berbincang lebih jauh, teman-teman harus paham dulu tentang perbedaan antara penerbit indie dan penerbit mayor. Penerbit indie bisa dibilang sebagai penerbit kecil. Kenapa disebut kecil? Karena skala produksi dan kegiatan keperbitannya masih berskala kecil. Penerbit indie biasanya menawarkan jasa penerbitan yang berbayar. Dengan kata lain, asalkan naskah kita dianggap layak untuk diterbitkan dan memiliki dana yang cukup, kita bisa menerbitkan naskah yang kita tulis dengan mudah.

Penerbit mayor bisa dibilang sebagai penerbit besar. Disebut besar karena produksi cetaknya pun bisa mencapai ribuan untuk setiap buku yang diterbitkan. Selain itu, penerbit mayor biasanya bekerja sama dengan toko-toko buku besar sehingga jangkauan pemasarannya pun juga sangatlah luas. Namun, tentunya mereka melakukan seleksi ketat dalam menerbitkan buku. Tidak semua dan juga tidak segampang itu. Naskah kita haruslah memiliki kriteria tertentu sehingga dianggap layak untuk disebarluaskan oleh penerbit mayor.

Salah satu contoh penerbit indie adalah penerbit yang sedang saya bangun, yaitu Penerbit Laditri Karya. Berhubung saya berkecimpung di penerbit indie, ada baiknya kita membahas dulu mengenai kriteria naskah apa saja yang sekiranya layak diterbitkan. Meskipun penerbit indie biasanya hanya memberlakukan jasa penerbitan (naskah apa saja bisa diterbitkan), namun ada juga loh aturan-aturan yang meski kita patuhi, yaitu:

1. Naskah harus asli ciptaan sendiri
Hal yang paling utama untuk menjadi penulis adalah memiliki tulisan ciptaan sendiri. Karena seperti yang kita tahu, dosa yang paling besar di dunia literasi adalah plagiarisme. Nah, jadi, pastikan bahwa naskah kita bukanlah hasil tiruan atau saduran dari karya orang lain ya. Beberapa penerbit juga memberlakukan semacam surat pernyataan dari penulis bahwa karya  yang dikirimkan memang hasil ciptaan sendiri sehingga jika kita terbukti melakukan plagiat, kita harus mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut.

2. Tidak mengandung SARA, pornografi, LGBT
Meskipun tidak semua penerbit memberlakukan aturan ini, namun ini adalah aturan umum yang biasanya diterapkan di penerbit mana pun. Sebagian besar penerbit tidak ingin mengambil resiko dari kandungan yang ada pada naskah yang diterbitkannya. Tapi, ada juga penerbit yang justru memang bergerak di bidang itu.

3. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan penerbit
Setiap penerbit memiliki ketentuan yang berbeda dalam menerima naskah. Entah itu ketentuan rentang jumlah halaman, spasi, ukuran dan jenis font, dsb. Nah, pastikan kita telusuri dulu, ketentuan naskah seperti apa yang diterapkan oleh penerbit.

Baiklah, kita sudah berbincang mengenai tiga kriteria umum yang biasanya diterapkan oleh penerbit indie. Nah, selanjutnya kita akan membahas kriteria yang lebih spesifik lagi yang mungkin bisa membantu teman-teman untuk meloloskan naskahnya ke penerbit mayor.

Apa saja triknya?

1. Kesesuaian antara jenis naskah dengan penerbit

Jika kita ingin menerbitkan buku fiksi, jangan malah mengirimkan naskah ke penerbit yang justru menerbitkan buku sekolah. Jelas-jelas naskah kita akan ditolak mentah-mentah. Nah, sebelum mengirimkan naskah kita, ada baiknya kita mencari tahu informasi mengenai jenis naskah apa saja yang diterima oleh penerbit yang sedang ingin kita ajukan.

2. Memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri

Naskah tentang romance mungkin sudah banyak. Apakah kita tidak boleh menulis tentang romance? Tentu saja boleh. Tapi, apa yang membedakan tulisan kita ini dengan karya-karya yang sudah pernah beredar? Nah, itulah hal penting yang harus teman-teman pikirkan. Misalkan, kita ingin menulis tentang perjodohan sedangkan sudah banyak cerita tentang tema tersebut. Kira-kira hal unik apa yang akan kita angkat sehingga bisa lebih unggul dan unik dari yang sudah perna ada.