Materi 01
Cara Mengubah Ide Biasa Menjadi Luar Biasa
"Kang naskah saya ditolak penerbit!"
"Kang, naskah saya dibilang jelek oleh editor. Apakah ini karena ide saya yang terlalu biasa?Begitulah beberapa chat yang sering masuk ke saya. Mereka mengeluh. Padahal dalam sebuah pencapaian, apa pun itu, penolakan pasti ada. Dengan adanya penolakan berarti kamu sudah melangkah. Yang gila itu, mereka yang katanya ingin jadi penulis tapi satu naskah pun tak pernah selesai. Sementara di medsos terus saja mengkritik tulisan orang lain.
Lalu apakah sebab penolakan itu salah satunya karena ide cerita yang terlalu biasa?
Bisa ya bisa juga tidak.
Lalu bagaimana caranya mencari ide yang beda?
Mencari ide yang beda tidak akan pernah ada. Karena pada hakekatnya semua ide cerita itu sama. Coba deh perhatikan. Tere Liye mengangkat tema cinta, Kang Abik juga mengangkat tema cinta. Yang membedakan apanya? Sudut pandang penulis dan memaknai cinta.
Mari kita perhatikan tema cinta yang diangkat ke Cerpen 'Sepotong Senja Untuk Pacarku' masih sama tentang cinta, namun Mas SGA, mampu mengambil sudut pandang yang beda dari penulis lain tentang cinta dan kesetiaan.
Maka harusnya kita tahu bahwa, cara mengubah ide biasa menjadi luar biasa adalah:
1.Mengambil sudut pandang yang beda / spesial dari ide-ide yang pernah diangkat penulis lain.
Misalnya begini deh. Jika penulis lain mengambil ide percintaan di sebuah pesantren tentang sepasang santri, maka kita jangan lagi mengambil sudut pandang itu. Mungkin kita bisa mengambil sudut pandang cinta melalui kisah seorang murid yang sangat mencintai gurunya. Saking cintanya pada sang guru, bahkan barang-barang sang guru pun dia cintai.
O ya, jika ingin tahu apa itu cinta, agar wawasan beda dan luas, kalian bisa baca buku yang berjudul 'Jika Kau Ingin Dicintai dan Narasi Cinta' bisa beli di toko buku.
Lalu apalagi yang bisa mengubah ide biasa menjadi luar biasa?
2. Penokohan/ tokoh utama
Jujur, saya terkadang muak dengan tokoh-tokoh maha sempurna di sebuah novel terutama novel romance remaja. Kebanyakan penulisnya membuat tokoh, ganteng/cantik, kaya, anak pangusaha, pintar seolah tiada celanya. Apakah di dunia nyata yg begitu ada? Tidak sayang... Setiap manusia pasti punya kekurangan dan kelebihan.
Maka, buatlah seekor atau seorang tokoh yang diluar kebiasaan. Misalnya jika penulis lain membuat tokoh yang seperti diceritakan di atas, maka kalian buatlah tokoh yang (maaf) cacat fisik misalnya, atau tokoh yang gila. Tentu akan lebih menarik jika cerita cinta diungkap oleh pemikiran orang gila.
Nah dengan menguasai dua poin di atas, saya sangat yakin, akan terlahir naskah-naskah dengan ide cemerlang.
Tanya-jawab
¶ Menurut kang Acil, POV 1 sama POV 3 lebih nyaman/suka/ sering menggunakan yang mana? Dan alasannya?
Jawab: Kalau saya pribadi sih tergantung genre naskah dan alur. Tapi selama ini saya sering pov 3 untuk novel karena merasa jadi "tuhan" dan pov 1/2 untuk cerpen untuk lebih mengefektifkan diksi.
¶ Bagaimana cara membuka cerita (novel) dengan menarik, Kang?
Jawab:
1. Tulis spontan apa yang ada di kepala
2. Dimulai dengan karakter unik tokoh
3. Dimulai dengan konflik (gunakan alur maju mundur).¶ Aku udah ada niatan buat novel tapi masih sekarang belum selesai2 dan aku takut mau nyelesain karna menurut saya tata letak katanya gk karuan. Gmna cara ngatasinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Pengetahuan 2
RandomBerisi catatan materi, tips, info, dsb. -> Lanjutan dari Celengan Pengetahuan Cover © to the rightfull owner, from google