Canggung (어색한)

1.9K 190 1
                                    

Sudah beberapa hari dari kejadian tak terlupakan oleh Mine dan membawanya ke lubang trauma. Sulit untuk menyesuaikan seperti hari-hari biasa, selain pergi kuliah ia harus pergi bekerja magang di perusahaan mobil terbesar di Korea. Memaksakan ia untuk tak mengambil cuti lama-lama, ia hanya di beri 3 hari cuti, ia tidak mengatakan alasan yang sebenarnya, karena menjadi pekerja disana tak mudah. Mengharuskan pegawainya untuk memiliki kepastian, ya atau tidak, tidak ada kata mungkin. Apalagi liburnya dihitung Chuseok.

Hari ini sepulang dari kampus, Mine akan pergi ke kantor, dan selanjutnya ia berencana untuk menghubungi laki-laki yang menolongnya malam itu, untuk mengembalikan jaket dan syal milik temannya. Sembari mengucapkan terima kasih dengan benar, karena waktu itu ia merasa kurang sopan.
Mulai malam ini, ia akan menghindari jam malam. Karena ia tak ingin kejadian itu terulang lagi.

Sore ini ia sudah pulang, di trotoar yang ramai itu ia membuka ponselnya dan kartu nama yang diberi lelaki malam itu. Saat hendak menghubungi tertulis nama Min Yoon Gi / Suga dengan label agensinya, Bighit Entertainment. Mine merasa tak asing dengan kedua nama itu, ya tentu saja BTS yang ada dibenaknya. 'Apakah itu benar Suga? Atau hanya kemiripan nama dan tempat saja.' Ia tak ingin berpikir kejauhan. Ia segera menghubungi nomer yang tertera disana.

'Anyeonghaseyo
Dengan Min Yoon Gi-ssi,
Aku Kim Min Hee, perempuan yang anda tolong malam itu. Bisakah kita bertemu, sore ini?'
Itu pesan yang ia kirim, berharap mereka dapat bertemu. Ditangannya sudah ada 2 pasang earbuds dengan kemasan khusus sebagai kado terima kasihnya, ia membelinya dengan uang tabungannya, mungkin ini saatnya ia harus menggunakan uang tabungan yang seharusnya ia pakai untuk hal lain yang lebih penting. Tapi rasa terima kasih mungkin tak akan cukup dibayar dengan earbuds.

Suga yang sedang sibuk dengan laptopnya di dorm menerima pesan itu, entah mengapa perasaannya senang sekali, meski hanya sipuan kecil terukir di wajahnya. Ia tak tahu, kali ini ia tak dapat mengendalikan perasaanya.
'Baiklah, temui aku di &Gather Café jam 7 sore ini.'

'Aku akan ke sana nanti.' Balas Mine singkat.

7. P. M.
Jika di Indonesia mungkin jam segini sudah gelap. Berbeda di Korea yang masih terbilang seperti jam 5 sore Indonesia. Akhir-akhir ini Seoul memang sering hujan, padahal September hingga November adalah jadwal musim gugur. Suga sebenarnya sudah tiba di ruangan tertutup yang disediakan oleh pemilik café untuk para artist atau idol yang butuh ruang privasi.

"Anyeonghaseyo." Sambutan para pegawai café saat Mine memasuki café. Dari kejauhan Mine menelisik beberapa meja, namun bodohnya dia ia tak tahu wajah orang yang akan ia temui.
"Maaf sebelumnya, apakah anda sudah sampai? Anda di bangku mana?" Terpaksa ia mengirim pesan lagi, ia takut salah orang.

"Masuklah ke ruangan pojok café." Balas Suga. Mine melangkahkan kakinya sesuai petunjuk dengan sedikit merapikan hijabnya.

"Anyeonghaseyo, Min Yoon Gi-ssi?" Mine masih belum sempat melihat wajah lelaki itu, ia tak mengenalinya, karena Suga masih memakai topinya.

"Duduklah. Ingin mengobrol apa?" Suga to the point seperti biasa. Mine duduk dan berhadapan langsung dengan Suga. Mereka saling menatap. Betapa terkejutnya Mine menatap wajah itu, Suga yang selama ini ia kagumi dibalik layar kaca.

"Suga-ssi, aku tak salah lihat?" Ia tak dapat menyembunyikan ekspresi senang dan kagetnya. Suga hanya berwajah canggung dan memperbaiki posisi duduknya. Ia tak dapat menjawabnya.

"Ada perlu apa?" Suga masih penasaran.

"Ah... Iya maaf aku terlalu terkejut melihat anda, ini jaket dan syal teman anda, sudah saya cuci. Terima kasih atas bantuan anda dan teman anda, ini tolong diterima sebagai bentuk rasa terima kasih saya, mungkin tak sebanding dengan jasa yang anda lakukan, tapi mohon diterima. Terima kasih sekali lagi." Ucap Mine tulus, ia mengatakannya dengan jujur terlepas antara idola dan fans.

"Kim Min Hee?" Tanya Suga memastikan. Mine hanya mengangguk.

"Panggil saja Mine." Balas Mine gugup sekali.

"Sebenarnya tak perlu dikembalikan, tetapi karena kamu sudah repot membawakannya akan aku bawa kembali dan ini aku terima ya. Terima kasih juga." Entah mengapa nada bicara Suga tiba-tiba berubah. "Hati-hati saat di jalan sebaiknya. Kamu bukan asli Korea?"

"Saya dari Indonesia, saya disini beasiswa S2 dan magang." Jawab Mine. Jantungnya berdegup kencang, seperti akan meledak. Wajahnya mulai memerah. "Ehm Sebenarnya hanya itu saja yang ingin aku sampaikan, terima kasih. Saya kembali dulu." Selain karena waktu menjelang malam sudah dekat, ia izin mendahului karena ekspresi wajahnya sudah tak bisa dikendalikannya.

"Tunggu dulu!" Mine berhenti di ambang pintu.

"Dapatkah aku mengajakmu kapanpun?" Pertanyaan itulah yang selama ini di inginkan semua Army dari idolanya.

"Selama saya memiliki waktu longgar, tak masalah." Jawaban yang membuat hati Suga puas. Mine setelah menjawab langsung pamit pulang.

Apa nama yang tepat untuk perasaan mereka berdua?

***
Suga kembali dengan pakaian tertutupnya, sebenarnya kantor Bighit, café, dan dormnya dekat, ia langsung menuju gedung besar di daerah Yongsan untuk latihan dance bersama semua member.
Setelah bertemu Mine ia merasa menemukan orang yang tepat sebagai teman. Entahlah teman apa?

"Hyung hari ini kamu Jimin Day." RM mengatakannya. Para member sudah 15 menit lebih dulu latihan.

"Suga Hyung kamu dari mana?" Tanya V dengan membuka kedua paper bag yang dibawa Suga.

"Jangan buka yang ini, Taehyung-ah." Suga menarik paperbag ukuran kecil berwarna ungu itu.

"Hooh... Bukankah ini milik Jungkook?" V mengeluarkan syalnya. Jungkook yang merasa terpanggil menoleh.

"Oh... Bukankah itu..." "Aku meminjamnya." Potong Suga dengan ekspresi naturalnya. Jungkook disana hanya dnegan wajah bertanya-tanya. Tapi ia membiarkannya, daripada ia terkena savagenya Suga.

BTS telah memperpanjang kontraknya dengan Bighit setelah semua anggota menyelesaikan wamilnya. Meski tak seperti dulu untuk jadwal boyband dan lebih fokus ke permodelan dan pasar saham mereka, mereka masih bisa disebut aktif untuk show dan tour.

***

Mine yang sudah berada di goshiwonnya merutuki nasibnya, mangapa ia harus bertemu dengan idolanya waktu itu dengan kondisi memalukan. Kandas harapannya selama ini untuk menjadi permaisuri diantara mereka. Ia harus senang atau sedih? Sungguh membingungkan.
Kalian pasti tahu perasaan Mine, kan? Sulit. Tak mungkin menyuruhnya melupakan kejadian bersejarah dalam hidupnya itu.

***

"Jungkook-ah, kemari sebentar." Suruh Suga yang sedang berjalan menuju pintu keluar, Jungkook yang sedikit jauh mendekatinya.

"Ne Hyung."

"Ini." Suga memberikan satu kotak airbudsnya, yang emmang sebenarnya ditujukan untuk mereka berdua.

"Wah... Gomawo, Hyung." Jungkook membukanya.

"Simpan baik-baik, ini dari perempuan malam itu." Suga membisikan hal itu pada Jungkook agar para member disekitarnya tak mendengar. "Bilang saja dari Army jika ditanya." Usut Suga.

"Berbohong dong. Tak mau."

"Yak! Kan jika ditanya saja, jika tidak maka kamu tidak berbohong."

"Nee..." Jungkook masih menikmati earbuds itu.

***

Ini part 2 ya... Maaf kalau masih banyak typo... Dan tunggu part selanjutnya up.

Jangan luap vote+comment nya ya...

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang