Maegju (맥주)

1.2K 138 4
                                    

Mine sudah kembali dari Indonesia, ia sangat menikmati libur cuti yang sengaja ia ambil. Ia berlibur di Malang sekitar 2 minggu. Cukup memuaskan apalagi ada Saddam yang sudah tumbuh lebih besar dari terakhir ia tinggalkan untuk ke Korea. Rumah jadi sedikit lebih ramai.

Kembali juga rutinitas sibuknya sebagai mahasiswa dan pegawai magang, rencananya tahun ini ia akan lulus S2 dan akan dipromosikan menjadi pegawai tetap.
Sudah 2 minggu juga Suga tidak menghubunginya, mungkin karena Suga ingin memberi privasi untuknya.

Di trotoar ini banyak sekali orang berlalu lalang dengan langkah cepat. Berbeda dengan Mine, yang terlihat santai karena ini jam pulang kerjanya. Ia ingin segera pulang dan istirahat, karena sebenarnya baru kemarin ia sampai di Korea setelah perjalanan panjang.

Kini, ia sudah sampai di goshiwonnya. Bersiap untuk tidur, jam sudah menunjukkan pukul 11.45 malam. Jujur saja, Mine tidak bisa tidur seperti biasanya, mungkin karena selama di Indonesia 2 minggu ini ia selalu tidur bersama Evi.

Saat matanya sudah ingin menutup, justru telepon berbunyi. Benar-benar menyebalkan, bagaimana tidak ia sudah siap dengan mimpinya, malah hancur dengan deringan itu.

"Ne, yeoboseyo." Mine mengangkat dengan setengah malas.

"Anyeong! Mine-yah!!!! Kamu dari mana saja selama ini, Ha?! Kamu tak merindukanku?! Aku merindukanmu, Mine." Suga yang menelpon dan terlihat melantur. Mine tahu jika Suga sedang mabuk dan tidak sadar akan apa yang ia bicarakan.

"Oppa, kamu dimana?" Mine sangat mengkhawatirkannya, apalagi Suga public figure. Jika ada yang melihatnya pasti menjadi masalah.

"Aku di... Di depan goshiwonmu... Hihihi..." Suga menjawab masih melantur, diakhiri dengan kekehan kecil.

'Bagaimana ia tahu goshiwonku?' Pertanyaan pertama yang muncul di benaknya. Ia tak pikir panjang ia membuka pintunya dengan hijab dan piyama ala kadarnya. Benar kan, Suga sudah berada di depan goshiwonnya.

Aroma alkohol mengingatkan Mine akan laki-laki malam itu. Sungguh menyedihkan jika mengingatnya lagi. Suga disana yang melihat Mine membuka pintunya, ia langsung masuk menerobos pintunya.

"Oppa, jangan masuk! Aku mohon!" Kejar Mine dibelakang Suga sesudah menutup pintu, dan sekarang ia sudah tidur di kasur Mine yang penuh dengan cushion Tata. Mine tak pikir panjang ia menghubungi Afi dan Firman. Tapi tidak ada satupun yang mengangkat telponnya mungkin sekarang sudah larut malam. Ia juga sudah mengambil smartphone Suga untuk menghubungi para member tapi tidak ada yang menjawab.

"Oppa, aku mohon keluarlah sekarang! Bagaimana jika ada yang melihatmu?!" Suga hanya tambah pulas dengan tidurnya. Matanya sudah berkaca-kaca, ia tidak dapat menahan emosinya. Sungguh aroma alkohol itu membawanya kekenangan masa lalu yang menakutkan untuknya.

Mine sudah tidak bisa lagi membangunkan Suga. Ia hanya mendudukan diri di dekat lemarinya, traumanya kambuh entah mengapa air mata itu jatuh seketika. Sungguh, itu menyakitkan.

Mine sudah tidak bisa tidur, jangankan tidur menghentikan air matanya saja susah, hingga pagi ia belum terpejam. Matanya sudah bengkak dan sembab, beginilah trauma pertama yang ia alami setelah kejadian itu.

Sinar matahari yang masuk membuat mata Suga terbuka. Yang ia rasakan saat membuka mata pertama adalah mual, ia langsung bangkit dan mencari kamar mandi. Mine dipojokkan dinding itu hanya menatapnya dengan amarah.

Jujur saja, Suga juga tidak sadar jika sekarang ia sudah di goshiwonnya Mine. Saat ia baru keluar dari kamar mandi yang pertama ia lihat adalah Mine dengan tatapan sedih, marah, kecewa, dan masih setia dengan duduknya di pojokkan sana.

Suga menyadari kesalahannya, sungguh ia menyadari. Mengapa ia harus minum maegju kemarin? Ia terus merutukib
kesalahannya.

"Kamu sudah bangun, Oppa? Sekarang, pergilah!!!" Teriak Mine, yang mengagetkan Suga. Mine membentaknya dengan air mata yang deras. Baru pertama kali Mine marah seumur hidupnya kepada laki-laki.

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang