,

651 70 16
                                    

"Mine-ah... Mine-ah... Jebal il-eona!" V berteriak membangunkan Mine sembari menggiring brankar yang didorong juga oleh beberapa perawat. V berlari dengan beberapa orang itu, padahal kakinya sendiri sedang terluka.

Lalu ada seorang dokter lewat melihat 2 pasien kecelakaan itu. "Dia pasienku, aku ambil alih." So Min yang ternyata mengambil alih.

"Mine-ssi, anda dapat dengar saya?!" So Min terus juga berusaha membangunkan Mine. Ia melihat Mine pendarahan, banyak hal yang ia khawatirkan. Tak ada pendarahan luar selain di daerah bawah. Namun, justru inilah yang dikhawatirkan So Min, pendarahan dalam.

"Mana suaminya?" dr. So Min menanyakan pada V yang terlihat panik dengan beberapa perban sementara saat di ambulans tadi.

"Suaminya?" V masih terlihat bingung, harus apa yang ia katakan.

"Ne, Suga, Min Yoon Gi! " So Min terlihat terburu-buru. Brankar Mine sudah masuk ruangan. V tidak menjawab, ia bingung.

"Cepat panggil dia. Kita juga harus mengambil tindakan untuk janinnya jika dibutuhkan, Min Byeol." So Min segera menutup pintu dan masuk juga beberapa dokter lain.

"Janin?" V sudah tak bisa berkata-kata lagi.
Mendengar kata bayi baru saja sungguh mengagetkan V. Ia dan semua member BTS selain Suga tidak tahu jika Mine sedang hamil. Sekarang ia hanya tertegun melihat pantulan dirinya dari cermin yang menempel dengan semua bagian dinding itu.

Sungguh, ia bingung. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Mine? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan janinnya? Suga, apakah ia akan memaafkannya?

V terus berusaha menghubungi Suga namun tak ada satu pun panggilan yang diangkat. Baik itu melalui pesan singkat, melalui ponselnya, ponsel Mine. Tapi nihil.

Melihat nama kontak Afi disana, V tak ada pilihan lain. Yang ia tahu, Afi dan Firman adalah sahabat Mine.  Meskipun mereka tidak dekat satu sama lain.

"Assalamu'alaikum, Mine. Ada apa pagi-pagi telpon?" Afi terdengar semangat dini hari.

"Yobseyo?" V dengan nada gemetar mengucapkannya.

"Ini bukan Mine. Seperti suara V-ssi?" Afi menebak dengan bahasa Korea.

"Ne. Mine kecelakaan bersamaku." Berita buruk benar-benar ia katakan.

"Ne? Jangan berbohong! Bagaimana bisa? Min Yoon Gi kemana? Bagaimana bisa dia bersamamu? Bayi mereka, Min Byeol?" Afi panik dan segera mengambil kunci mobilnya untuk ke rumah Mine di Malang. Afi dan Firman masih di Malang.

V menghela napas panjang—mempersiapkan diri, ia yang sudah tak kuasa menahan tangis, jujur rasa bersalah sedang melingkupinya. "Ceritanya panjang. Intinya, tadi aku membantu Mine mencari Yoon Gi Hyung yang sedang kalut karena kehilangan Appanya. Namun, yang aku lihat justru Minelah yang menemukan suaminya di club dengan pengaruh alkohol. Akhirnya memutuskan mengantarnya pulang. Namun ada mobil hitam yang menbrakkan diri ke mobil yang kita naiki.
Dokter masih menanganinya. Mianhae Afi-ssi. Tolong kasih tahu keluarganya. Dan jika bisa kamu tolong hubungi Yoon Gi Hyung. Ia dari tadi tak mengangkat telponku atau membalas pesanku."

"Aish jjinja, saudaramu itu memang ingin kubunuh saja. Aku akan memberi tahu keluarganya. Tolong untuk sementara ini jaga Mine dan Min Byeol ya." V mengiyakan.

Duduk sendiri di depan kamar operasi. V tak berhenti menyalakan dirinya sendiri. Ia benar-benar takut terjadi apa-apa dengan Mine dan bayinya.

'Ternyata, selama ini Suga Hyung dan Mine menyembunyikan berita ini dan mereka bahkan sudah memberi nama. Min Byeol.' Batin V terus bergejolak. Ia sungguh marah pada dirinya sendiri, ia marah pada yang menabraknya, dan ia marah pada Suga. Melihat kejadian Mine tadilah yang membuat V marah. Apalagi status V adalah laki-laki yang pernah menetapkan hatinya pada Mine. Sejauh apapun ia melupakan Mine, Mine tetaplah wanita yang selalu membuatnya khawatir.

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang