Again (또)

573 68 6
                                    

Ternyata benar dugaan dokter. Mine harus menjalani operasi lagi. Malam ini juga Mine harus menjalani operasi, Suga terus menunggu prosesnya di depan ruangan.

Doa terus ia rapalkan, dia terus merasa berdosa. Ini teguran dari Allah, ia telah melakukan banyak dosa selama ini.

Hampir 3 jam operasi dilakukan, Suga tidak beranjak sama sekali, bahkan matanya sudah lelah mengeluarkan air mata, tatapan kosong terus saja bersamanya. Kini tempatnya duduk, tak ada siapapun. Hanya dia sendiri dan Allah. Perasaannya penuh was-was. Ia selalu memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Menurutnya, kejadian kali ini murni kesalahannya.

Siapapun pelakunya, menurutnya ini tetap kesalahannya. Kesalahan terbesar dalam hidupnya. Ia melukai Mine secara mental dan fisik. Mine terluka karenanya. Keluarga mereka kehilangan Min Byeol juga karenanya. Dibalik tatapan kosongnya, hanya itu semua yang dipikiran Suga saat ini. Duka mendalam atas kehilangan ayahnya saja belum selesai.

***

Setelah 3 jam operasi dilakukan. Suga dipanggil oleh dokter ke ruangannya. Mine juga sudah kembali ke ICU. Meskipun sudah melakukan operasi lagi, kondisinya masih sama seperti sebelumnya.

"Mine, istri anda. Operasinya berjalan lancar." Suga terlihat lega mendengar kabar itu.

"Apakah dia sudah bisa siuman?" Suga bertanya penuh harap.

"Tapi, untuk koma tidak ada perkembangan. Masih seperti sebelumnya, kami juga tidak tahu kapan istri anda akan bangun, Yoon Gi-ssi. Semakin lama ia belum sadar, maka semakin kecil juga kesempatannya untuk bertahan." Jelas singkat Nam itu.

"Waktu yang akan menjawabnya, Yoon Gi-ssi. Percayalah istri anda kuat, anda juga harus lebih kuat. Jangan menyerah di titik ini, Yoon Gi-ssi. Istri anda butuh anda setiap harinya, kami tim medis akan terus mencari cara semaksimal mungkin untuk pasien kami." Suga berusaha mengerti. Dokter laki-laki bernama Nam itu, spesialis bedah organ dalam. Ia berusaha untuk menguatkan keluarga pasien, itu sudah termasuk tugasnya juga.

Setelah dari ruangan dokter tersebut. Suga masih belum boleh masuk ke ruangan ICU lagi. Mine masih membutuhkan waktu sejenak pasca-operasi. Suga hanya dapat menunggu dan melihat Mine dari balik jendela kaca lebar yang terpampang itu.

Suga juga tidak ingin pulang, ia akan selalu berusaha di samping Mine. Meskipun ia tidak tidur di kasur empuknya. Bagaimanapun ia tidak bisa tidur jika istrinya masih dalam kondisi seperti sekarang.

Istri yang ia cintai kini terbaring lemah tanpa daya apapun. Hidup wanita itu juga hidupnya. Hati telah menetapkan sudah tak dapat lagi digoyahkan. Ia masih tak habis pikir dengan perkataannya kepada Mine pada hari kejadian.

Wanita yang dulu selalu berusaha ceria dan tersenyum dihadapannya, kini senyumnya hanya terus teringat dibenaknya. Wanita yang selalu berusaha terbaik untuk hidupnya juga, kini hanya terdiam tak dapat menatapnya.
Tatapan yang biasanya menguatkannya kini hanya sebuah pejaman yang entah kapan akan terbuka.

'Yeobo, kamu tidak merindukanku? Apakah kamu terlalu kecewa terhadapku?Mianhaeyo, Yeobo. Aku disini ingin menangis bersamamu Mine-ah, Min Byeol telah meninggalkan kita semua. Aku sangat merindukannya juga selain dirimu. Aku tak tahu harus menjelaskannya padamu bagaimana nanti saat kamu bangun. Aku harap saat kamu terbangun, kamu tak berbuat seperti dulu lagi dan menyalahkan dirimu sendiri. Aku benar-benar akan benci pada diriku sendiri jika kamu melakukan itu lagi, Mine-ah, karena semua ini salahku. Aku sangat menyesal akan apa yang aku lakukan.' Itulah batin Suga yang terus bergejolak akan semua rasa yang ia rasakan. Ia sangat merindukan Mine.

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang