Be Honest (정직하다)

337 41 7
                                    

"Mimpi buruk apa kemarin sampai menangis keras?" Evi bertanya pada anaknya.

Mereka semua sedang sarapan termasuk Saddam. Jefri dari tadi terus memandangi wajah sembab adiknya. Mine tidak biasanya seperti kemarin. Sekalipun mimpi buruk Mine juga tidak pernah menangis lama.

"Hm?" Mine bingung mau menjawab apa. Suga juga sendiri bingung, dia yang membuat alasan itu. "Tidak apa-apa, Ma." Mine gugup menjawab.

Setelah sarapan, Evi mengantar Saddam yang minta diantar ke temannya, rumah tetangga. Sekalian menjemur Ye Jun untuk pertama kalinya di Malang. Mine, Suga, dan Jefri masih di meja makan menyelesaikan makan mereka. Mine terlihat masih ada yang ditutupi, sedangkan Suga juga mengawasi gelagat kakak iparnya yang sepertinya hendak menanyai Mine.

"Min, ada yang kamu sembunyikan dari Kakak?" Jefri mulai bertanya saat melihat adik-adiknya selesai makan.

"Tidak ada, Kak." Mine berbohong.

"Sungguh?" Jefri tak percaya, apalagi melihat Mine yang tak menatapnya. "Kemarin malam kakak tidak sengaja dengar kamu menangis lama. Maksud dari laki-laki itu siapa, Mine?" Jefri mendengar semuanya.

Suga dan Mine juga terkejut, hal yang tidak terduga terjadi. Mine sendiri bingung menjelaskannya dari mana, tak terasa air mata itu muncul lagi. Ia takut, entah apa yang ditakutkan perempuan berumur 33 tahun itu.

Ia tak berani menatap kakaknya, sedangkan Suga bingung menjadi penengah yang bagaimana. Jefri malah merasa aneh dengan tangis aneh tak biasa dari adiknya.

"Kamu menangis kenapa, Mine?" Jefri beralih memeluk adiknya. Suga ingin mengatakan semuanya tapi ia juga memikirkan apakah istrinya menyetujui. Jefri juga terlihat panik dan sedih. Suga tahu Mine pasti lagi-lagi memikirkan kejadian itu.

"Sebenarnya Mine menangis karena traumanya kambuh, Hyung." Suga membuka mulutnya.

Pernyataan itu membuat Jefri terbelalak, trauma apa yang dimaksud Suga? Selama ini setahunya tak terjadi apa-apa dengan adiknya. Mine juga tidak pernah cerita tentang apa yang telah ia alami.

Akhirnya, Jefri memutuskan untuk berbicara berdua dengan adik iparnya saja. Membiarkan Mine di kamar untuk menenangkan diri dulu. Di taman depan rumah mereka membicarakan apa yang terjadi pada Mine 5 tahun lalu.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Mine?" Jefri memulai.

"Semua ini bermula 5 tahun yang lalu, Hyung. Hari itu juga hari pertama aku bertemu dengan Mine, bertepatan juga dengan Chuseok di Korea. Semua orang sibuk mudik ke kota masing-masing. Malam itu, Mine hampir saja dilecehkan oleh seorang laki-laki yang sedang mabuk. Mine mendapatkan perlakuan yang kurang baik. Aku mendengar suara Mine minta tolong dengan Jungkook saat itu, dan kita melihat Mine dengan kondisi yang cukup menyakitkan untukku. Alhamdulillah, pria itu tidak bertindak lebih jauh sejak kita datang. Tapi yang menjadi permasalahan sekarang adalah trauma Mine yang sering kambuh di saat tidak terduga. Mine sering memimpikan kejadian itu. Bahkan ia selalu waspada dengan laki-laki yang tidak dia kenal. Saat traumanya kambuh, katanya dadanya terasa sakit, ia akan terus menangis, ia juga sering demam karena hal itu, Hyung. Mine sudah ke psikiater, psikolog meminta Mine untuk selalu dibawah awasan orang yang menyayanginya. Saat traumanya kambuh, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain memeluknya, Hyung, jika sudah sangat para terpaksa menggunakan anti-depresannya. Dan sekarang hanya wajah Ye Jun yang bisa menenangkan Mine. Terlalu banyak yang ia pikirkan hingga traumanya kambuh, banyak kejadian yang tidak bisa aku cerita semuanya dalam waktu singkat. 5 tahun ini dia menyembunyikannya karena tidak ingin Hyung dan Mama kepikiran. Mine selalu merasa membebaniku, membebani keluarganya. Aku yang ada saat kejadian malam itu, masih merasa bersalah dengan Mine sampai sekarang. Melihat istriku kesakitan secara psikis dan fisik tentu juga menyakitkan untukku, Hyung." Suga bercerita mulai berkaca-kaca, menyedihkan untuknya. Jefri yang baru mendengar terkejut, ini rahasia besar yang selalu disembunyikan adiknya selama ini.

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang