This is not the end (이게 끝이 아니다)

691 42 26
                                    

Mine sedang menyuapi makanan pendamping ASI untuk Ye Jun yang sudah bisa duduk di babyseatnya, ini kedua kalinya untuk Ye Jun makan M-PASI. Sembari menerima video call suaminya yang sedang di Korea Selatan. Umur Ye Jun sudah masuk 6 bulan, jadi ia mulai membiasakan Ye Jun makan, karena ASI-nya sendiri juga tidak sebanyak dulu, Ye Jun juga sering tidak cocok dengan susu formula, itu akan membuatnya diare. Siang ini, Suga menghubungi Mine, karena akhir-akhir ini ia sibuk dengan pekerjaannya sampai tak sempat menghubungi Mine. Apalagi melihat perkembangan anaknya.

"Yeobo, dia sudah bisa makan? Sejak kapan?" Suga terkejut dengan perkembangan anaknya. Entah tiba-tiba hal itu membuat Suga terharu. Melihat Mine menyuapi anaknya dengan telaten dan Ye Jun yang lahap saat disuapi.

"Wae urreo?" Mine tertawa melihat Suga terharu. "Sejak kemarin mulai bisa makan, ASI-ku tidak sebanyak sebelumnya jadi kasihan Ye Jun jika lapar. Tahu sendiri si tampan ini tidak bisa minum susu formula, ya Nak." Ucap Mine sambil menyuapi Ye Jun yang tersenyum lebar dengan banyak cemot di sekitar bibirnya.

"Aku terharu, tak menyangka Ye Jun akan tumbuh dengan cepat." Suga menyeka air matanya. "Aku melewatkan 2 bulan tanpa Ye Jun dan kamu, Yeobo." Suga termenung.

"Ye Jun sangat cerewet akhir-akhir ini. Bubbling-bubbling, Yeobo, tahu tidak dia sudah bisa bilang Eomma."

"Kok Eomma, sih? Aku juga ingin dipanggil Appa." Suga histeris. Iri dengan istrinya.

"Kan 24 jam juga denganku, Yeobo."

"Sebenarnya aku ada jatah cuti musim dingin, tetapi pekerjaanku masih menumpuk. Aku ingin ke Indonesia. Aku ingin memelukmu dan Ye Jun, bertemu Mama, Saddam juga. Jadi harus menyelesaikan itu semua."

"Nanti kalau sudah tidak sibuk, jemput kita. Lagi pula kamu disana tidak pulang ke rumah." Mine. Ia tahu suaminya pasti tinggal di dorm.

"Jefri Hyung masih di Italia?"

"Ne, Halmeoni masih sakit. Aa... Pesawatnya lewat, Sayang." Jawab Mine sembari menyuruh Ye Jun membuka mulutnya.

"Aku ingin menyuapi anakku." Suga lagi-lagi iri.

"Anakku." Mine tidak terima.

"Aku yang membuatnya." Suga mulai bicara macam-macam.

"Ya!" Mine sedikit menaikkan nadanya. "Aku yang melahirkannya." Tak mau kalah.

"Anak kita." Suga menyudahi dengan senyum khasnya.

"Lihat lesung pipinya sama seperti Papa." Mine teringat Papanya saat melihat Ye Jun.

"Ne, sangat dalam. Joah." Suga mengidolakan anaknya.

"Eomma!" Ye Jun memanggil Mine sedikit berteriak saat melihat Mine bicara dengan ayahnya. Sepertinya Ye Jun akan sering cemburu dengan Suga, ingat waktu dulu Mine hamil Ye Jun yang selalu ingin mendekat tapi perut terasa tegang, siapa lagi kalau bukan Ye Jun yang membuat semuanya seperti itu.

"Eo, ada apa Ye Jun-ah? Lapar? Mau tambah lagi?" Mangkok Ye Jun sudah hampir kosong.

"Tambah lagi, Yeobo. Biar gemuk seperti aku dulu, lucu kalau gemuk. Tapi jangan biarkan dia besar aku tidak rela." Suga mulai bercanda tak rela anaknya tumbuh dewasa.

"Tidak boleh kata dokter, itu sudah takaran Ye Jun. Takutnya sembelit, Yeobo. Dia belum minum susu siang ini, ya Nak." Mine menjelaskan alasannya.

"Oo, begitu." Suga. "Ehm. Bogoshipda." Ia merindukan keluarga kecilnya.

"Nado, Appa." Mine impersonate Ye Jun. Ye Jun sangat ceria, ia jarang menangis dan makannya dari kemarin sangat lahap.

"Yeobo, Ye Jun-ah, saranghae." Suga membuat hati dengan tangannya. Ia sangat mencintai keluarga kecilnya.

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang