Birth-Day (생일)

820 54 15
                                    

Mine sedang merapikan bajunya di hari yang sayup dengan awan ini. Dia merapikan bajunya persiapan ke rumah sakit beberapa minggu lagi. Kurang lebih 2 minggu sebelum hari-H. Peluang melahirkan cesar sangat besar untuk Mine. Namun keinginan untuk lahiran normal masih ada di hati Mine.

"Yeobo, aku beli ini untukmu." Suga membawa paperbag kecil mengarah dengan brand aksesoris ternama. Suga merasa bersalah belum memberi Mine hadiah saat baby shower.

"Igeo mwoya?" Mine tahu isinya pasti aksesoris. Sebenarnya Mine tidak suka jika uang harus dibelikan hanya untuk perhiasan. Namun, ia berusaha menghargai pemberian suaminya.

"Buka dulu." Suga ikut duduk dilantai bersama Mine dan kopernya yang terbuka.

"Kalung?" Mine menebak.

"Maybe." Mine membukanya dan ternyata benar. Kalung dengan liontin bentuk huruf hangeul (ㅁ). Inisial kata Mine dan Min nama keluarga Suga. Mine tak berekspetasi liotinnya akan seperti itu. Di belakangnya terukir nama Mine~Suga.

"Gomawo." Mine meraih leher Suga untuk dipeluk.

"Maaf terlambat memberinya. Seperti gelang sebelumnya, aku minta jangan dilepas apapun yang terjadi. Tidak perlu disimpan ataupun takut hilang." Suga tidak ingin Mine memuseumkan perhiasannya seperti milik Mine yang lainnya di laci kamar.

Suga membantu Mine memasangkan kalung itu dari belakang. "Joahyo?" Tanya Suga.

"Ne, joah." Jawab Mine. Suga masih menatap luka dibelakang leher Mine yang terbentuk karenanya saat di Barcelona, karena kecerobohannya dan emosinya. Mine jadi terluka.

"Luka dilehermu masih sakit?" Suga khawatir. Mine menggelengkan kepala dengan senyumnya.

"Mianhaeyo pernah melukaimu." Ucap Suga merasa bersalah.

"Aniya. Jangan bilang seperti itu. Saranghae." Mine memeluk suaminya lagi.

"Nado saranghae."

"Kalungnya cantik." Mine puas dengan pemberian Suga.

"Lebih cantik kamu, Honey." Suga menggoda Mine. Jarang sekali Suga menyebutnya honey.

"Masalahnya kamu tidak tampan." Jawaban menohok dari Mine yang tidak suka dirayu dengan cara suaminya.

Suga hanya menutup mulutnya tak percaya istrinya bilang seperti itu. "Bercanda, Suga-ssi." Mine bercanda dan mengecup bibir Suga dan memeluk Suga erat.

'Cup.'

"Maaf belum bisa memberimu segalanya, Yeobo." Bisik Suga di tengah memeluk Mine.

"Kamu sudah segalanya untukku." Balas Mine. Melepas pelukannya dan melanjutkan untuk melipat.

"Yeobo, setelah ini temani aku olahraga ya." Mine berolahraga ringan untuk mempermudah persalinannya. Suga yang sedang membantunya lipat baju mengangguk.

***

Mine sedang duduk di atas gymball-nya. Suga ikut memegangi tangan Mine agar tidak jatuh. Kontraksi akhir-akhir ini juga sangat sering. Butuh banyak pemanasan otot bagian bawah.

"Yeobo, akhirnya kita akan mendapatkan anggota keluarga ketiga." Ucap Mine masih dengan kegiatannya.

"Ne, joah."

"Setelah 5 tahun penantian sekarang tinggal beberapa minggu." Mine terlihat bahagia sekali. Dengan suasana ruang gym yang mendukung semangat

"Ehm. Semoga nanti lahiran kamu dan Seori diberi keselamatan dan kesehatan."

"Aamiin. Yeobo saranghae." Ucap Mine tiba-tiba. Langsung mengecup bibir Suga dihadapannya.

"Ehm nado." Suga senang melihat istrinya sumringah. Suasana hati Mine baik sekali hari ini.

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang