New Day (새로운 날)

997 106 0
                                    

Suara alarm membangunkan Mine, 5.00 KST. Waktu Subuh di Korea sekitar jam 5.09 hari ini. Alarm sengaja ia pasang, karena ia sendiri sulit bangun, biasanya di Indonesia ia akan dibangunkan Mamanya.

Mine sudah duduk dan masih menyiapkan matanya, sembari merapikan rambutnya yang terurai. Sekarang, setiap bangun ia tidak sendiri lagi. Ada suaminya yang selalu bersamanya.

"Yeobo, il-eona... Sholat subuh. " Bisik lembut Mine membangunkan Suga.
Suga juga mencoba membuka matanya.

Mereka langsung ke kamar mandi secara bergantian untuk mengambil air wudhu. Mereka sholat berjamaah. Rasanya setelah semua yang mereka lewati terbayar oleh doa yang mereka panjatkan.

Suga yang masih belum terbiasa, setelah sholat ia kembali ke ranjangnya dan menyelimuti dirinya sendiri. Mine dapat memaklumi itu, secara juga Suga terkenal dengan tidurnya di BTS.

Mine memutuskan untuk mandi dengan air hangat. Sembari menunggu air hangatnya di bath up selesai, ia menunggu di samping Suga. Ia tidak ingin mengganggu tidur Suga, tapi jika ia perhatikan lagi Suga saat tertidur lucu juga, apalagi kalau sudah membuka mulutnya.

Ia memperhatikan wajah Suga yang membawa kedamaian untuknya. Saat proses mengaguminya belum selesai Suga membuka mata, Mine langsung memalingkan wajahnya.

"Hari ini aku harus ke Bighit." Suga tiba-tiba bangkit tanpa aba-aba.

"Ne?" Mine masih kaget, bagaimana tidak baru kemarin ia resepsi, bukankah terlalu lelah untuk pergi bekerja? Ia saja ambil cuti 2 minggu.

"Iya, aku akan ke Bighit, sebentar saja. Sarapanlah dulu, jangan menungguku. Aku berangkat, saranghae." Suga tidak mandi, dan hanya mengenakan jaket dan mengambil tas berisi laptop itu. Sembari mencium kening Mine yang masih tertegun di ranjang king size mereka, ia pergi.

"Josimhae, Yeobo." Mine memaklumi jika Suga sesibuk itu. Ia public figure yang jadwalnya padat. Ia juga akan sering ditinggal seperti ini nantinya, apalagi mungkin jika ada project besar.

Setelah air hangat selesai, Mine mandi. Ia merasa lebih segar ketika sudah mandi, setelah mandi ia memakai skincare rutinnya.

Sekarang, ia di rumah sendiri. Mungkin ini biasa untuk Mine yang sibuk, tapi jika tidak pergi kuliah atau bekerja rasanya aneh. Ia bukan orang dengan tipe pendiam. Harus ada yang ia kerjakan.

Mine hari ini memutuskan untuk bersih-bersih saja sebelum membuat sarapan. Karena apartemen itu juga jarang Suga kunjungi dulu. Ia pergi ke ruang kerja Suga, yang ternyata saat ia lihat berantakan sekali. Banyak kertas dimana-mana, sampah, dan buku-buku yang tidak tersusun rapi. Mine, tidak suka dengan suatu hal yang tidak rapi. Ia mulai merapikan ruangan bernuansa gelap kuning itu. Keyboardnya pun juga mulai berdebu.

Suga masih sibuk dengan rapatnya bersama Bang PD-nim. Melanjutkan project yang lalu, karena banyak yang harus ia revisi. Ia ingin ini segera selesai dan kembali pulang ia sendiri tidak ingin sebenarnya meninggalkan Mine sendiri. Baru saja satu minggu ia menikah, tapi rasanya Mine terlalu sering sendiri dari dulu.

Setelah selesai bersih-bersih ia memutuskan untuk memasak dua porsi. Ia pikir Suga hanya sebentar seperti katanya tadi. Seperti biasa sebelum makan ia harus menyuntikkan insulin, kadang ia lelah harus memakai insulin setiap hari. Namun, itu semua kebutuhannya, ia selalu mencoba menerima itu.

Sekarang sudah pukul 12.00 siang KST. Diluar perkiraan, Suga juga belum pulang, Mine masih menunggu Suga untuk pulang, sebenarnya Suga telah memerintahkan untuk Mine makan terlebih dahulu. Tapi Mine rasa, memdahului suami tidak etis sekali.

"Assalamu'alaikum...Yeobo." Mine menelpon.

"Wa'alaikumussalam, sudah makan?" Tanya Suga sembari memainkan laptopnya.

"Belum, aku menunggumu."

"Makanlah, aku sepertinya pulang sore, karena masih banyak yang harus aku kerjakan. Jangan lupa insulinmu." Pesan Suga biasa dengan nada datarnya.

"Ne... Josimhae... Jangan lupa sholatnya ya." Mine.

"Ne..." Suga mengakhiri dengan cepat.

Mine dengan segera memakan masakannya, karena insulinnya sudah dari tadi ia pakai, dan badannya akan terasa lemas jika ia memakai insulin tanpa makan.

Mine entah mengapa, ia merasa lebih kesepian di apartemen itu. Ia makan dengan memandang kebun kecil dibalkon itu. Balkon yang bisa dikatakan cukup luas, apalagi jika mereka sudah memiliki anak mungkin bisa dibuat untuk bermain.

Mine sudah punya gambaran betapa bahagianya jika ia sudah memiliki buah hati. Itulah pikiran yang selalu diimpikan oleh pasangan yang suami istri bukan?

***

10.45 malam KST.
Mine sudah tidur di ranjangnya setelah sholat isya tadi. Ia juga sudah makan malam sendiri, dan menyiapkan makanan yang ia simpan di kulkas berjaga-jaga jika Suga sudah pulang.

Mine sangat terlelap malam ini, ini sungguh malam yang panjang untuknya, karena ia harus menikmati waktu sendiri. Jika biasanya ia masih berbincang dengan teman kantor atau kuliahnya, kali ini mungkin ia hanya bisa bicara dengan keluarganya lewat video call, dan itu waktu yang singkat.

Suga baru kembali dari kantor Bighit, ia juga lelah. Memasuki ruang tamu yang sudah gelap, ia pikir Mine sudah tidur. Ia ingin segera istirahat, sebelum itu ia mengambil air mineral di kulkasnya, ia melihat ada masakan yang ditutup, seperti telah disiapkan. Ia tahu Mine pasti akan menyiapkan makanan itu untuknya.

Akhirnya ia memanaskan makanan yang sudah dingin itu. Sebenarnya ia juga belum makan malam ini, karena ia harus mengejar deadline perilisan mixtape terbarunya.

Ia menyantapnya sendiri sembari menatap layar ponselnya yang menunjukkan grafik saham yang ia investasikan waktu lalu.

Setelah makan, ia mandi dan tidur di samping Mine. Ia memeluk Mine dari belakang, ia merasa kasihan jika harus meninggalkan Mine sendiri sebenarnya.

"Mianhae." Bisik Suga menenggelamkan wajahnya di ceruk leher jenjang Mine.

Mine yang merasa terusik, ia berbalik dan menghadap Suga dengan mata setengah terbuka. "Yeobo, sudah pulang. Apakah kamu sudah makan?" Mine masih mengkhawatirkan makannya Suga.

"Sudah tidurlah, mianhae Yeobo tidak bisa menemanimu hari ini." Suga memeluk Mine yang sudah terpejam kembali.

"Gwenchana." Lirih Mine dengan membalas pelukan Suga. Suga memperbaiki selimut mereka. Mereka terlelap dalam mimpi yang indah. Inilah impian dan tujuan mereka.

***

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang