"Koma diabetes. Hipoglikemianya kambuh, apakah dia melupakan makannya? Jika dibiarkan seperti ini terus saya khawatir resiko komplikasi lebih meningkat. Dari riwayat pasien, sering sekali naik turun gula darahnya." Dokter umum itu menanyai Suga sebagai walinya.
Mine pingsan di depan rumah malam ini, mendengar teriakan ibunya tadi membangunkan Suga. Ye Jun di rumah dengan ibunya. Mine harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.Mendengar kata koma lagi membuat Suga memutar ingatannya waktu itu. Meskipun konteks koma yang berbeda.
"Gamsahamnida." Suga membungkuk tanpa menjawab pertanyaan dokter itu.
"Jika 3-4 jam belum bangun, kita harus merujuknya ke rumah sakit pusat di Seoul. Karena dikhawatirkan ada kerusakan fungsi otak. Diabetes bukan penyakit yang mudah." Setelah menjelaskan semuanya, dokter dengan jas putih itu meninggalkan Suga yang menatap Mine khawatir.
Mine berbohong soal makannya tadi. Dengan infus gula Mine masih terpejam. Ibunya terus menelpon khawatir juga. Tidak memastikan Mine makan dengan benar tadi membuatnya menyesal, lari dari masalah benar-benar membuat masalah menjadi lebih lagi. Ia terlalu fokus pada masalah pekerjaannya, hingga melupakan istrinya yang juga memiliki banyak tanggung jawabnya sendiri.
Kenapa harus Mine lagi?
"Bagaimana kondisinya?" Ibu Suga langsung bertanya saat Suga baru mengangkat telponnya di luar ruangan Mine.
"Koma diabetes, Eomma. Jika 3-4 jam belum bangun terpaksa harus ke rumah sakit pusat." Suga terdengar lemas.
"Omo, menantuku! Hiks..." Ibu Suga menangis mendengar kabar Mine, ia benar-benar sedih, apalagi teringat bagaimana Mine tadi menangis dan pingsan di dekapannya.
"Eomma, tidurlah. Sudah malam, biar Yoon Gi disini menemani Mine. Titip Ye Jun sebentar, ya, Eomma." Suga.
"Bagaimana bisa tidur jika anakku sakit?!" Ibunya sangat menyayangi Mine. "Dia tadi menangis di pelukan Eomma, dia mengkhawatirkanmu, ibunya di Indonesia, tapi tidak mau cerita apa masalah sebenarnya yang ia rasakan, Yoon Gi-ah. Hikss... Bagaimana Eomma bisa tidur tenang? Apa Eomma bilang, Mine pasti memendam sesuatu, sampai melupakan makannya! Jika Mine sudah bangun cepat hubungi Eomma." Ibunya merontah tak tega mendengar keadaan Mine.
"Ne, Eomma." Hanya itu yang dapat dijawab Suga.
Benar kata ibunya, tanggungan beban Mine lebih berat dari dirinya. Mengapa seolah-olah hanya dirinya yang menderita saat ini, bahkan hanya karena urusan lagu?
Senyum Mine adalah topengnya menutupi semua bebannya. Nada ceria yang setiap saat ia lontarkan hanya alibi menutupi kesedihannya. Mine yang sekarang lebih menderita darinya saja tetap berusaha tersenyum, mengapa ia terlalu egois?
Wajar jika ibunya memberi perhatian lebih saat Mine ke rumah Daegu, karena Mine perempuan yang juga memiliki tanggung jawab besar.
'Mine-ah, jebal. Il-eona. Mianhae.' Selalu kalimat itu yang terucap oleh Suga.
Seharusnya ia lebih paham istrinya daripada orang lain. Suga selalu berpikir sebelum Mine menikah dengannya, apakah Mine juga sering keluar masuk rumah sakit seperti sekarang? Sepertinya tidak. Mine yang dulu selalu menjaga dirinya, banyak orang yang peduli dengan Mine, Jefri, Evi, atau mungkin Afi, Firman, dan mungkin juga orang kenalan Mine.
Setelah tanggung jawab diserahkan ke Suga sebagai suaminya, kenapa ia tidak bisa menjaganya baik-baik?Apalagi setelah melahirkan ini, Mine benar-benar terlihat lelah dengan perubahan kebiasaan, perubahan badan, dan tanggung jawab. Disatu sisi ia harus makan lebih dan bergizi untuk menghasilkan ASI terbaik untuk anaknya, namun ia juga harus memperhatikan makannya karena diabetesnya, belum lagi sebagai istri ia juga harus memperhatikan badannya. Meskipun Suga tak pernah menitikkan bahwa Mine harus seperti apa, namun ia perempuan yang perasa. Ada kalanya ia juga lelah dengan semua kebiasaan setelah melahirkan itu, ia tak menginginkan itu terjadi, kenapa ia harus melakukannya hanya untuk orang disekitarnya, ia tak melakukannya untuk dirinya sendiri? Setiap malam jeritan hati Mine tidak bisa diungkapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine~Suga | Fan-fiction
Fiksi Penggemar⛔tolong jangan plagiat!!!!!! Saat dunia ini benar-benar misteri dan penuh rahasia Illahi. Seorang muslimah di negeri orang dipertemukan oleh seseorang yang selama ini ia kagumi dibalik layar kaca. Dipertemukan di suatu kesempatan yang penuh hal ta...