Friends...

1.1K 117 2
                                    

"Gulf... apa kamu tahu? Jika bertemu 3 kali tanpa sengaja itu tandanya berjodoh..."

Aku hanya melihat kearahnya, lalu dia pergi meninggalkanku. Aku harap kamu jodohku Mew... kataku dalam hati.


Aku tidak mengenal waktu, terdiam melihat keatas langit sampai ada suara yang memanggil-manggil namaku..

Aku berdiri dan berjalan mendekati arah Hotel.


"Gulf! Darimana saja kamu.. aku khawatir denganmu!"

"Aku hanya menikmati senja Arnold... ayo sekarang kita ke café untuk makan malam.. aku sudah lapar..."

"Kita makan di resto Gulf... supaya bisa kenyang dan kamu bisa tidur malam ini... "

"Tolong bukakan 1 kamar lagi untukku..."

"Untuk apa? "

"Yaa.. kamu tahu aku tidak mau satu kamar dengan Bella... tolonglah...."

"Oke.. oke... kamu bisa stay dikamarku, aku akan mencari penginapan lainnya...."

"Atau kamu bisa stay dikamarku.... Okay Arnold... toh Bella juga tidak akan pulang malam ini..."

"Kamu tahu Bella tidak akan pulang, lalu kenapa kamu harus pesan kamar lain?"

"Aku hanya tidak mau dalam 1 kamar dengannya... pleasseee...."

"Oke.. oke... kita pindahkan barang-barangmu lalu kita makan di restoran oke?"

"Thank you Arnold... you are the best ever...."

"Tentu saja... aku memang yang terbaik untukmu...."

"Kenapa aku tidak jatuh cinta denganmu saja ya dari dulu?"

Pletak.... "Hey.. kenapa kamu memukul kepalaku..."

"Kalau ngomong jangan asal ngomong Gulf....."

"Hahahahaha..... aku tahu aku tahu... maafkan aku..... Arnold... maafkan aku...."


Aku masih menggelendot ke badan Arnold untuk meminta maaf padanya. Ya.. aku hanya bersikap seperti ini pada Arnold, tidak dengan yang lainnya karena hanya Arnold yang tahu tentang diriku.

Setelah memindahkan barang-barangku ke kamar Arnold dan Arnold pindah ke kamarku, kami menuju restorant yang terletak di lantai 2 dan bertemu dengan Prija dan beberapa teman yang lainnya.


Tidak jauh dari tempatku duduk, aku melihat Mew duduk Bersama Micaela, model cantik dewi nya para lelaki.. teman-temanku semua melihat ke arah Micaela dan berdecak kagum akan kecantikan Micaela. Semua berbincang betapa beruntungnya laki-laki yang menjadi suaminya. Dia bisa menikahi dewi dunia yang diipuja oleh kaum adam sejagad raya.


Aku melihat ke wajah Mew yang tersenyum, dia terlihat Bahagia saat berbincang dengan Micaela. Aku sedikit cemburu dengan Micaela, karena dia bisa melihat senyum dan wajah tampan itu setiap hari, 24 jam setiap harinya. Kenapa rasanya sakit hati ini setiap melihat mereka tersenyum berdua dan saling berpegangan tangan.


"Gulf... baby..... hey...."

"Maafkan aku Arnold..."

"Buang pandanganmu jauh-jauh agar mereka tidak menyadarinya oke...."


Aku mengangguk dan kembali berbincang dengan teman-teman kami. Kami terus berbincang tentang masa awal sekolah, sampai kebodohan-kebodohan yang dilakukan selama sekolah bersama. Mereka memutuskan untuk melanjutkan malam ke sebuah bar yang tidak jauh dari Hotel. Aku meminta Prija untuk menemaniku karena aku tidak ingin menghabiskan malam di sebuah bar.

For us...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang