Mencoba melupakan

1K 112 1
                                    

"Ya... kamu dan Gulf! Apa yang kamu lakukan pada Gulf!"

Aku melihat ke Mew dan menunjukkan wajah untuk tidak bercerita padanya.

"Kami tidak melakukan apa-apa Arnold.... Percayalah... dia hanya membantuku semalam aku jatuh di taman, lalu dia membantuku dan menjagaku..."

"Kamu tidak berbohong kan Gulf?"

"Tanyakan Prija apakah Prija melihat kami semalam..."

"Oke!" Arnold mengambil teleponnya dan menelpon Prija.

"Lalu kenapa kamu masih ada disini Mew? Apakah istrimu tidak akan mencarimu?"

"Mmmm.. dia sudah tahu aku disini menemani Gulf.."

"Kamu merelakan malam pertamamu dengan Micaela? Dewi tercantik di dunia hanya untuk menemani Gulf? Kamu sudah gila Mew??? Banyak laki-laki diluar sana yang ingin menghabiskan malamnya Bersama Micaela!"

"Hehehehehe..... yaaa anggap saja begitu..."

Aku melihat kekecewaan dimata Mew, aku tidak tahu apa yang akan dilakukan Mew setelah ini, tapi aku tidak akan berharap banyak dengannya. Kami sama-sama terikat pernikahan yang membuatku tidak bahagia, aku tidak tahu dengan Mew, tapi pernikahan ini membelengguku.


Setelah kejadian hari itu, aku kembali ke rumah ku yang sudah aku tinggali lebih dari 3 tahun hasil menabung dari kerjaku sebagai tim HR di salah satu perusahaan bonafit di Silicon Valley. Kembali disibukkan dengan bekerja dan melupakan kejadian dengan Mew, walau aku masih memimpikannya setiap malam, tapi aku tidak tahu bagaimana aku bisa menghubunginya.



"Gulf, sesuai pesan Prija, selama di Micigan, kamu akan satu kamar denganku.. tidak masalahkan?"

"Mai, aku akan merepotkanmu... tidak perlu memperdulikan apa kata Prija..."

"Tidak Gulf.... Kejadian 3 tahun lalu belum bisa aku lupakan Gulf...."

"Baiklah, tapi apa nanti kekasihmu tidak akan marah padamu?"

"Kekasihku? Adikku mungkin yang akan mencincangmu karena satu kamar dengan kakaknya... ahahhaha"

"Waaa... punya adik posesif memang membuat sakit kepala... ahhahahha"

"Oh.. apakah Tom juga posesif denganmu?"

"Huum... sebelum aku menikah, tapi setelah aku menikah, dia sudah tidak seperti dulu..."

"Istrimu apa tidak marah jika tahu aku bersamamu Gulf?"

"Bella? Hahahhaah pasti tidak, dia ada dimana sekarang saja aku tidak tahu.... Hahahha"

"Kalian pasangan yang gila Gulf!"

"Hahahahhaa..... baiklah, dimana kita akan stay selama 4 hari disini Mai?"

"hahahha, baiklah tuan muda... kita akan habiskan 4 malam bersama...."

Sebelum berangkat ke kantor cabang di Michigan, aku dan teman-teman lain mempersiapkan diri terlebih dulu sebelum berangkat ke kantor. Mai dan Benjamin berada satu tim denganku untuk mewawancari 15 orang hari ini.

Sesampainya dikantor cabang, kami memasuki ruangan yang sudah disiapkan untuk kami. Mai sebagai leader untuk tim HR kali ini bertemu dengan beberapa pimpinan sebelum kami memulai wawancara kami.

Di dalam ruangan aku duduk ditengah, sedangkan Mai berada dikananku dan Benjamin disebelah kiriku. Saat aku sedang berbincang dengan Benjamin sambal menunggu Mai dari ruangan pimpinan, pintu ruangan terbuka dan aku melihat Joshua memasuki ruangan dan menyapa kami berdua. Aku berusaha sesantai mungkin dan melupakan apa yang terjadi 3 tahun yang lalu.

For us...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang