"Bisa kita berbicara 4 mata Gulf..."
Gulf terdiam mendengar ucapan Mew dan melihat ke jam tangannya.
"Oke, aku punya waktu 15 menit sebelum janjiku yang lainnya. Mau berbicara di kantorku atau disini?"
"Di kantormu saja Gulf, jika kamu berkenan..."
"Baiklah.. Benji, tolong sampaikan Ibu kalau aku akan datang dengan Delillah jadi Ibu tidak perlu menjemputnya..."
"Baik Gulf, aku akan menghubungi Ibu agar Ibu langsung ke Studio Beck."
"Terima kasih Benji, ayo Mew..."
Mew mengikuti Gulf yang berjalan di depannya. Mew mengingat semua yang ada di kantor ini, karena dalam mimpinya dia pernah berada disini.... sebagai CEO, sebagai suami dari Gulf yang saat ini sebagai CEO dari Wayne Corp.
Sesampainya di lantai 18, Gulf keluar dari lift dan disambut oleh Silvia, lalu Gulf meminta Silvia untuk membuatkan minuman untuk tamunya. Aku masuk keruangan Gulf dan duduk di sofa yang tidak jauh dari meja kerjanya.
Setelah meletakkan dokumen yang tadi dibawa Gulf di meja kerjanya, Gulf mendekati Mew dan duduk di sofa yang berada di hadapan Mew.
"Apa yang ingin kamu bicarakan Mew?"
"Emm Gulf, aku tidak tahu harus mulai darimana, tapi aku hanya ingin mengatakan aku merindukanmu Gulf.."
Gulf terdiam dan mencerna kata-kata Mew. Tidak ada nada bercanda atau mengejek dalam ucapan Mew, tapi Gulf tidak merubah expresi wajahnya. Gulf sudah belajar bagaimana expresi wajahnya dapat dengan mudah dibaca oleh orang-orang disekitarnya, untuk itu Gulf belajar untuk tidak mengeluarkan expresi wajahnya karena itu akan membantunya dalam membuat keputusan dan tidak diremehkan oleh orang lain.
"Gulf.... maafkan aku jika..."
"Kenapa kamu merindukanku Mew? Kita hanya bertemu satu kali dan itu tidak sengaja..."
"Aku tidak tahu Gulf, sejak saat itu aku tidak bisa melupakanmu..."
Gulf kembali ingat setahun lalu saat melihatnya bersama Vero di sebuah restauran Mewah, Gulf hanya tersenyum.
"Mew... aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, tapi aku mohon agar emosi mu tidak mempengaruhi kerjasama kita nantinya."
Mew terdiam, Mew masih menerka-nerka apakah Gulf memiliki mimpi yang sama, atau Gulf yang dihadapannya ini memang tidak memiliki perasaan untuk Mew, seperti yang ada dalam mimpinya?
Saat Mew masih dalam lamunannya memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya untuk membuat Gulf jatuh cinta padanya, Mew mendengar suara pintu terbuka dan masuk seorang wanita, Delillah....
"Hei babe...." Mew terkejut mendengar Gulf memanggilnya babe dan Delillah mendekati Gulf dan memeluknya, lalu duduk disebelah Gulf.
"Hari ini jadi mau fitting dan foto pre wedd?"
"Jadi babe, Ibu sudah dalam perjalanan kesana dan oh iya... babe, ini tuan Mew dari MS Hospitality Care, nanti babe yang akan lebih sering berkomunikasi dengan tim mereka.."
"Oh, halo tuan Mew, saya Delillah bagian Media Relation..."
"Halo Delillah, senang berjumpa dengan Anda..."
"Maafkan aku Mew, aku dan Delillah memiliki janji dengan Ibu untuk prewed sore ini. Maaf jika aku tidak bisa berbincang lama denganmu.."
"Tidak apa Gulf, senang berbincang denganmu dan lain kali jika kamu ada waktu, kita bisa berbincang-bincang."
"Oke, dengan senang hati...."
Setelah berjabat tangan dengan Gulf dan Delillah, Mew keluar dari ruangan itu dengan hati yang resah dan gundah. Kenapa Gulf dengan Delillah? bukankah dalam mimpinya Tom yang menyukai Delillah? Tapi kenapa Ronnie tidak mengetahui hal ini? apakah Gulf dan Delillah menyembunyikan semua ini? Tapi untuk apa disembunyikan?
KAMU SEDANG MEMBACA
For us...
Fanfiction"By the way... Aku Mew, Mew Suppasit Richchilds...." "Aku Gulf, Gulf Kanawut Wayne.." Petugas dari toko pakaian pengantin telah memanggil kami untuk fitting jas pengantin kami, kami lalu mengucapkan salam berpisah. --------- Maafkan jika kurang berk...