Dirumah Mew
"Benjamin... apa yang terjadi hari ini dengan Gulf?"
"Harusnya kamu yang lebih tahu, kamu suaminya Mew..."
"Sejak pulang dari Laborat Daddy, Gulf sudah mendiamkanku..."
"Apa yang terjadi di laborat Daddy Mew?" kak Mai ikut menimbrung pembicaraan di ruang keluarga ini.
Mew menceritakan apa yang terjadi dan mereka semua tidak percaya kalau Gulf mau melakukannya, padahal itu nyawa taruhannya.
"Siapa yang berani taruhan denganku?" Benjamin bertanya pada yang ada diruangan itu.
"Taruhan apa dulu nih.." kak Mai penasaran
"Gulf pasti akan tetap melakukannya apa pun yang terjadi..."
"Aku ikut..." Ronnie berteriak.
"Ikut Do atau No?" Benjamin menanyakan lagi.
"Jelas... seribu persen DO buat Gulf.."
"Oke, aku juga DO.. kak Mai? Tom? Boat? Mew?"
"Aku tidak yakin Gulf akan melakukan ini tapi aku No, karena Gulf tidak mau kehilangan Mew.." kata kak Mai.
"Entah apa tanggapan kalian... kalau menurutku ... walau kak Mew bercinta dengan orang lain di hadapan kak Gulf tapi janin itu milik kak Mew dan kak Gulf.... aku yakin kak Gulf akan tetap melakukannya seribu persen DO!.."
"Tom.... kenapa kamu membuat seolah - olah aku seorang bajingan yang mau bercinta dengan orang lain di depan istriku sendiri..."
"Terserah... tapi sepanjang aku mengenal kak Gulf dia hanya takut 1 hal..."
"Apa itu Tom..."
"Kak Gulf takut kehilangan kak Mew..... Kak Gulf tidak mau berbagi kak Mew dengan siapa pun, Tom tekankan sekali lagi... SI A PA PUN!!! jadi apa kak Mew pikir kak Gulf mau anak kalian di dalam perut orang lain???"
"Oh Tuhan...." Mew langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Semua terdiam mendengarkan kata - kata Tom dan dalam hati masing - masing mereka mengakui apa yang di bilang oleh Tom ada benarnya.
"Persiapkan dirimu Mew... apapun yang kamu pilih... kamu akan kehilangan Gulf pada akhirnya.." Boat berbicara yang sebenarnya, setelah apa yang dia dengar dari Mild melalu telepon tadi.
"Boat... apa Mild menceritakan sesuatu?"
"Tadi malam Gulf mengalami serangan panik saat berdebat dengan kedua orang tuanya, lalu dokter datang dan memberi obat penenang. Orang tuamu sudah sampai rumah orang tua Gulf malam ini saat dan Gulf masih tidak sadarkan diri... setelah itu Mild belum memberi kabar..."
"Sudahlah, kita tidur dulu.. coba kamu telepon Gulf Mew..." kak Mai lalu berlalu dan masuk ke dalam kamar.
Mew tidak bisa tidur, pesan dan telepon Mew tidak direspon oleh Gulf. Mew tidak ingin Gulf menderita sendirian. Tapi Mew juga tidak ingin kehilangan Gulf.
"Mew..."
"Masuk Ron... ada sesuatu?"
"Mew..... aku bisa menghubungi dokter Sean seperti permintaanmu.."
"Apa katanya?"
"Dia bisa menjadi dokter pribadi selama Gulf melakukan injeksi itu tapi Mew..."
"Apa Ron.."
"Dia tidak mau disalahkan jika sesuatu terjadi pada Gulf karena efek injeksi itu.."
"Aku yang akan menanggungnya Ron, katakan padanya besok pagi berangkat ke Berlin dan siapkan semua akomodasi kita selama disana Ron.. Kita akan berangkat ke Berlin setelah Gulf pulang, aku ingin mendengar dari Gulf sendiri.."
"Bawalah ini Mew.... kamu bisa mendengarkan apa yang dibicarakan Gulf.."
"Kamu belum melepas alat itu dari tubuh Gulf?"
"Aku tidak berani melepasnya sejak kejadian terakhir Mew.... Aku tahu betapa berartinya Gulf untukmu..."
"Terima kasih Ron..."
Ronnie keluar dari kamar Mew dan Mew berusaha menenagkan dirinya, dia memasangkan alat itu ditelinganya, mendengarkan hembusan nafas Gulf yang sedang tertidur. Tak lama kemudian Mew terdiam...
Apakah Ronnie mendengarkan saat mereka...
eeiii tidak mungkin kan......
mana mungkin Ronnie mau mendengarkan hal seperti itu....
Tidak mungkin kan .....
KAMU SEDANG MEMBACA
For us...
Fanfiction"By the way... Aku Mew, Mew Suppasit Richchilds...." "Aku Gulf, Gulf Kanawut Wayne.." Petugas dari toko pakaian pengantin telah memanggil kami untuk fitting jas pengantin kami, kami lalu mengucapkan salam berpisah. --------- Maafkan jika kurang berk...