it's Time..

478 60 0
                                    

"Hon ... jumat sore besok kita berangkat ke Minnesota jam berapa?"

"Aku rasa kita bisa berangkat sekitar jam 1 siang, aku akan minta Boat untuk menyiapkan semuanya honey..."

"Baiklah, aku akan menyiapkan apa yang perlu kita bawa, hari ini aku akan ke kantor siang hon ... setelah menyiapkan keperluan kita.."

"Oke .. sampai jumpa di kantor ..."

"Hon .... Habiskan dulu juice nya ...."

Gulf berlari membawa juice Mew yang belum habis diminum. Mew tersenyum melihat Gulf, menghabiskan minumannya lalu mencium bibir Gulf dengan lembut dan mesra.

"Love you honey ... sampai jumpa di kantor ..."

"Love you so much hon... hati - hati di jalan..."

Gulf menyiapkan keperluan mereka selama beberapa hari di Minnesota, tak lama kemudian Ronnie menjemput Gulf dan mereka menuju kekantor. Gulf tiba di kantor sekitar pukul 11 kurang. Gulf meminta Ronnie untuk memberitahu Mild bahwa Gulf akan menunggunya di ruangan Mew.

Gulf keluar dari lift dan menuju ke meja sekretaris didepan ruangan Mew, dia melihat Silvia sedang mengerjakan sesuatu disana.

Tok tok ... Gulf mengetukkan jarinya di meja Silvia yang tidak menyadari kedatangan Gulf. Silvia melihat kewajah orang yang mengetuk pintunya.

"Gulf ..."

"Halo Silvia ... lama tidak bertemu denganmu .. apa kabar mu?"

"Gulf ... maafkan aku ... aku berusaha mencarimu setelah itu, tapi kamu pindah sekolah dan aku tidak bisa meminta maaf padamu..."

"Tidak apa Silvia, aku sudah memaafkanmu... bekerjalah dengan baik...."

"Terima kasih Gulf... tapi.. masih maukah kamu berteman denganku Gulf? Apakah kamu tidak membenciku?"

"Jika aku membencimu, kamu tidak akan berada disini sekarang Silvia .. semua orang punya masa lalu, aku harap kita belajar dari masa lalu dan tidak melakukan kesalahan yang sama lagi ..."

"Terima kasih Gulf... kamu sangat baik sekali, aku menyesal atas apa yang aku lakukan padamu dulu .... eemmm lalu apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku? " Gulf tersenyum, ternyata Silvia tidak tahu kalau Gulf juga bekerja di perusahaan ini dan istri dari Mew, pimpinan Silvia.

"Aku sedang mengunjungi suamiku ..." Gulf tersenyum dan berjalan memasuki ruangan Mew.

Silvia terkejut, dia tidak tahu kalau Gulf adalah istri dari Mew, bos nya. Silvia tahu kalau bosnya telah menikah, dari cincin yang dipakai oleh Mew oleh karena itu Silvia tidak berani bertingkah macam-macam dengan bos nya.

Silvia tidak mau merusak pekerjaannya, dia juga tidak mau mengulang kesalahan yang Ibu nya lakukan saat muda dulu, menggoda bos nya sampai keluarga bos nya berantakan dan bahkan ibunya ditinggalkan oleh bos nya.

Silvia mengakui kalau dia tertarik dengan Mew bosnya, tapi setelah melihat cincin pernikahan terlingkar manis dijari bos nya, Silvia menahan dirinya untuk keluar dari perasaan itu. Silvia merasa lega saat dia berusaha melupakan perasaannya untuk bos nya, setelah mengetahui Gulf adalah istri dari bosnya.

Silvia tersenyum dan berbangga pada diri sendiri, kamu melakukan hal yang benar saat ini Silvia... kamu melakukan hal yang benar....

Tak lama, Mild dan Ronnie dari divisi HR datang, dan memasuki ruangan Mew, lalu tuan Tom direktur Marketing dan sekretarisnya juga ikut masuk kedalam ruangan Mew.

Silvia menyiapkan minuman untuk rapat yang diadakan didalam ruangan Mew. Mengetuk pintu dan masuk membawakan minuman untuk mereka. Silvia melihat betapa serasinya bosnya dengan Gulf, mereka duduk tidak berjauhan tanpa sentuhan fisik karena sedang membicarakan sesuatu yang serius, tapi tidak menghilangan aura cinta diantara keduanya.

"Terima kasih Silvia"

Ucap Gulf saat Silvia memberikan secangkir teh didepan Gulf. Silvia tersenyum dan mengangguk pada Gulf, lalu memberikan minuman pada bos nya.

"Silvia, tolong sampaikan pada Brandon, untuk menyiapkan kendaraan didepan lobi, 15 menit lagi aku akan turun ke lobi.... Dan untuk 5 hari kedepan, Boat akan bertanggung jawab disini. Kamu bisa melaporkan semuanya langsung pada Boat, lalu Delillah akan memberimu jadwal yang bisa kamu pelajari untuk Tom dan Boat yang akan berangkat ke San Francisco lusa.."

"Baik tuan, ada lagi yang bisa saya lakukan?"

"Tidak ada, terima kasih.."

Silvia mengangguk dan keluar dari ruangan Mew dan melakukan apa yang diminta bosnya.

Setelah 15 menit, Silvia melihat Mew dan Gulf berjalan keluar ruangan sambil bergandeng tangan dan saling berbincang, Silvia melihat senyum bosnya berbeda dengan senyum yang biasa dia lihat. Senyum kali ini senyum yang penuh cinta dan kebahagiaan.

===;;;===

"Papa.. daddy..." Gulf dan Mew memeluk kedua orang tua Mew saat mereka sampai di rumah Papa dan Daddynya Mew.

"Halo Gulf, Mew...."

"Mew, Gulf... kita akan berangkat ke laborat 2 jam lagi, karena papamu sedang ada projek baru..."

"Baik daddy..." mereka lalu berisitirahat di dalam kamar yang sudah disiapkan papa selama menginap di Minnesota.

"Hon... apa yang sedang hon pikirkan..."

"Ah. Itu... aku sedang berpikir projek baru apa yang sedang papa kerjakan...."

"Kepo...."

"Honey...."

"Aku lapar hon.... "

"Tadi kan baru saja makan...."

"Tapi aku lapar hon... kita cari makanan yaa...."

"Baiklah... ayo kita keluar, honey mau makan apa..."

"Apa saja yang ada.... Aku hanya lapar... hehehhe"

Mereka berdua menuju ke dapur dan mendapatkan beberapa bahan makanan yang dapat mereka masak berdua, Gulf akhirnya memutuskan untuk membuat Rib Soup yang sangat disukai Mew karena semua bahan tersedia.

Selesai memasak, Mew menunggu Gulf dan mereka makan berdua sambil bercerita dan tertawa kecil. Papa yang melihat interaksi Mew dan Gulf tersenyum lalu mendekati mereka.

"Apa yang kamu masak Gulf?"

"Rib Soup papa, kesukaan Mew.."

"Boleh papa coba Gulf?"

"Boleh papa... Gulf masak cukup banyak..."

Papanya mengambil soup nya dan melihat ke Gulf...

"Ini enak sekali Gulf... bahkan Miss Tilda tidak bisa membuat seenak ini...."

Gulf merona mendengar masakannya dipuji papa Mew, sedangkan Mew tersenyum bangga saat mengetahui papanya menyukai masakan Gulf.

"Papa bisa aja...."

"Pa, papa ada project baru apa pa? kata daddy tadi papa sedang handle project baru..."

"Iya Mew, Project dari Thailand, papa sedang mempertimbangkan apakah papa akan mengambilnya atau tidak..."

"Kenapa pa?" Gulf bertanya pada papanya.

"Papa sudah meninggalkan Thailand sejak usia 17 tahun Gulf, tidak mudah bagi papa untuk kembali ke Thailand..."

"Tapi papa kan sudah menjadi warga negara sini, lalu kenapa tidak mudah pa?"

"Sudah terlalu lama papa tidak kembali ke Thailand Gulf.... Lebih dari 30 tahun.... Jadi papa akan merasa sulit jika harus mengambil pekerjaan disana..."

"Sudahlah pa... jangan diambil project itu... papa tahu bagaimana daddy... tidak bisa papa tinggal walau hanya 1 hari..."

"Papa tahu Mew... papa sedang memikirkan cara untuk menolak project ini ...."

"Semangat Pa... Gulf mendukung apapun keputusan papa..."

Papa dan Mew tertawa mendengar jawaban Gulf dan mereka bertiga lalu tertawa bersama.

"Ayo, kita berangkat ke Lab.. daddy akan marah kalau kita terlambat..."

For us...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang