S** rindu

1K 111 2
                                    

"Gak papa Gulf... dia lucu..."

"Aku akan ke kamar Tom dan memaksanya tidur di lantai kalau dia tidak mau satu tempat tidur denganku..."

"Sudahlah Gulf, biarkan dia mendapatkan kamar itu, ayo kita ke kamar..."

"Mew... tapi nanti istrimu..."

"Dia hanya istri di atas kertas Gulf.... Sudah kita cerita nanti saja, istirahat dulu dikamar aku akan menyiapkan kalian makan malam..."

"Aku akan membantumu menyiapkan makanan Mew, aku letakkan barang-barangku dulu dikamar mu..."

Aku berjalan mengikuti Mew masuk kedalam kamarnya.

Aku berjalan mengikuti Mew masuk kedalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamarnya besar dan sangat rapi lebih besar dari kamarku di Silicon Valley tapi sangat elegan....

"Gulf, letakkan barang-barangmu dilemari ini, dan semua perlatanmu disini.."


Aku mendekati Mew yang berada di ruangan yang berisi lemari pakaiannya aku melepaskan koperku, mendekati Mew dan memeluknya. Aku merasakan tangan Mew memelukku erat.

"Aku merindukan mu Mew.."

"Aku merindukanmu Gulf... aku mencarimu siang itu dan aku tidak bisa menemukanmu..."


Aku melepaskan pelukanku dan mencium bibirnya. Kami saling membalas ciuman kami, aku merindukan ciuman dan sentuhan Mew... aku tidak tahu kenapa aku bisa menjadi sangat bernafsu jika berada didekat Mew, aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri.

Disela sela ciuman mereka..


"Aku selalu memimpikan ini Gulf....."

"Mew.... Aagghh.... Aku memimpikanmu setiap malam..."

Mew menikmati setiap desahan dan erangan yang keluar dari mulut Gulf, Mew menggendong Gulf dan meletakkannya diatas tempat tidurnya.

"Kita akan melakukannya sekarang atau nanti setelah makan malam Gulf..."

"Sekarang Mew... aku sangat merindukanmu... aaagghh..... aaghh... mmmeeww..."


Mew dan Gulf menikmati penyatuan tubuh mereka dan Mew menghentikannya setelah permainan kedua. Mew tidak ingin Gulf tidak bisa jalan setelah ini karena sudah sangat lama mereka tidak melakukan ini..


Setelah membersihkan diri, mereka menuju dapur dan membuat makan malam untuk mereka bertiga.

Aku mengetuk pintu kamar Tom untuk kesekian kalinya sampai akhirnya dia membuka pintunya.


"Makanan sudah siap Tom, ayo kita makan..."

Saat makan di meja makan mereka berbincang tentang banyak hal, Mew menjadi mengenal Tom lebih baik, dan Tom juga menyukai Mew..


"kak Gulf tahu? Saat hari kedua aku magang di kantor kak Mew, aku mendengarkan cerita dari orang-orang yang ikut meeting ..."

"Lalu..."

"Tampang kak Mew saat itu kayak mau makan orang..."

Aku tak sengaja menjatuhkan garpu yang sedang aku pegang.

"Kak Gulf... hati-hati dong... untung garpu yang jatuh... kalau pisau gimana?"

Mew mengambilkanku garpu baru.."Lalu..." aku bertanya lagi

"Kata orang-orang wajah emosinya kak Mew itu benar-benar menakutkan kak... itulah kak Mew dijuluki the legendary of Mew Suppasit..."

"Kenapa? Hanya karena wajahnya menyeramkan?"


"Hahahahhaa..... bukan kak.... Karena kak Mew hanya marah sama yang melakukan kesalahan... tapi yang memberikan kinerja baik kak Mew memberikan bonus bahkan kadang diberikan hadiah liburan..."

"ooohh.... Tapi sayangnya kamu bukan pegawai yang berbakat..."

"Koq kak Gulf bilang gitu..."

"Buktinya... Aom dan Prem diterima di perusahaan Mew, sedangkan kamu tidak..."

"Aom dan Prem kan dibagian Front Office... kalau aku kan di bagian marketing kak...."

Mew aku lirik hanya tersenyum-senyum mendengarkan percakapan kami yang sedang membicarakannya.


"Gulf, kapan kamu akan mulai bekerja?"

"Mungkin sekitar 3 hari lagi, aku akan menyusun barang-barangku terlebih dulu, lalu mempelajari transportasi ke kantor pulang pergi lalu belajar mengenali lingkungan. ..Kenapa Mew?"

"Kalau begitu, besok kita kekantorku, setelah itu kita sama-sama ke kantormu dan melihat keadaan sekeliling ... gimana?"

"Lalu aku gimana kak Mew?"

"Bukannya kamu mau kerja di kantor ku?"

"Mau kak Mew...."

"Ya besok sekalian ikut, tapi ingat... dikantor aku atasanmu...."

"Iya tahu kak.... Tapi aku tidak membawa baju kerja kak Mew..."

"Hubungi Ayah dan Ibu dulu, mereka tahunya kamu kesini hanya bermain dan menemaniku..."

"Kak Gulf... kenapa aku sekarang merasa kalau kalian itu orang tuaku yaa???? Anneehh .... "

"Maksudmu apa Tom.." Aku melotot ke Tom dan dia tertawa kecut didepanku, Mew pun tertawa melihat kami berdua.

"Oke... aku telepon ayah dan ibu..."


Tom masuk ke kamarnya untuk mengambil teleponnya dan menghubungi ayah dan Ibu. Tom menggunakan video call agar kami semua dapat berbincang. Ayah dan Ibu berterima kasih pada Mew yang menjaga kami berdua. Setelah selesai berbincang dan makan malam, aku mulai membereskan meja makan dan piring kotor yang tadi kita gunakan. Aku mencuci piring kotor itu saat Mew memasukkan makanan yang masih ada kedalam kulkas.


Mew berdiri dibelakangku dan memelukku sambal tangannya ikut mencuci piring kotor.

"Mew... ada Tom..."

"Biarkan saja...." Mew lalu mencium pipi kananku.

"Aaahhh seandainya saja kak Mew itu kakak iparku... aku mungkin gak akan sepusing ini memikirkan kak Gulf..." Aku mendengar suara Tom dari belakang dan Mew menoleh ke Tom, sedangkan aku berusaha menghilangkan pipiku yang merona karena kata-kata Tom.


"Memangnya kenapa kamu harus menjaga Gulf Tom?"


"Dulu saat kak Gulf berusia 18 tahun, hampir saja diperkosa sama Silvia teman sekelasnya yang ditolak sama kak gulf, untung saja kak Arnold ada datang tepat waktu, kalau tidak... habis sudah kak Gulf ditangan Silvia..."

"Gulf...." Mew memegang tanganku dan memelukku dari samping, sedangkan aku masih menyelesaikan 1 piring yang tersisa.

"Lalu 3 tahun yang lalu..."

"Tom...."

"Okay... itu aku tidak akan cerita...."


For us...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang