*e* apa kalian...

845 95 3
                                    

Sesampainya di rumah sakit, dokter memeriksa Gulf dan memberikan obat penenang dan membiarkan Gulf beristirahat terlebih dulu sambil suster membersihkan luka di pergelangan tangan dan kakinya. Menurut informasi dari dokter, tidak ada kekerasan fisik yang diterima oleh Gulf, hanya ada bekas suntikan dilengan Gulf yang akan diperiksa oleh dokter melalui cek darah dan hasilnya akan diinformasikan paling cepat sore ini sebelum Gulf keluar dari rumah sakit.


Mew meminta Gulf untuk dirawat inap di rumah sakit sambal menunggu hasil pemeriksaan darah yang dilakukan siang tadi. Mai dan Prija sudah berada di rumah sakit dan menemani Mew dan Gulf.


"Tuan Mew, dokter meminta tuan untuk keruangan dokter membicarakan hasil tes yang dilakukan tadi siang."

"Terima kasih suster, kak aku ke ruangan dokter dulu ya..."

"Iya Mew, kakak dan Prija akan menjaga Gulf..."


Sesampainya diruangan dokter, dokter menjelaskan hasil tes darah tadi siang.

"Ada indikasi efek obat yang disuntikkan pada tubuh pasien, tapi saya rasa ini bukan obat yang pertama kali diberikan pada tuan Gulf."

"Tapi kami baru bertemu dengan orang yang menculik Gulf tadi siang sebelum Gulf menghilang.."

"Saya hanya berspekulasi atas hasil yang saya baca, tidak ada efek yang tidak buruk saat mengkonsumsi obat-obatan ini, tapi jika dikonsumsi secara terus menerus akan membuat tuan Gulf mengalami disfungsi ereksi ... atau sesuatu hal yang lainnya yang belum bisa saya ketahui saat ini...."

"Apa yang harus saya lakukan agar tidak terjadi hal seperti itu dok..."


"Untuk sementara, istirahat dirumah dan minum obat yang saya resepkan. Usahakan tidak menerima makanan atau minuman dari orang lain, pastikan makanan dan minuman untuk tuan Gulf dimasak sendiri dirumah... dan usahakan agar tuan Gulf tidak stress..."

"Baik dokter, saya akan usahakan semuanya.."

"Tuan Gulf boleh pulang malam ini atau besok pagi tidak apa-apa, tapi pastikan obat yang saya resepkan ini diminum dan jangan biarkan tuan Gulf mengalami stress berkepanjangan.."

"Terima kasih dok, saya akan membawa pulang Gulf malam ini.."

Mew segera menyelesaikan administrasi rumah sakit dan membawa Gulf pulang kerumah. Sesampainya di apartemen Mew, Mew menidurkan Gulf dikamar mereka dan menyelimuti Gulf. Sebelum Mew keluar dari kamar, Arnold berkata


"Jangan tinggalkan Gulf, Mew... tidurlah disebelahnya dan peluklah dia.... Itu akan menenangkannya sampai dia terbangun dengan sendirinya. Jika tidak, dia akan mengalami serangan panik lagi..."

"Tapi aku harus membuat makanan untuk Gulf.."

"Serahkan padaku, aku akan membuatkan makanan untuknya..."

"Tapi aku harus memastikan.."

"Oke, kamu yang masak, aku yang akan memeluk Gulf sampai Gulf bangun... pilih yang mana..."

"Baiklah, kamu yang masak..."

"Oh iya Mew... jangan masuk kedalam selimut, usahakan hanya Gulf yang didalam selimut.."

"Kenapa...?"

"Karena sentuhan fisik langsung kebadannya membuatnya mengalami serangan panik dibawah alam sadarnya. Pastikan kamu memeluknya saat dia berada didalam selimut..."

"Terima kasih Arnold...."

"Apapun untuk Gulf...."


Arnold keluar dari kamar dan Mew merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan memeluk Gulf. Mew memperhatikan setiap gerak wajah Gulf, expresi ketakutannya masih belum ilang dari wajahnya. Mew memijit pelipis Gulf dan mengelus wajah Gulf membuat Gulf sedikit tenang dan memeluk Mew lebih erat.


"Hon.... Hon..."

"Aku disini honey... aku disini..."

Mew mengecup kening Gulf dan mengeratkan pelukannya, Gulf kembali tenang dan tertidur sampai pagi.


"Mew..... Hon....."

"Pagi honey...." Mew mengecup kening Gulf dan tersenyum padanya.

"Hon... apa yang terjadi kemarin...."

"Tidak ada yang perlu dikawatirkan.... Istirahat honey, aku akan membuatkan bubur untukmu..."

"Jangan pergi Hon... aku tidak mau sendirian..."

"Baiklah, aku akan menghubungi kak Mai untuk membuatkan sarapan oke honey?"

Gulf menganggukkan kepalanya, Mew mengambil teleponnya yang diletakkan di atas meja dekat tempat tidurnya.

Tak berapa lama kak Mai masuk kamar membawakan sarapan untuk Gulf dan Mew. Setelah Gulf selesai sarapan dan minum obat, Mew masih memeluk Gulf yang tiduran di tempat tidur.


"Hon...."

"Ya honey...."

"Josh mengatakan kalau aku dan dia pernah melakukannya.... Tapi aku tidak bisa mengingatnya hon..." Gulf menangis saat mengatakan hal itu karena memang Gulf sendiri tidak tahu apa yang dia alami saat Josh menculiknya dulu... dia saat itu bahkan tidak bisa merasakan bagian tubuhnya...

"Hon... semua orang punya masa lalu, bahkan kamu tahu aku memiliki banyak kekasih sebelumnya..."

"Tapi kalian kan melakukannya atas dasar saling mencintai... tapi aku...."

"Honey... yang terpenting saat ini aku sangat mencintaimu.... Kami semua mencintaimu..."

"Hon.... Tolong kunci pintunya...."

"Huh??"

"Tolong kunci pintunya hon..."


Mew beranjak dari tempat tidur dan mengunci pintunya lalu kembali tiduran disisi Gulf. Gulf mendekati wajah Mew dan mencium bibir Mew dengan penuh nafsu.

"Honneeyy..."

"Hon... aku tidak bisa menahannya...."


Mew membalas ciuman panas Gulf dan membuat mereka merasakan sensasi bercinta yang lebih panas dan lebih liar dari biasanya. Gulf bahkan tidak minta berhenti setelah Mew mencapai klimaksnya.

"Honey.... Istirahat dulu ya... kita makan dulu... sekarang sudah sore dan honey belum makan dan minum obat.... "

"Tapi hon... aku tidak bisa menahannya... kenapa tubuhku seperti ini hon..."


Mew kembali memeluknya dan mencium Gulf dengan panas untuk mengimbangi nafsu Gulf yang belum juga turun setelah bercinta berkali-kali. Saat Gulf tertidur, setelah puluhan kali mencapai klimaksnya, Mew membersihkan badan Gulf sebelum akhirnya Mew membersihkan dirinya.


Mew keluar kamar dan menuju ke dapur untuk membuat makanan untuknya dan Gulf, karena dari siang mereka belum makan.


"Mew.... "

"Arnold...."

"Aku rasa ada yang ingin kamu tanyakan...."

"Hum.... Ee... saat Gulf mengalami serangan seperti ini.... Apa yang terjadi...?"

"Aku membungkus badannya dengan selimut lalu memeluknya sampai dia selesai mengeluarkan kepanikannya....kenapa? kamu takut aku mengambil kesempatan pada Gulf?"

"Bukan.. bukan itu maksudku.... Tapi terima kasih karena kamu menjaga Gulf dengan baik..."


For us...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang