Pagi ini suasana hati Adisha sangatlah baik. Ia sedang dalam kondisi senang karena kemarin mendapatkan uang tip sebesar seratus ribu rupiah dari pengunjung kafe yang berbaik hati.
Berbalut gamis motif bunga warna merah muda dengan jilbab senada. Perempuan berusia 21 tahun itu tidak henti mengulas senyum ceria sambil berjalan menuju kantin.
Tring!
Bunyi notifikasi yang berasal dari gawai di tangannya, membuat ia langsung melihat pesan masuk.
Trio Macan
Ujang
Guys mau cerita.Keisha
Kenapa lo? Di serang si jamet lagi?Ujang
Bukan Kei, ini lebih parah daripada di serang si jamet.Adisha
Hey kamu..Keisha
Hatiku dag dig dug saat aku melihatmu..Adisha
Kau jatuh di hadapanku..Keisha
Membuat aku buru-buru mendekatimu..Ujang
Woy duo racun! Lo berdua bisa serius gak sih?Keisha
Gak usah kebanyakan drama Jang, cepetan cerita. Lo kenapa???Adisha
Ujang, apa yang sudah terjadi? Bisakah kamu menceritakan semuanya kepada kami?Ujang
Kekei, Curut! Please bantuin gue!Ujang
Celana gue robek gede banget dan sekarang gue kejebak di toilet gak bisa keluar.
Adisha langsung tertawa setelah membaca chat dari Ujang.
“Ada-ada aja nih orang. Kemarin di serang si jamet sekarang celananya pake acara robek segala lagi. Hadehh!”
Jamet adalah panggilan dari Adisha, Keisha, dan Ujang untuk seekor angsa milik Pak Tono pemilik warung mie ayam tempat langganan mereka bertiga sejak zaman sekolah menengah atas hingga sekarang.
Ketiganya memang sudah bersahabat sejak masa putih abu-abu, lebih tepatnya sejak di hukum kakak kelas sewaktu telat di hari pertama masa bimbingan siswa. Dari situlah persahabatan mereka di mulai.
Sudah lebih dari tiga tahun bersahabat membuat banyak sekali kenangan manis, pahit, asam, asin yang mereka lalui bersama. Dan dari salah satu kenangan itu, ada moment yang sulit sekali Adisha lupakan sampai sekarang.
Pernah suatu hari saat ia dan Keisha serta Ujang sedang asyik makan mie ayam di warung Pak Tono. Tiba-tiba saja si jamet datang dan langsung menyerang Ujang sampai-sampai ia jatuh tersungkur. Lucunya pada saat itu Ujang menangis histeris seperti anak kecil yang ketakutan sesuatu.
“Adisha.”
Terdengar jelas suara lembut laki-laki yang sudah tidak asing di telinga Adisha. Degup jantung yang semula tenang langsung berubah berkali-kali lipat menjadi degupan yang sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembar Kisah ✔
Romance[Spin-off : Jazira] "Mencintai sebelah pihak itu sama saja seperti menggenggam pecahan kaca, semakin erat dalam genggaman maka semakin sakit pula rasa yang akan di dapatkan." Kalimat itu mampu mendeskripsikan perasaan Adisha dalam mencintai seorang...