"Ai, jangan dengerin mereka ya," ucap Rafael lembut sambil menatap pucuk kepala Aina. "Ai?" tanya Aina. "Iya. Nama lo kan Aina, jadi gue manggil lo dengan sebutan "Ai". Dan hanya gue yang boleh manggil dengan nama itu," tegas Rafael. "Iya. Terserah kamu aja," pasrah Aina dengan kepala masih tertunduk. " Tapi dengan tambahan yang yah?" "Hah? Maksudnya?" "Ai ...Yang" ucap Rafael sambil tersenyum manis kepada Aina. ***** Aina, adalah wanita yang sangat berpegang teguh pada keimanannya. Tapi, kedatangan Rafael yang ingin menjadi sahabatnya perlahan merobohkan benteng kuat pada hatinya. Akankah ia jatuh cinta pada Rafael?