•°LavenderWriters Project°•
•°Espère © Kelompok 3°•
•°Part 39 By: dinihs17°•
•°Kamis, 24 Desember 2020°•
•
•
•
💜Happy Reading💜
"Menganggapmu tak ada sama saja seperti menggores luka lama yang kau tinggalkan waktu itu."
—Vio.
***
Vio meninggalkan keranjangnya begitu saja. Matanya terfokus pada cafe di seberang sana. Dua orang yang ia kenali sedang mengobrol di sana. Salah satunya adalah seseorang yang ia rindukan belakangan ini. Seseorang yang menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping tak bersisa. Seseorang yang sudah tak bisa ia usir dari kediaman hati terdalamnya. Kenzie!
Vio bergegas berlari ke seberang. Tak peduli bunyi klakson kendaraan yang melintas di jalan yang ramai itu. Satu tujuannya saat ini, ia ingin bertemu Kenzie. Dari jauh saja terlihat senyum cowok itu, masih menawan seperti berbulan-bulan lalu. Saat mereka masih bersama, senyum itu adalah candu bagi Vio bahkan sampai saat ini. Vio terus berlari hingga sedikit lagi ia sampai di seberang jalan. Sebuah motor menyenggolnya hingga ia jatuh terguling ke seberang.
"Akh!" teriak Vio mengusap kakinya yang terkilir serta tangan kanannya yang tergores di bagian siku.
Vio berusaha berdiri dan masuk ke dalam cafe. Tak peduli dengan orang-orang yang hendak menolongnya.
"Kenzie!" teriak Vio menatap sekeliling cafe. Tepat pada tempat yang diduduki Kenzie tadi ada Arfan di sana. Tapi, hanya Arfan. Mana Kenzie?
"Vio?" tanya Arfan terkejut melihat Vio berada di sana.
"Arfan! Kenzie mana?" tanya Vio tak peduli dengan tatapan iba orang-orang karena penampilannya yang kacau sangat kacau.
"Kenzie? Gak ada Kenzie di sini, Vi."
"Bohong! Gue lihat dia duduk di sini tadi," ujar Vio menunjuk kursi di hadapan Arfan.
"Enggak ada, Vi. Gue sendirian dari tadi."
"Bohong! Gak mungkin gue salah lihat!"
"Vi, lo kenapa? Ini tangan lo berdarah?"
"Diem! Mana Kenzie? Kenzie! Kamu di mana?"
"Gak ada Kenzie, Vi. Kita ke rumah sakit aja gimana? Tangan lo nanti infeksi."
"Mana Kenzie? Gue mau Kenzie!"
"Vi, gak ada Kenzie. Kayaknya tadi lo berhalusinasi deh,"
"Sialan lo! Lo pikir gue gilak! Bangsat emang! Mana Kenzie! Jangan lo umpetin mulu pacar gue!"
"Vi, udah tenang dulu." Arfan berusaha menenangkan Vio yang terus berteriak tak karuan. Seisi cafe memperhatikan mereka. Karena teriakan Vio yang cukup mengganggu.
"Mana Kenzie... hiks."
"Gak ada Kenzie di sini, Vi. Udah tenang dulu," ujar Arfan membawa Vio ke dalam dekapannya.
'Sorry, Ken. Gue peluk Vio," batin Arfan.
"Maaf, Mas. Bisa bawa Mbaknya keluar aja gak? Karena Mbak ini sudah mengganggu kenyamanan pelanggan kami," ujar salah satu pelayan menghampiri keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
03;Espère✔
Teen Fiction💜LavenderWriters Project Season 05. ||Kelompok 03|| #Tema; Kenangan Cinta Pertama. •°Ketua : Patimah. °•Wakil Ketua : Azza. • • • Mengertikah dirimu bahwa cinta ini bukan permainan? Pernahkah kamu memikirkan bagaimana diriku setelah kehilanganmu? K...