•°LavenderWriters Project°•
•°Espère © Kelompok 3°•
•°Part 45 By: Salsabillafy_°•
•°Selasa, 29 Desember 2020°•
•
•
•
💜Happy Reading💜Di balik lalu lalang jalanan Spanyol ini, seorang Ayah dan Anaknya yang meributkan suatu hal. Tentu saja, Kenzie dan Ayahnya. Aswan marah besar karena Kenzie telah memberikan suntikan dana yang cukup besar pada perusahaan Fery yang keuangannya sedang tidak baik.
"Kamu keterlaluan, Ken!" bentak Aswan dengan wajah memerah.
"Bisa-bisanya kamu kasih suntikan dana dengan nominal yang tidak biasa, apa itu pantas menurutmu hah? Bisa saja setelah ini perusahaan kita akan bangkrut. Itu semua gara-gara kamu, Ken!" desak Aswan terus-terusan pada Kenzie.
"Apa salahnya kita membantu?" ucap Kenzie dengan nada enteng.
"Memang. Itu gak salah, tapi setidaknya kamu berpikir, apa kita kasih sebanyak itu? Fantastis sekali, ya," lanjutnya sembari menepuk-nepuk tangannya menandakan geram dengan hal yang dilakukan Kenzie.
"Terus, Ayah mau ngapain sekarang?" tanya Kenzie.
"Ayah akan tarik semua dana itu!" ujar Aswan tiba-tiba.
Kenzie yang mendengar ucapan Ayahnya sontak langsung berdiri dan membelalakkan matanya.
"Apa?!"
"Gak bisa gitu dong, Ayah,"
"Udah dikasih, tapi ditarik lagi? Apa Ayah gak malu, hah? Nanti dikiranya perusahaan Ayah memang miskin dan 'tak mau berbagi, lho. Mau emang?" ucap Kenzie mencoba mempengaruhi pikiran Ayahnya agar membatalkan hal itu.
"Yah, perusahaan kita ini perusahaan besar. Gak mungkin kita akan bangkrut, masih ada investor yang peduli sama perusahaan ini. Bahkan, mereka menginvestasikan dana dengan jumlah yang sangat besar." Kenzie membujuk Ayahnya dengan panjang lebar dan kelihatannya Aswan mulai berpikir. Sepertinya ia sudah terhasut ucapan Kenzie yang benar-benar super.
Aswan mulai berpikir bahwa yang dikatakan Kenzie itu benar adanya. Setelah itu, Aswan pergi dari ruangan itu meninggalkan Kenzie yang mematung dengan perasaan senang karena Aswan tidak jadi menarik dana tersebut.
***
Seorang gadis yang melamun sambil menyusuri koridor rumah sakit. Tidak lain, dia ialah Vio.
Vio sedih melihat Papanya yang terbaring lemah diatas brankar panjang yang menampung tubuhnya untuk berbaring diatasnya.
Sampai saat ini, Fery belum juga sadar. Vio bingung harus bagaimana, namun ia hanya bisa mendoakan agar Fery lekas sembuh dan kembali beraktivitas.
"Apa kabar Tante Elisa, ya? Dia nggak kuras harta Papa selagi dia terbaring disini 'kan?" batin Vio memikirkan hal tersebut terjadi, tapi hal itu memanglah sudah terjadi.
Untuk mengetahui informasi tentang Elisa, Vio segera menghubungi Kakaknya, Arsya.
"Halo, Kak,"
"Iya, Vi?"
"Mau tanya soal Tante Elisa. Dia gak kuras harta Papa 'kan selama ini?"
"Iya, Vi. Hal yang kamu takutkan itu memang benar terjadi."
"Maksudnya?"
"Tante Elisa sudah menghambur-hamburkan uang Papa. Tapi syukurlah, uang perusahaan sudah kembali normal karena ada yang memberi suntikan dana untuk perusahaan Papa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
03;Espère✔
Teen Fiction💜LavenderWriters Project Season 05. ||Kelompok 03|| #Tema; Kenangan Cinta Pertama. •°Ketua : Patimah. °•Wakil Ketua : Azza. • • • Mengertikah dirimu bahwa cinta ini bukan permainan? Pernahkah kamu memikirkan bagaimana diriku setelah kehilanganmu? K...