•°LavenderWriters Project°•
•°Espère © Kelompok 3°•
•°Part 41 By: Imah224°•
•°Jum'at, 25 Desember 2020°•
•
•
•
💜Happy Reading💜
Vio menyentuh kepalanya yang masih terasa pusing. Perlahan ia mulai membuka matanya. Tak ada siapa-siapa di ruangan itu. Hanya dirinya seorang. Bau obat-obatan menusuk indra penciumannya. Vio memaksakan diri untuk duduk meski itu masih terasa berat. Vio sadar ia sedang berada di rumah sakit. Tapi yang jadi pertanyaannya siapa yang sudah membawanya kesini. Ia hanya ingat tadi kepalanya sangat pusing lalu pandangannya gelap. Setelah itu ia tidak tau apa-apa lagi.
"Mbak Vio sudah sadar?" Seorang suster masuk ke kamar Vio. Dari nametag yang ada di pakaian putihnya Vio tau kalau nama suster itu adalah Nina.
Vio mengangguk pelan. "Siapa yang bawa saya kesini suster?" tanya Vio pada suster itu.
"Yang bawa Mbak kesini tadi cowok, mungkin seusia Mbak," jawab suster Nina.
"Suster tau namanya?"
"Tidak, Mbak."
"Dimana dia sekarang?"
"Setelah melunasi biaya perawatan Mbak Vio, dia langsung pergi. Baru saja, sekitar sepuluh menit yang lalu," jelas suster Nina.
Siapa? Siapa orang itu? Mungkinkah itu Keenan ataukah Kenzie? Pertanyaan itu muncul begitu saja dalam benak Vio. Keenan tau wajah Vio dari profil WhatsApp Vio. Tapi Vio tidak tau wajah Keenan karena cowok itu tidak pernah memakai profil dengan wajahnya langsung. Lalu Kenzie? Cowok itu sudah lama pergi. Bagaimana mungkin ia bisa tiba-tiba muncul? Namun, entah kenapa Vio seperti mendengar suara cowok Kenzie tadi.
Vio mengambil ponselnya. Mencari-cari foto Kenzie yang masih ia sisakan dalam ponselnya. Mana bisa Vio menghapus seluruh kenangan itu sementara hatinya saja masih belum bisa ikhlas.
"Apa orang ini yang membawa saya kesini, Suster?" tanya Vio sambil memperlihatkan ponselnya pada suster Nina. Vio juga bersiap dengan kemungkinan jawaban yang akan suster itu berikan.
Suster Nina mengamati foto yang ditunjukkan oleh Vio, "iya, Mbak. Cowok itu yang tadi membawa Mbak. Mbak Vio kenal?"
Vio terdiam. Haruskah ia bahagia atau mungkin sebaliknya? Itu artinya Kenzie masih ada di dekatnya. Tapi lagi-lagi yang menjadi pertanyaan Vio adalah kenapa Kenzie tak langsung muncul di hadapannya. Lantas Keenan, apakah Keenan itu Kenzie? Vio berusah menjawab pertanyaan itu sendiri, tapi ia harus membuktikannya nanti.
"Terima kasih, Suster. Saya mau langsung pulang saja," ucap Vio tanpa menjawab pertanyaan suster Nina.
"Tapi kondisi Mbak Vio masih belum sepenuhnya pulih. Setidaknya Mbak Vio harus dirawat disini sehari lagi," jelas suster Nina.
"Saya tidak apa-apa, Suster. Saya hanya ingin pulang. "
Suster Nina tak memaksa. Ia membantu Vio melepaskan infus yang terpasang di tangan Vio. "Mbak Vio harus banyak istirahat ya. Jangan kecapean dan jangan banyak pikiran juga. Kondisi Mbak itu mudah drop, apalagi kalau banyak pikiran," nasehat suster Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
03;Espère✔
Teen Fiction💜LavenderWriters Project Season 05. ||Kelompok 03|| #Tema; Kenangan Cinta Pertama. •°Ketua : Patimah. °•Wakil Ketua : Azza. • • • Mengertikah dirimu bahwa cinta ini bukan permainan? Pernahkah kamu memikirkan bagaimana diriku setelah kehilanganmu? K...