•°Espère;05°•

106 10 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Espère © Kelompok 3°•

•°Part 05 By: dinihs17°•

•°Kamis, 19 November 2020°•



💜Happy Reading💜

"Jangan tanya mengapa seseorang bisa berubah karena cinta! Coba rasakan kau berada di posisinya lalu berkomentarlah dengan bijak!"

Vio menatap sekitarnya, hening. Suasana di rooftop ini sangat menenangkan, pantas saja banyak siswa yang datang kemari. Sampai banyak sampah berserakan di sini. Vio berdiri di pinggir rooftop. Ia menatap ke bawah sana. Lantai dua jauh juga ternyata. Saat ia masih melihat-lihat pemandangan lapangan basket di bawah sana, seseorang memeluknya dari belakang sampai ia terjengkang dan jatuh bersama orang itu.

"Ish! Lo siapa!" Vio melepaskan diri dari dekap erat orang itu yang sepertinya adalah siswa SMA HARAPAN BANGSA.

"Lo boleh kecewa! Boleh marah! Boleh stres! Tapi jangan pernah mikir buat bunuh diri! Bunuh diri itu dosa!" Siswa itu tak juga melepas pelukannya pada tubuh Vio.

"Gilak! Siapa yang mau bunuh diri bego!" Vio terus meronta-ronta sampai siswa itu melepaskannya.

"Lo gak mau bunuh diri?" tanyanya menatap Vio cengo.

"Lo?!" Bukannya menjawab pertanyaan orang itu, Vio malah dibuat terkejut karena siswa yang kini berada di hadapannya adalah cowok yang dua minggu lalu mengikutinya.

"Lo gak apa-apa kan, Vi?" tanya cowok itu lagi.

"Lepasin gue!" Vio beranjak berdiri lalu menatap cowok itu dengan tatapan kesal. Beraninya dia memeluk seorang Vio.

Cowok itu ikut berdiri dan menatap Vio dengan tatapan biasa saja.

"Kenapa lo bisa ada di sini? Penguntit!" Vio melotot, siap dengan gejolak amarah dalam dadanya.

"Gue sekarang temen sekelas lo, Vi," ujar siswa itu tersenyum manis.

"Siapa lo sebenarnya?"

"Gue Alvaro Marcello," jawab siswa yang kini diketahui bernama Alvaro.

"Lo siapa?! Ngapain lo ngikutin gue terus sih?" tanya Vio semakin kesal.

"Gue Alvaro, temen sekelas lo."

"Bacot!" Vio melenggang pergi dari hadapan Alvaro. Bukan kembali ke kelas, tapi ia harus menjalani hukumannya terlebih dahulu.

"Kenapa lo berubah?" tanya Alvaro ikut membantu Vio memunguti sampah yang ada di sana.

"Bukan urusan lo!"

"Harusnya lo bisa jadi lebih baik setelah ditinggal berkali-kali," ujar Alvaro seolah tahu seluk beluk kehidupan Vio.

"Gak usah sok tahu!"

"Ditinggal tanpa alasan harusnya bikin lo intropeksi diri lo. Bukannya malah makin buruk kayak gini. Kekanak-kanakan banget sih!" Alvaro terus mengoceh dengan terus memunguti sampah yang cukup banyak berserakan di sana.

Sedangkan Vio menatap Alvaro dengan penuh kecurigaan, siapa cowok ini sebenarnya? Apa mungkin temen dekat Kenzie? Tapi selama bersama Kenzie, Vio belum mengenal cowok ini.

03;Espère✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang