•°Espère;14°•

46 4 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Espère © Kelompok 3°•

•°Part 14 By: Azzarisma_16°•

•°Sabtu, 28 November 2020°•




💜Happy Reading💜

"Tunggu pembalasan saya Vio, kamu pikir saya akan diam saja setelah kamu memperlakukan saya seperti ini," batin Elisa dengan senyum miring yang tak pernah ia tunjukkan pada siapapun.

Lalu Elisa berlalu dari kamar Vio dengan wajah datar.

***

"Pagi kak," panggil Vio dari arah anak tangga, saat melihat kakaknya sedang duduk di meja makan untuk sarapan.

"Vio?" Arsya terkejut, saat melihat Vio sedang berdiri dengan senyum manis miliknya.

"Lo disini?!" imbuhnya tak percaya.

"Kenapa lo gak suka, ada gue disini?"

Arsya melangkahkan kakinya mendekati Vio dan menoyor kepalanya pelan, "bukan gitu, adek kakak yang tersayang. Kakak malah seneng banget ada kamu di sini," ucap Arsya memeluk Vio dengan sangat erat.

"Eh, ada Vio. Kamu kapan ke sini?" ujar Zahira tiba-tiba, dan membuat kakak-adik itu melepas pelukannya.

"Kepo amat lo!" ucap Vio acuh dan berjalan menuju meja makan.

"Vio, kamu gak boleh gitu. Dia kan saudara kamu juga," ucap Fery yang baru saja turun dari kamarnya bersama Elisa yang setia berada di sampingnya.

"Papa udah sembuh?"

"Tau dari mana kamu, kalau papa kamu sedang sakit?" tanya Elisa heran.

"Kepo amat sih."

"Vio! Jaga ucapan kamu!" tegur Fery lagi.

"Udah masih pagi, Arsya males dengernya ribut terus!" ucap Arsya datar.

"Vio, nanti berangkat bareng kakak ya," ajak Arsya

"Oke," jawab Vio singkat.

"Aku ikut boleh gak, Kak?" tanya Zahira pada Arsya. Ia berencana untuk merebut hati Arsya agar ia tidak berpihak lagi kepada Vio.

"Gue pake motor, bukan mobil. Lo mau bonceng tiga?"

"Ya sudah, kamu pake mobil kamu aja, Sya. Lagian mobil kamu juga jarang dipake," usul Elisa.

"Enggak ah, males," jawab Arsya singkat, lalu ia bangkit dari duduknya, "ayo dek," ajak Arsya.

Lalu mereka pergi setelah berpamitan kepada Fery. Hanya Fery. Mereka sama sekali tidak berpamitan kepada Elisa, bahkan mereka tidak melirik sama sekali.

***

Saat ini Vio, menunggu kakaknya yang sedang mengisi bensin, selagi menunggu kakaknya, Vio melihat-lihat jalanan yang ramai dengan pengendara.

Hingga matanya berhenti pada satu objek, ia melihat wajah seseorang yang sangat ia kenali.

"Kenzie," gumam Vio lirih.

03;Espère✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang